hotel misterius

32 0 1
                                    

Hari ini,tepatnya hari Sabtu aku dan teman teman ku pergi refreshing sehabis UKK.Kami di antar sopir mobil ku, rencananya kami akan menginap di hotel yang mainsterm yaitu hotel Castel advanture,di daerah malang tepatnya di desa maurunggu.
''wah sudah sampai ",ujarku bersemangat
Aku pergi bersama 4 orang teman ku yaitu,stefanni,Leona,Elisa,dan Elizabeth,dan aku (luciana)
''hmmm udara nya segar banget beda banget sama di Surabaya",puji stefanni
Setelah itu kami putuskan untuk masuk hotel itu.
"Anda luciana yang memesan kamar no 13 ya?",tanya seorang petugas resepsionis ke aku
"Iya,saya yang memesan kamar no 13", jawabku
Setelah itu kami langsung masuk kamar,kami memesan hanya satu kamar Karena di sana tempat tidur nya unik banget yaitu tempat tidur singel satu, tempat tidur yang tumpuk atas bawah 2,jadi cukup deh buat kita berlima.waktu kami sampai masih jam 10 pagi, akhirnya kami pergi  berkeliling hotel,tamannya sungguh luar biasa keren banget kami berfoto bersama.waktu itu aku pingin ke kamar kecil tapi gak ada yang mau nemenin aku,yaudah deh berangkat sendiri ke kamar,tapi di hotel itu anehnya cuman kita aja yang menginap di hotel itu.pada saat aku mau ke kamar ada kamar kosong dan itu kayaknya bukan kamar untuk di sewa.Aku penasaran apa isi dari kamar itu,dan tiba tiba ada yang yang memegang bahu ku.....
"Hey nak apa yang kamu lakukan di sini?",tanyanya.
"K..kamu...s..endi..ri si...apa",tanya ku terbata bata.
"Oh saya,nggak usah takut saya kepala pelayan disini nama saya pak Burhan"
"Oh....",ujarku lega
"Saya mau ke kamar saya pak permisi",kataku langsung pergi ke kamar,meskipun aku tau dia tak berniat jahat tapi kok rasanya ada yang aneh sama pak Burhan ya?

"Eh kamu tau pak Burhan gak El?",tanya ku ke Elisa
"Emang kenapa luc kok tiba tiba tanya,tapi pak Burhan kan yang ngasih kunci kamar kita,ada kok nama nya di baju nya"
"Nggak sih tapi tadi pas aku mau ke kamar kosong sebelah kamar kita di larang baru aja mau ngeliat pintu nya dah di larang,aneh kan?",kataku ke Elisa
"Ooo gitu ya,yaudah  malam nanti kita coba telusuri aja dari pada penasaran,ya kan geng girly",kata Elisa dengan lagak alay
"Ok, siap-siap Girls",kata Leona

MALAM NYA

"Stttt,diam ya, ayo jalan nya pelan-pelan aja",kataku
"Ok,sip luc",kata All
Setelah itu kami ingin pergi ke luar kamar tiba-tiba​kami mendengar sebuah perbincangan yang samar -samar.
"Maaf tuan besok saya janji akan membawa anak-anak itu
untuk menjadi tumbal",kata seorang pria.
"Ok,baik saya beri kamu toleransi",kata seseorang yang bersuara serak dan menakutkan
"Si...siapa t..tuh su..suara..nya se...serak bang... banget"omong ku ke Leona dengan sedikit berbisik
''ish kok tanya aku sih,mana aku tau lah,liat aja tuh perbincangan sampai selesai"ujar Leona kesal dan sedikit berbisik
"Ih kok jahat banget sih kamu!"ujar ku dengan mulut yang sedikit manyun
"Hey sudah gusy,ayolah jangan bertengkar yang gak ada gunanya"lerai Elisa
Setelah mendengar perbincangan pak Burhan dengan seseorang bersuara serak itu kami pun langsung kembali kekamar Dan bersiap untuk pulang.
"Gusy ayo cepat beres beres nya,di tempat ini dah gak bener "kata ku untuk memerintah temen teman agak bersiap lebih cepat lagi
   ~ 10 menit kemudian~
"Ayok pergi!"ujar Elizabeth, sambil membawa bawa barang bawaannya yang cukup banyak
"Stttt pelan pelan ya supaya gak ketahuan kalo kita pergi dari sini"ujar ku sedikit berbisik
Sesampai diluar kamar kami tergaget dan heran,saat itu lantai,tembok,meja dan semua barang di lobby sudah berantakan dan yang lebih menakutkan yaitu adanya darah yang berceceran di mana mana.
Dengan cepat kami langsung pergi keluar hotel tersebut,tapi saat kami sampai diujung pintu,pintunya tertutup dengan sendirinya.
"Hahahaha kalian pikir kalian bisa keluar dari sini?!"kata seseorang yang membelakangi kami semua,dengan sigap kami langsung membalik kan badan,well ternyata ada pak Burhan yang berpenampilan tidak seperti biasanya yang memakai baju rapi layaknya seorang pekerja kantor,gimana gak beda orang pak Burhan memakai baju yang sobek sobek dan dibadannya bercucuran darah.
"Pak Burhan kan ini?"ujar ku memberanikan diri untuk bertanya
"Wah wah wah ada yang tanya mengenai saya,jelas saya Burhan!,ayok ikut aku kamu anak nakal!"jelas pak Burhan sambil menggeret kami semua,secara logika gak mungkin kuat karena kami sudah cukup besar,tapi seperti ada yang mendorong kami dari belakang.
  Dan sampai lah kami di sebuah ruangan yang dimana ada banyak kemenyan dan bau bunga bunga.kami sangat ketakutan bahkan Elizabeth dan stefanni menangis,ya sebenarnya aku juga takut dan mau menangis tapi ku coba untuk bertahan agar tidak menangis.
"Huhuhuhu,apa sih salah kami,kalian semua jahat!,kenapa kalian ngebuat kami sengsara"ujar ku marah sambil mulai menangis.
"Kalian semua bakal menjadi tumbal tuan Kushina!"kata pak Burhan dengan penuh kemenangan.
Tiba tiba angin berhembus kencang dan muncul sebuah asap yang sangat pekat.
"Uhukk....uhukk... Ada apa ini?!"ujarku dengan pelan
"Hahahaha bagaimana Burhan mana janjimu,wah ada didepan mata,kemarilah tumbalku"sebuah asap tersebut dapat berbicara dan menunjuk kita sebagai tumbalnya
"Kami?,kami sebagai tumbal,apa? Apa salah kita!!!!!"ujar Elizabeth,amarahnya mulai membara
"Salah nya ya? Gak ada sih tapi kalian masih muda dan memiliki darah suci jadi cocok sebagai tumbal tuan Kushina"jawab pak Burhan dengan tegas
Meskipun Susana uang gawat dan genting aku tetap mencoba untuk berfikir supaya kami bisa terbebas dari hotel aneh sekaligus seram itu.
"Aha!aku tau gimana caranya supaya bisa bebas dari sini",ujarku dalam hati
Dengan cepat aku menyusun taktik yang benar benar ampuh.
"Saat nya makan!,ayo! Mulai dari kamu bocah cengeng", kata pemakan manusia itu kepada Elisa
Dengan cepat aku langsung menghentikannya
"Tunggu!biar aku duluan saja"ujar ku
"Wah memang ini nih namanya teman setia,ok terserah mu"kata si pemakan manusia itu,sedangkan yang lain hanya diam tertegun melihat aku, terkecuali Elisa dia malah menangis.
Dengan sigap aku berdiri, beruntung pak Burhan masih ada di sebelah ku,dan aku melihat dua membawa sebuah cairan di botol kecil,aku yakin. Pernah melihat botol tersebut ayah ku pernah menceritakan dan memperlihatkan botol tersebut. Langsung ku rebut botol itu dari pak Burhan. Sontak mereka kaget sekaligus panik melihat aku membawa botol itu apalagi si pemakan manusia itu dan aku semakin yakin bahwa ramuan yang ku pegang i i bukan sekedar ramuan saja tapi ramuan ajaib.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Cerita Seram Dan MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang