Part 7 : amusement parkJam di dinding kamar Harry sudah menunjukkan pukul 7 kurang 10 menit. Harry sudah berulang kali menatap jam dinding itu. Namun, semakin ia menatap ia semakin gugup.
Masalahnya adalah Harry belum memilih baju yang cocok untuknya.
Ia sudah mengeluarkan semua isi yang berada di dalam lemarinya dan ia belum menemukannya sama sekali. Ia harus cepat, Louis akan datang sebentar lagi.
Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi yang membuatnya panik.
Harry mulai mengambil kaos di lantai dari hasil mengeluarkan isi di lemarinya secara asal dan skinny jeans yang belum ia cuci selama seminggu. Orang tuanya tidak di rumah dan ia terlalu malas untuk mencuci.
Harry mengambil ponselnya dan segera keluar dari kamarnya. Ia menatap kamarnya melihat seberapa buruk kamarnya itu, ia sangat prihatin dengan kamarnya sendiri,
Sebelum membukakan pintu rumah, Harry menuju kamar mandi. Ia mengambil hair spray dan menyemprotkan secara asal ke seluruh rambutnya, memakai deodoran agar sedikit wangi, dan menyikat gigi. Ia lakukan semua hanya dalam kurang dari 5 menit.
Harry baru sadar bahwa ia hanya memakai kaos hitam polos. Biarkanlah, yang penting ia sudah siap.
Ia berlari menuju pintu rumah dan membuka pintu perlahan. Tangan kirinya mencoba untuk mengatur rambutnya yang menyebalkan.
Ternyata seseorang itu bukanlah Louis, melainkan tukang pos.
Harry bernafas lega. Ia masih memiliki waktu untuk membenarkan penampilannya sebentar. Louis bukan orang yang tepat waktu. Jadi, mungkin saja ia akan datang 15 menit lagi.
Tukang pos itu memberi Harry surat agar ditandatangani. Ia tidak tahu paket ini untuk siapa, mungkin untuk orang tuanya. Ia hanya menandatangani.
Harry mengambil paket tersebut kemudian tukang pos itu pergi. Harry belum melihat adanya tanda keberadaan Louis. Ia pun menutup pintu rumahnya kembali.
Baru saja pintu rumah Harry tutup dengan rapat, ia dapat mendengar suara mobil dari luar rumahnya. Apakah itu Louis? Atau mungkin orang lain? Harry tidak mau lagi dibohongi seperti tadi. Ia terlalu malas untuk naik turun tangga hanya untuk mendapati tukang pos.
Harry mengintip dari jendelanya. Mobil mini cooper berwarna merah berada di depan rumahnya. Pintu mobil dibuka menampakkan Louis dengan rambutnya yang sudah ia dirapikan.
Ia panik. Louis berpakaian sangat rapi sedangkan ia hanya memakai baju kaos polos. Namun, ia malas untuk naik lagi ke kamarnya. Akhirnya, ia membukakan pintu untuk Louis.
Louis tampak sangat menawan, Harry harus jujur. Dengan kaos polos putih ditambah dengan jaket denimnya. Skinny jeans hitam dengan sentuhan sepatu vans hitam yang selalu ia pakai ke sekolah membuat Harry jatuh hati.
Melihat Harry yang tampaknya sangat terkagum sampai terpaku di pintu, Louis hanya bisa tertawa. Ia sudah mempersiapkan baju untuk acara kali ini sejak 2 hari yang lalu bersama Zayn. Ia tidak terlalu tahu fashion, ia pun meminta bantuan Zayn.
Tawa Louis membuat Harry keluar dari alam imajinasinya. Harry hanya bisa tersenyum malu melihat reaksi Louis. Ia mulai gugup, bagaimana kalau penampilannya sangat bodoh? bagaimana kalau ia bau?
KAMU SEDANG MEMBACA
hair color ✘ larry (discontinued)
Fanfiction❝It's okay hair boy, I'll never leave you.❞ Written in Bahasa. ©blousclous