Sudah seminggu untungnya Kenia tak bertemu dengan lelaki setengah gorilla itu. Hatinya menjadi buruk kala ia bertemu dengannya. Selalu seperti itu.
Hari ini Minggu, Kenia sudah merencanakan harinya. Tidur,tidur,dan terus tidur. Hibernasi katanya.
Berbeda dengan rumah tetangganya alias rumah lelaki setengah gorilla itu,rumahnya ramai sedari tadi pagi ketika Kenia membuka balkon kamarnya. Mana peduli dia.
Tok..tok..tok..
"Nia masih mau tiduuuuuur!" Teriaknya dari dalam kamar.
"Niaaaa,ayo bantu bantu Tante Tuti dirumahnya!" Ibunya membuka pintu kamar putri malas nya.
"Ibuuuuu, Tante Tuti tuh siapa lagi?! Nia gamau ahhh,kan ini hari Minggu harinya Nia. Enak aja main ganggu." Ia masuk kembali ke dalam selimut putih polosnya itu.
"Itu tetangga yang depan rumah kita, temen arisan ibu. Anak pertamanya mau lamaran!"
"APAAAA?! NIA MAKIN GAMAU TITIK."
Jangan-jangan rumah cowo gorilla itu! Ogah amat gue,batinnya.
"Niaaaaa bikin ibu seneng apa sekali kali!" Ibunya langsung keluar kamar gadisnya ketika sang anak tak menanggapinya sama sekali.
.
.
.
Lelaki itu masih tiduran malas di atas kasurnya,kamarnya tak karuan,plastik makanan dimana-mana,celana boxer tergeletak begitu saja. Lupa bahwa Kakak tertuanya akan lamaran hari ini."Abaaaang Eja kenapa sih bangun dooongg!" Teriak adiknya yang masih berumur 4 tahun itu.
"Berisik tau ga?" Reza mengusir Adiknya karena merasa sudah terganggu.
Merasa sedih dan sebal karena sudah dibentak oleh Abang keduanya,ia mengadu kepada Ibundanya.
"Ibun, Mas Eja gamau bangun!" Adunya.
Tuti segera ke kamar anak lelakinya, membangunkannya. Kebiasaan anak keduanya pasti lupa kalau Kakaknya ada acara lamaran hari ini.
Sudah berkali-kali diketok tetap saja anak itu tak bangun, akhirnya ia masuk kedalam kamar.
"Ye masih molor."
Tuti membuka jendela kamar anak lelakinya agar matahari masuk ke dalam kamar.
"Ahelaaaaah silau!" Teriaknya dan segera menutupi matanya dengan bantal.
"Bangun Abang! Ini kan ada acara lamarannya Kak Laras,kamu lupa?"
"Hah emang hari ini,Bun?" Ia terlonjak kaget langsung duduk di atas tempat tidurnya. Tuti hanya memutarkan kedua bola matanya, kesal.
"Misi,Bu. Itu Bu Anna sudah datang." Lapor asisten rumah tangga.
"Oh yaudah suruh duduk aja dulu,saya ngurusin anak laki-laki saya dulu,nih."
"Ibun, aku belum apa-apa. Aku belum beli bunga buat Laras."
Ibunda nya segera meninggalkan Reza yang terkejut dan masih kaget dengan apa yang dialaminya.
.
.
.
07.30Kenia belum saja bangun dari tempat tidurnya, sudahlah tak peduli. Lagi pula pikiran gadis itu selalu tentang bukan lamaran gue ini.
Pas sekali ketika ia ingin membuka laptop, saudara lelakinya datang, lupa mengetuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Used to Be Us [REZA]
Teen Fiction"Mungkin rasa ini memang tak pernah terucap, asa ini tinggal abu, tetapi setidaknya aku tahu,aku selalu menyayangimu. Kalau kamu tanya kapan itu ada? Aku tak tahu,rasa ini terus bermekaran."- Reza "Kamu tahu,Re? Menunggu kamu itu hanya membuat aku p...