"Kamu udah minta maaf sama anaknya Tante Anna?" Tanya Tuti yang sedang sarapan bersama anak-anaknya.
"Anna siapa si,Bun?"
"Jangan pura-pura bego apa,Ja!" Laras menyambung.
"Bacot."
"Itu anaknya yang cewe yang kamu geret-geret tangannya gara-gara dia masuk kamar kamu!"
Reza terus melanjutkan sarapan paginya tak menganggap Bunda nya berbicara.
"Abang dengerin Ibun ga sih?"
"Denger,Bun,denger!!"
Ibunya mendecak kesal kepada anaknya,apa yang dikatakan tak sama dengan apa yang didengar sedari tadi.
"Lagian lo nya aja sih lebay! Biasanya mantan-mantan lo masuk kamar lo aja,lo gasampe gitu." Laras ikutan kesal,melihat fakta dulu-dulu mantan Reza sering bolak-balik kamar Reza ketika sedang bermain ke rumah.
"Yakan ini stranger!"
"Halah ngomong sm patung sana lo!" Reza malas mendengarkan ocehan ibu dan kakaknya yang sudah tau akan segera menikah malah sering sensi seperti ibu-ibu.
Ia masuk ke dalam kamarnya. Membuka jendela kamarnya dan keluar dari balkonnya, memegang sepuntung rokok ditangan kanannya, berfikir akankah ia pantik atau tidak. Ia memilih tidak karena ia tak menyukai udara paginya bercampur oleh asap rokoknya.
"DAVIIIIIN! Tunggu kenapa sih?!" Reza segera mencari sumber suara itu kala Ia mendengar suara perempuan samar-samar dari bawah sana.
Gadis itu mengenakan boyfriend jeans dikakinya yang ramping. Rambutnya dikuncir kuda dan memakai kaos putih dengan jaket bomber-nya.
Gua liat-liat freak juga tuh cewe,batinnya.
"FREAK LO!" Teriak suara lelaki tetapi Kenia tak tahu darimana.
Entah angin darimana tiba-tiba Kenia melihat ke rumah tetangga lelakinya yang menyebalkan dan melihat lelaki blasteran Jerman-Indo itu sedang bermain hape dibalkon rumahnya.
"KURANG AJAR BANGET SIH LO GILA!" Kenia kesal sejadi-jadinya. Reza yang merasa diteriaki hanya melirik ke arah Kenia dan melanjutkan bermain handphone nya kembali.
"PURA-PURA BUDEG LAGI!" Kenia melanjutkan sumpah serapahnya, tetapi kenapa laki-laki itu hanya diam bahkan tak tersulut emosi.
Reza merasa gadis itu meneriakinya,tapi untuk apa segala ngatain dia budeg?
"Apaan si?"
"Halah pura-pura gatau lagi lo!"
"Sinting lu!"
"Eh bego malu-maluin aja si lu jadi cewe." Davin datang sambil memegang pergelangan tangan Kenia.
"Apaansi Mas? Dia ngataian aku!"
"Sorry ya! Adek gua emang rada-rada."
"Kalo ga ada hubungan darah sama lu udah gua unyeng unyeng,Vin." Reza menjawabnya sambil menghisap rokoknya,lupa bahwa ia tak menyukai udara kotor di pagi hari.
"IH MAS KOK DIA TAU NAMA MAS?!" Memang dasar bodoh atau entah bagaimana, tetapi ia terus-menerus memasang tampang bodoh di depan Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Used to Be Us [REZA]
Jugendliteratur"Mungkin rasa ini memang tak pernah terucap, asa ini tinggal abu, tetapi setidaknya aku tahu,aku selalu menyayangimu. Kalau kamu tanya kapan itu ada? Aku tak tahu,rasa ini terus bermekaran."- Reza "Kamu tahu,Re? Menunggu kamu itu hanya membuat aku p...