3

923 80 1
                                    

"Udah agak mendingan, hm?"

Sana mengangguk, menjawab pertanyaan dari sahabatnya, Mark Tuan.

Dia Mark Tuan loh ya bukan Mark Lee apalagi Mark Zuckerberg (¬_¬)ノ

"Gue mah bingung sama lo, San. Ngapain sih nangisin cowok kayak Junhui, hah?!"

"Ya karena gue suka sama dia lah makanya gue nangisin dia. Sakit banget Mark pas tahu orang yang kita suka eh tiba-tiba udah jadi milik orang lain. Apalagi kalau dia sebelum-sebelumnya udah ngasih kita harapan."

Sana nyerocos panjang lebar tapi Mark cuma diem. Kelihatannya sih dia lagi mikirin sesuatu gitu.

Mark menarik napas lalu menghembuskannya. "Ternyata nasib percintaan lo gak beda jauh ya sama gue. Tapi kayaknya gue lebih ngenes daripada lo."

"Maksud lo? Lo lagi naksir orang Mark? Kok gak cerita sama gue siiih. Padahal gue terbuka nyeritain ini itu sama lo tentang Jun."

Mark tersenyum miris.

"Lo enak. Jun peka sama perasaan lo. Lah gue? Padahal orang yang selalu ada buat dia itu gue bukan orang yang dia taksir. Ngenes banget kan gue?"

"Emang siapa sih orangnya? Tega banget bikin sahabat gue ngenes kayak gini."

Mark menatap dalam mata Sana.
"Orangnya itu lo, Sana."

*
©friendjeon17

JYPLEDISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang