When You Lost It [1/1]

3.5K 223 27
                                    

"Sejak kapan lo jadi penulis terkenal gitu? Nggak nyangka. Gue kepengen jadi penulis juga deh." Sejoli yang tengah menautkan rasa rindu setelah lama terkubur, melalui jemari mereka yang terlihat menyatu.

Alunan sebuah lagu milik Clean Bandit ft Julia Michaels - I Miss You menyempurnakan suasana bangunan sederhana disini, pemandangan dari lantai atas terlihat begitu menyejukkan, bangku dan meja yang didesain khusus semakin membanyak nilai bonus yang kafe ini dapatkan.

Memang lumayan banyak tamu atau pengunjung mampir kesini, tapi yang membuat mereka memindahkan mata mereka pada; Remaja perempuan berambut panjang tergerai baru saja meletakkan gelas kafe yang menjadi wadah minuman kesukaannya; Strawberry smoothie dipermukaan meja.

"Hehe iya Az alhamdulillah, bersyukur banget. Mmm kapan ya waktu itu? Gue lupa. Tapi intinya sih gue kenaikan kelas 2 SMP kalo nggak salah," Sahut gadis itu sembari melebarkan cengengesan.

"Gue kenal lo dari kelas 1 SMP padahal, tapi kok gue baru tau pas buku ketiga lo booming ya, Deb?"

"Hahaha, lo sendiri aja--"

Belum sempat kalimatnya terangkai untuk membalas pertanyaan Azka.

Sesaat kemudian, ada segelintir anak-anak kisaran umur 14 tahun dengan berpakaian seragam putih-biru sambil berlarian menuju dimana meja Debby terletak lantas berteriak histeris ketika sudah ada didekat Debby. Seperti mendapat kado spesial dari selingkuhan. Iris mata mereka semua berbinar, mereka tengah mendapati seorang Debby; sang penulis terkenal sekaligus idola para remaja akan prestasi cewek itu---nongkrong di kafe langganannya.

"Kak Debby!"

"Apa kabar Kak?"

"Kak, kok Wisnu sama Firda belum update? Terusin dong Kak."

"Kak Debby aku nge-fans banget sama karakter Fachrul dicerita Kakak. Lanjutin Kak."

"Kak, minta foto dong!"

"Kak, kebetulan aku bawa novel karya Kak Debby nih, minta tanda tangannya ya Kak!"

"Itu pacarnya Kak Debby? Ih ganteng, namanya siapa Kak?"

"Kak Debby inspirasi aku, karya Kak Debby banyak yang suka bahkan seluruh novelis di Indonesia dukung terus karya-karya Kakak."

Debby terlihat bingung dengan serangan tiba-tiba ini, kini pengunjung kafe banyak yang mengalihkan pandangan untuk memerhatikan Debby lebih lekat dan mungkin mendengarkan celotehan anak-anak berseragam SMP itu.

Bisa jadi sebagian orang tidak paham profesi Debby dan siapa Debby. Kelihatannya yang nggak tahu ya paling cuma diam, memandangi atau menguping.

Serupa di kafe tersebut, banyak kalangan orangtua membawa para buah hati mereka menatap Debby heran, remaja-remaja SMA seusia dirinya pun juga terkadang menatap Debby dengan tatapan sulit percaya.

"Itu penulis? Penulis di wattpad?"

"Lumayan itu yang ngantri panjang karena cuma minta tanda tangan sama foto, tapi gue kok nggak kenal, ya?"

"Debby siapa itu? Salah satu bukunya yang mana? Username wattpad-nya apa deh?"

Itulah sedikit selentingan anak SMA yang ia tangkap dari alat pendengarannya.

Debby sekilas menatap wajah Azka tuk meyakinkan kembali, lalu Azka berbisik kecil. "Lo harus ladenin mereka semua, takutnya nanti mereka ngiler kalo lo nggak ladenin." Debby memicingkan kedua matanya supaya Azka mengerti bahasa isyarat apa yang sedang diperagakan Debby padanya.

Azka menarik sudut bibirnya cepat. "Hehe, ya kan kita nggak tau, namanya fans?" ucap Azka tepat dihadapan wajah Debby, permintaan mereka juga belum berakhir sepertinya.

When You Lost It  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang