One

6K 313 39
                                    



One

Ciee kaget hehe.
Happy Reading...

Awas Typo!!


...

"Anda terlambat lagi, nona."

Ocha menunduk mendengar terguran itu. Semua pasang mata menatap padanya, apalagi sepasang mata didepannya ini, menatapnya tajam seolah ingin menerkam yang tak lain adalah Dosennya. Ini gara-gara alarmnya yang tidak berfungsi membuat Ocha terlamnat bangun.

"Kali ini saya beri kesempatan, lain waktu kamu terulang lagi, saya keluarkan kamu." Ancam dosennya membuat Ocha cepat-cepat menggangguk lalu duduk dikursinya.

Ocha duduk disbelah temannya, "Lo kok bisa telat sih, Cha?" tanya temannya itu sambil berbisik, karena jika ketahuan mengobral bisa-bisa nilai mereka terancam.

"Kesiangan," balas Ocha singkat lalu mulai memperhatikan dosennya itu.

Dosennya ini memang menyebalkan sekali, parasnya saja ganteng tapi hatinya sedingin es dikulkas rumahnya.

...

Ocha sudah duduk dikantin bersama temannya—Laura—dengan makanan yang sudah tersaji dimeja.

"Lo kok bisa kesiangan gitu sih, Cha." Ucap Laura memulai obrolannya.

"Lo kan tahu Ra, nyokap gue lagi nggak ada dirumah otomatis yang bangunin gue nggak ada," balas Ocha sambil meminum jusnya.

"Ya bisa kali Lo bangun sendiri, Lo kan udah gede, nyuk. Pake Alarm kan bisa." Ocha memutar bola matanya lalu menatap temanya itu, "Lo udah temenan sama gue berapa tahun sih, Ra. Kaya yang nggak tahu gue aja elah."

Laura hanya nyengir mendengar ucapan Ocha, memang benar Ocha masih harus dibangunkan saat pagi dan tak akan pernah bisa bangun sendiri. Katakan ocha manja namun apa daya memang itulah kenyataanya, makanya ketika Ibunya tak ada dirumah otomatis Ocha pasti kesiangan. Dan juga tidak akan mempan jika menyalakan Alarm, yang ada Alarm tersebut tiba-tiba sudah di ujung kamarnya.

"Lagian si Pak nganu aja tuh yang berlebihan, telat Lima menit aja sewotnya selangit." Ucap Ocha sebal.

"Iyalah sewot, Lo kan udah telat dua kali bego. Dan namanya bukan Nganu tapi Manu. Manurios. Oke." Balas Laura berapi-rapi.

Ocha mendengus sebal, "Bodo amat namanya siapa, pokoknya gue sebel sama si Nganuraos itu."

Laura menjitak kepala Ocha, "Manurios, Ocha." Ucap Laura sebal. "Lagian apanya yang bikin sebel, Pak Manu itu ganteng tau. Cool banget."

"Alah ganteng diliat dari sedotan kali. Cool apaan coba, coolkas kali." Balas Ocha lalu menyeruput jusnya kembai.

"Jadi saya ini kulkas?" suara itu membuat Ocha tersedak minumannya. Lihat, mendengar suaranya saja sudah horror.

Ocha melotot kaget saat melihat Dosennya itu berada di belaknnya. 'Eh Bapak, duduk, Pak." Ucap Ocha sambil pura-pura ramah.

Ocha mendelik kala melihat Laura hanya nyegir tak jelas, kenapa temannya itu tak memberiyhunya!!

"Tidak usah, kamu saya tunggu diruangan saya," balas Dosennya itu kemudian berlalu dari hadapannya.

Ocha melongo mendengar perintah itu, rasanya ia ingin membernturkan kepalanya berkali-kali ke tembok.

Ocha melempar tisu pada Laura yang sedang nyegir padanya, "Puas Lo!"

"Hehe gue terlalu terpesona liat Pak Manu jadi lupa ngasih tau Lo."

"Sialan Lo."

"Jangan Salahin gue, salahin kegantengannya Pak Manu yang lebih-lebih itu."

"Bodo Amat! Makan tuh ganteng." Ucap Ocha lalu pergi, tak peduli Laura yang sudah cemberut disana.

...

Ocha mengetuk pintu dihadapannya, "Permisi, Pak, ini saya Ocha."

"Masuk." Setelah mendengar balasan dari dalam Ocha memutar knop puntu pelan, hanya kepalanya saja yang masuk, seperti mengintip.

"Masuk, saya tidak suka dintip." Ucap Dosennya itu dengan ketus.

Ocha masuk dengan malas lalu menutup pintunya. "Ada apa ya, Pak." Tanya ocha langsung, ia tak suka berbasa-basi.

"Silahkan duduk."

"Tidak usah, Pak." Tolak Ocha dengan halus walau didalam hatinya dongkol setemngah mati.

Ocha mengernyit tak kala meihat Dosennya itu berdiri dari kursinya lalu berjalan kearahnya.

"Bapak mau apa." Ucap Ocha sambil mundur selangkah.

"Menurutmu, apa." Balas dosennya dengan senyum smirk di bibirnya.


Hayoo ngapainnn... gantung yaa... gpp deh biar penasaran haha*ketawajahat.

Pendek? biarin :p

So, setelah pada nagih kapan lanjut nih aku kasih, maaf kalo mengecewakan karna inilah saya, saya yang nulis anda yang baca jadi ikuti saja alurnya yes.

sampai bertemu di part depan.
byebye


09-05-2017
00:18

The teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang