seven

6.1K 261 7
                                    

Radit pov
Gue masuk kedalam club untuk mencari rania. Ya walaupun gue sama sekali gak ngerti sama dunia club tapi ada si dave ya mungkin dia ngerti sedikit2.
Pada saat gue mau masuk ke dalm club gue sempet di cegat sama satpam disitu-kenapa gue bilang satpam abis gak ada nama yang cocok buat dia.. ckck-
"Hei, mau kemana kalian?"tanya si satpam yang badannya tinggi dan berisi
"Mau masuk lah pak"sahut si dave santai
"Kalian baru saya lihat malam ini, apa kalian orang yang baru pertama kali disini?"ucap satpam yang ada disebelah satpam yang badannya tinggi itu
"Iya pak"ucap gue meringis
"Tidak kalian tidak boleh masuk!"ucap satpam tinggi itu dengan nada membentak
"Lah? Emang kenapa pak?"ucap dave bingung
"Kalian orang baru disini kalau kalian adalah mata2 polisi bagaimana?"ucap satpam itu emosi
"Lah emang muka kita ada tampang2 mata2 polisi apa pak?"ucap dave kesal
"udah deh dave kita ngalah aja mending kita pikirin cara buat masuk"ucap gue ngalah
"Ya gimana caranya"ucap dave mendesus kesal
Sekitar 1 menit gue berpikir dan gue mendapatkan ide ya walau gue gak yakin sama ide gue sendiri.
"Pak,pak!"ucap gue sok panik
"Bapak tadi di panggil tuh sama tante2 cantik yang ada disana"lanjut gue nunjuk ke arah sebrang jalan
Dave hanya bengong melihat apa yang gue lakuin
"Mana?"ucap kedua satpam itu
"itu pak disana, masa bapak gak lihat si?"ucap gue mengendap dan menarik dave masuk dan kita terbebas dari dua satpam itu
"Ehh dit, emang tadi ada tante2 cantik ya disebrang jalan kok gue gak lihat?"ucap dave bingung
"Gak ada"ucap gue singkat
"Terus kenapa lu tadi bilang kalo ada tante2 cantik disebrang jalan?"ucap dave makin bingung
"Lu tuh kok lola si otaknya? Itu cuma jebakan buat mereka aja"ucap gue menoyor kepala dave
"Ohhh gitu... pinter juga lu dit, kaya gue"ucap dave nyengir gak jelas
"Serah lu dah"ucap gue memutar bola mata malas
"Dit,dit. Itu bukannya rania ya?"ucap dave menepuk pundak gue
"Mana?"ucap gua celingak-celinguk gak jelas
"itu tuh yang lagi di kasih minuman sama temennya"ucap dave menunjuk ke arah cewe yang tak jauh dari kita berdiri
Gue memerhatiian cewe itu dan benar dia rania
"Dave, dave rania mau dibawa kemana itu. Kejar,kejar!"ucap gue panik
"Wah, tuh anak cari perkara. Ya udah ayo ikutin"ucap dave mengikuti langkah kaki laki2 yang membawa rania pergi dari club.

Author pov
Rania dibawa pergi oleh andreas entah kemana. Saat di mobil andreas tertawa senang karena dia berhasil membuat rania pingsan. Sebab dari awal rania menelponnya andreas sudah ada niatan tak baik dengan rania, dia ingin rania menjadi miliknya selamanya namun berkali2 dia ditolak mentah2 sama rania
"Kali ini gue gak bakal lepasin lu lagi rania"ucap andreas menatap rania sebentar dan kembali fokus kejalan.
Selang berapa jam mereka tiba di sebuah apartemen. Andreas langsung menggendong rania dan meminta kunci pada resepsionis setelah mendapat kunci kamar andreas langsung membawa rania kekamar itu. Setelah masuk ke kamar andreas membaringkan rania di tempat tidur.
Radit melihat laki2 itu membawa rania ke dalan sebuah apartemen dan langsung menerobos masuk kedalm mencari rania
"Mba maaf mau tanya mba lihat laki2 menggendong seorang perempuan masuk kedalam sini gak?"ucap radit sopan
"Oh iya mas baru saja tadi mereka lewat dan memesan kamar"ucap mba resepsionisnya
"Maaf mba kalo boleh tau berapa ya nomor kamarnya?"ucap dave penasaran
"Nomor 306 dilantai 3 mas"ucap mba resepsionis sambil tersenyum
"Oke. Terima kasih mba"ucap radit langsung bergegas pergi
"Iya sama2 mas"ucap mba resepsionis
Radit dan dave langsung naik lantai 3 untuk mencari rania.
Dan setelah menemukan kamarnya radit berusaha sopan dia mengetuk pintu kamar itu, namun sayangnya si penempat kamar itu tak kunjung muncul membuat radit makin curiga
Tanpa pikir panjang dave langsung mendobrak pintu tersebut dan langsung tertuju pada kamar di apartemen itu. Benar saja radit melihat rania sedang tertidur di tempat tidur namun radit tidak menemukan laki2 itu. Setelah memastikan keadaan rania baik2 saja. Seseorang muncul dari kamar mandi
"Hei! Siapa kalian mengapa kalian ada dikamar ini?"ucap andreas terkejut
"Seharusnya kita yang nanya, lu itu siapa? Ngapain lu bawa2 rania kesini hah?"ucap radit kesal
"Oh,oh,oh.. jadi lu berdua temennya rania?"ucao andreas tertawa sinis
"Udah deh gak usah banyak ngomong. Jawab aja apa yang tadi kita tanya!"ucap dave mulai tersulut emosi
"Gue siapa? Apa penting lu tau gue siapa?"ucap andreas acuh
"Ohh iya gue lupa. Lu itu kan penculik mangkanya lu gak mau ngaku kan?"ucap dave tertawa sinis
"Heh! Jaga bicara lu ya"ucap andreas mulai marah
"Udah deh mendingan lu ngaku aja. Dan pergi dari sini sebelum lu gue laporin ke polisi" radit akhirnya angkat bicara setelah diam saja dari tadi
"Yang ada lu berdua yang pergi! Ini kan kamar apartemen gue"ucap andreas gak terima
"Oke kita akan pergi tapi bareng sama rania"ucap radit menatap rania yang masih berbaring ditempat tidur dengan mata tertutup
"Lah? Enak aja lu ngomong! Main mau bawa2 rania, gak bisa!"ucap andreas menatap radit tajam
"Mau lu apa si?"ucap dave muak dengan sikap si cowo tengil itu-maksudnya andreas-
"Mau gue? Simple lu pergi dari sini dan tinggalin gue sama rania BERDUA!"ucap andreas menekan kata berdua
"Eh lu pikir lu siapa? Lu suaminya rania apa, mau berdua2an sama rania disini"ucap radit kesal setengah mati
"Banyak bacot lu"ucap andreas melayangkan pukulan ke arah radit
Karena radit yang tidak siap dengan pukulan yang dilayang andreas akhirnya radit jatuh tersungkur. Tapi tiba2 ada yang masuk
"Angkat tangan"ucap polisi yang masuk ke dalam kamar
"Diam ditempat"ucap polisi menarik andreas dan memborgol tangannya.
Radit menatap heran dan berkata dalam hatinya darimana tuh polisi kok tiba2 datang. Akhirnya andreas dibawa polisi untuk ditindak lanjutkan hukumannya
"Dave gue bingung dah"ucap radit menatap rania
"Bingung kenapa?"ucap dave yang sibuk sama hpnya
"Itu kok polisi bisa tiba2 datang?"ucap radit heran
"Astaga dit. Lu kok bisa kaya orang bodoh begini si?"ucap dave sambil geleng2 kepala
"Maksudnya?"ucap radit sambil masang muka bodohnya
"Ya gue yang telpon lah tuh polisi"ucap dave akhirnya
"Kapan?"ucap radit gak percaya
"Bodo amat dit"ucap dave frustasi
"Dih gue kan serius kampret"ucap radit kesel sendiri
"Udah deh mending nih kita pikirin si rania kenapà gak bangun2"ucap dave menaruh hpnya disaku celana
Radit menatap rania lembut melihat wajah polos rania yang sedang tertidur pulas-mungkin soalnya napasnya teratur banget- dalam hati radit berkata lu cantik banget nia kalau lagi tidur wajah lu damai banget dan radit tersenyum simpul.

Rania pov
Gue bangun dari tidur gue. Dengan kondisi kepala gue pusing banget, dan gue mengedarkan pandangan gue ke sekeliling.
Dimana gue? Perasaan semalem gue di club kenapa sekarang gue di kamar hotel?*tanya gue dalam hati
Tiba2 ada perasaan yang tidak enak saat gue berusaha mengingat2 kejadian semalam dan yang gue ingat itu cuma saat gue minum minuman dari andreas dan semuanya menjadi gelap. Gue menyibak selimut yang menutupi tubuh gue, masih ada rasa lega saat melihat semua pakaian gue utuh. Tak lama pintu terbuka menampakan dua sosok laki2 dan gue merasa tidak asing dengan mereka.....
Tapi siapa mereka? Kenapa mereka disini? Apa mereka yang membawa gue kesini?*pikiran gue mulai bercabang tak karuan saat melihat mereka.

Hiiiii... cie aku balik lagi...
Maaf ya gue baru update soalnya baru sempet.. biasa orang sibuk..
Sibuk sama kelulusan.... wkwkwk gak kok canda.. hehehe.. ngomong2 lulus gue lulus loh.. wkwkkw makasih buat doanya ya...
Ohh iya part ini khusus buat kalian yang setia sama cerita gue dan kangen sama gue*ehh salah maksudnya kangen sama cerita gue.. wkwkkwkw

Vote comentnya ditunggu ya.. love2 you..
buat next partnya sabar2 aja ya lagi nyari ide.. keh...

Salam dari,author okeh...
Bye bye..

Bad Girl Vs Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang