BAB 1

158K 4.7K 59
                                    

“happy birthday to you .. happy birthday to you .. happy birthday lovely mother “ seru James dan Dave menyanyi bersama-sama dalam hangatnya suasana ulangtahun wanita yang paling mereka cintai di dunia.

“ terimakasih James sayang, ini benar-benar mengejutkan. Aku fikir kau tidak ingat ulangtahunku, mengingat betapa sibuknya kamu akhir-akhir ini” kata Lily dengan mata berkaca-kaca penuh haru sambil memeluk suaminya dengan penuh sukacita.

“brengsek sekali kalau aku sampai tidak ingat ulangtahun wanita yang telah memberikanku kebahagiaan luar biasa seperti ini” balas James membalas pelukan istrinya.

“sudah mesra-mesranya, bisa kan kalian lanjutkan di kamar kalian jika nanti aku sudah tidak ada” tegur Dave dengan muka masam kepada kedua orangtuanya yang sibuk berciuman di depannya seolah ia tidak ada.

James dan Lily pun tertawa mendengar celoteh putra semata wayangnya yang baru berusia 18 tahun itu.

“jadi mana hadiah untukku wahai para pria tampan?” tanya Lily.

“ini untukmu Bu” jawab Dave dengan senyum bangga sambil menyerahkan selembar kertas kepada ibunya.

Lily mengambil selembar kertas tersebut dan membaca apa yang tertulis disana.

“Dave, apa ini nyata ? kau memang hebat.. Syukurlah gen ayahmu lebih dominan di dalam dirimu. Lihat betapa cerdasnya kamu.. Cambridge University ?? Kau diterima? Aku sangat bangga sekali padamu, nak !” jerit Lily histeris dan memeluk putra yang sangat dicintainya tersebut.

“Lily.. apa kau tidak mau melihat hadiah apa yang aku berikan?” seloroh James yang juga ingin ikut berperan menambah kebahagiaan Lily hari itu.

Lily melepaskan pelukannya dari Dave dan mulai kembali beralih kepada James. Sepertinya halnya Dave, James pun menyerahkan selembar kertas pada Lily dan Lily pun mulai membacanya.

“ namanya Diva dan mulai besok dia sudah bisa tinggal bersama kita, resmi menjadi adiknya Dave “ jelas James pada Lily yang masih termangu tak percaya.

“dia gadis kecil yang kita temui di panti asuhan waktu itu?” tanya Lily dengan haru.

“yapp.. gadis kecil yang berhasil membuat kita jatuh cinta pada pandangan pertama padanya” kata James lagi.

“terimakasih James, ini luar biasa.. kalian berdua luar biasa, pria-pria hebatku” Lily mulai menangis sesenggukan sembari memeluk James dan Dave.

**

Sudah lama Lily menginginkan anak perempuan yang lahir dari rahimnya sendiri, namun tak lama setelah ia melahirkan Dave, Lily terpaksa kehilangan sebelah rahimnya dikarenakan penyakit kista. Dokter memvonis sangat kecil harapan bagi James dan Lily untuk bisa memiliki anak kembali. Berbagai upaya telah mereka coba, namun tidak pernah berhasil. Mungkin memang Tuhan hanya mempercayainya untuk mengurus seorang anak saja, batin Lily kala itu.

“ Dave kemarilah, ini adikmu.. namanya Diva. Usianya baru 8 tahun. Lihat dia cantik kan?” kata Lily sambil menggamit lengan Dave menyuruh Dave memperkenalkan dirinya kepada Diva.

Dave menatap dengan lembut sosok mungil yang begitu terlihat rapuh di hadapannya. Tangannya membelai pipi Diva yang tirus karena dia sangat kurus. Kulit Diva putih tapi begitu pucat, dengan rambut lurus yang di potong pendek. Gadis kecil itu memberikan senyum paling manis yang ia miliki, ketika ibu barunya tersebut memperkenalkan dia kepada calon kakaknya.

“ mana hadiahnya Dave, cepat berikan kepada Diva” seru James.

Tak lama Dave segera membungkuk di hadapan Diva, membuat tinggi mereka menjadi sejajar. Diambilnya tangan kanan Diva dan diberikannya sebuah boneka teddy bear berwarna cokelat ukuran sedang dengan pita merah di lehernya.

The Brother's and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang