Part 1:Tersesat

207 11 0
                                    

"Ting tung!!!"

"Ting tung!!!"

Jariku yang hanya memegang pena,kini mulai menekan bel.

"Tunggu.....!!!"Pintu pun terbuka lebar di hadapanku,dan terlihat seorang pria dengan raut wajah yang sangat kesepian berada di depanku,dia tak lain adalah samchonku.

(Betapa sedihnya dia,bertahun-tahun hidup menyendiri tanpa seorang yang berada di sisinya.)

"Aigoo,kenapa kau di sini,lama sekali kau tidak menemui samchon mu ini HAH"Sambil mengusap kepalaku.

"Ya seperti biasa,eomma selalu mengusirku dari rumah saat liburan pekan tiba"Aku hanya tersenyum kecil.

"Sepertinya hidupmu sangat susah sekali ya...?Heeeem,selama samchonmu ini masih ada,kau tidak akan kesulitan!!!"Samchon bergumam.

Kakiku langsung masuk ke dalam rumah yang hening dengan membawa koper.Selepas itu ku naiki tangga menuju kamar yang biasa ku tempati,kamar bekas ahjummaku melukis.Sebuah kamar sederhana dengan suasana pegunungan dan kebun teh yang menyejukkan,sehingga mampu membuatku tidak beranjak dari tempat tidur.

Ketika ku memasuki kamarku telah terdapat sebuah lukisan hutan yang rimbun berada di samping jendela.Saat ku lihat lukisan itu, terasa ada yang aneh pada suasana kamar ini.

"lukisan siapa itu?"Tanyaku bingung sambil menatap lukisan itu.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku.

"ji he,kau melihat apa?"Tanya samchonku

" Ituuu..!mengapa ada di kamar ini,biasanya tidak ada!!"Sambil menunjuk lukisan tersebut

"Oo,itu lukisan ahjummamu sebelum ia menghilang entah kemana"Memandang dengan raut wajah yang sedih

"Emmm,ya sudahlah aku akan menyusun pakaianku dulu" Dengan menghela nafas

"Baiklah,samchon siapkan makanan dulu sampai kau selesai menyusun pakaian"Mengusap kepala ji he tanpa beban pikiran.

Setelah ku selesai dengan pakaianku,barulah ku lanjutkan cerita yang tertunda tentang kisah seorang gadis yang kehilangan kekasihnya,dan ketika ku menulis ,penaku jatuh dan mengelinding ke arah lukisan, kuperhatikan lukisan itu,ternyata suasana di kamar ini berubah menjadi lebih menyeramkan dan saat ingin ku lepaskan lukisan itu,ada cahaya yang membawaku terseret masuk ke dalamnya.

"Di mana ini?"Tanyaku dengan wajah yang cemas

Aku pun berlari dan mencari jalan keluar sambil memanggil nama seseorang.

"Samchon.....!!!!!"

"Samchon.....!!!!!"

Tapi ternyata aku semakin tersesat ke dalam hutan,dan hari pun sudah senja,yang hanya bisa ku lakukan di hutan itu hanya berteriak,menangis sambil terus berlari,kepanikan membuatku terjatuh karena tersandung akar pohon yang besar.

Bruk...

"Aww..!!!" Teriak dengan luka di kaki

Dan tanpa sadar ku temukan sebuah kotak berisikan kalung mutiara hitam di dalamnya

"kalung siapa ini?"Tanyaku bingung dan tanpa berfikir panjang ku simpan kalung itu.

"Bagaimana ini,aku ingin pulanggg..." Suara yang keras menggema di hutan.

Rasa cemas dan takut terus bertambah ketika hari mulai malam dengan susana yang sunyi tanpa ada siapapun.Di perjalanan menusuri hutan aku menemukan sebuah bangunan runtuh.

"Bangunan apa ini,sebaiknya aku berlindung di dalam saja,karena hari sudah malam"Jawab dalam hati

Kupandangi semua isi di dalam bangunan dengan pandangan tajam dan hanya satu yang membuatku penasaran tanpa berpaling,yaitu sebuah peti di atas tempat seperti tahta pada sebuah kerajaan.

"Aaapa itu,apakah itu peti mayat?"Dengan suara gugup

Kakiku tanpa kendali melangkah kedepan menuju peti tersebut dengan suasana bulan purnama yang menyelimuti malam yang gelap dan ketika kubuka peti itu,ternyata ada seorang mayat laki-laki berpakaian rapi dengan wajah yang pucat.

"Maaayat..!!!mengapa bisa ada di tempat seperti ini"berdiri gemetar disamping peti.

Saat bulan purnama telah berada di tempatnya,kalung yang kutemui dengan mayat laki-laki tersebut bersinar.Kejadian ini membuatku tidak dapat berbicara ketika sebuah mata yang tajam mulai terbuka dan menghampiriku dengan suasana yang tiba-tiba berubah dingin.

Luhan:"Siapa kau,apa kau yang membangkitkanku?"Dengan suara lemas

"Aaaaaa....!!!"suara gugup yang keluar dari mulutku

Tiba-tiba sepasang taring keluar dari laki-laki tersebut karena melihat darah dari kakiku yang terluka,itu pun membuatku langsung keluar dan pergi menjauh dari tempat tersebut.Saat melihat kebelakang,ia muncul didepanku dengan tiba-tiba sehingga aku terjatuh.

Luhan:"Jangan takut,aku tidak akan menyakitimu"suara lembut menyelimuti suasana dingin

"Pergi,pergi.....!!!!!"

Luhan:"Husstt...!,tenang saja aku tidak akan menyakitimu karena aku bisa mengendalikan keinginanku,ayo kubantu kau berdiri"

Tanpa menghiraukannya aku berdiri sendiri dan berbalik ingin kabur,ketika ku berlari, sebuah tangan yang lembut dan dingin menggenggam tanganku dari belakang.

"tolong....,aku ingin keluar dari tempat ini"Suara dari hati.

Hingga sebuah cahaya muncul dan aku terseret keluar dari tempat itu,tapi tak kusangka dia juga ikut bersama denganku hingga terjatuh dilantai dan menatap mataku dengan tatapan yang tajam serta senyuman kecil pada bibirnya.Entah mengapa penglihatanku mulai buram,dan tidak tau apa lagi yang terjadi.Saat terbangun aku telah terbaring di tempat tidur.

"Apakah semua yang terjadi tadi hanyalah mimpi,tapi sepertinya memang benar mimpi?"Tanyaku dalam hati.

"Eh,Ji He kau sudah sadar!!!"

"Aku kenapa samchon?"Nampak bingung

"Samchon menemukanmu pingsan di lantai,mungkin kau kelelahan?,lebih baik kau istirahat saja ya"

"Hem!!!"Gumam kecil

Semenjak itu aku sering merasa diawasi dari lukisan.

Vampire BlackpearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang