Part 2:Pertemuan

153 10 0
                                    

keesokan harinya ku putuskan untuk jalan-jalan di kebun teh ditemani hamparan daun yang sedang berguguran.

"Samchon,aku keluar sebentar,mau cari udara segar!!!"

"Yaa,jangan terlalu jauh perginya?"

"Ok"Jawabku santai.

Di tengah perjalanan seperti ada yang mengikuti dan mengawasiku.Tetapi aku terus berjalan hingga sampai di kebun.

"Daebak...,bagus sekali pemandangannya.Momen ini harus ku abadikan"Sibuk dengan kamera.

Jangan kira aku ini orang desa,hanya saja untuk menambah koleksiku.Karena sibuk,sampai-sampai masuk ke dalam lubang yang entah dari mana asalnya.

"Sial,siapa yang buat lubang ini"Menggerutu sendiri.

Sekejap muncul tangan yang menjulur ke arahku,lalu kugapai tangan itu tanpa melihat orangnya.

"Kamsahamida"Ucapku kepada orang itu.

Luhan:"Sama-sama"

Hingga ku lihat orangnya,terkejut setengah mati.

"Ini mimpi atau bukan ya?"Tanya sendiri

Luhan:"Bukan"Senyuman di pipi.

"Lantas,kenapa kau mengikutiku sampai sini,apa maumu?"Tegang.

Luhan:"Aku mau kau menolongku"Raut wajah serius

"Ha,tolong apa?"Cemas.

Luhan:"Tolong aku untuk membangkitkan semua saudaraku,karena kau memiliki kalung itu,jadi kau pasti bisa melakukanya"

"Tidak,aku tidak mau ikut dalam masalah ini,apalagi masuk ke dalam hutan itu lagi"

Luhan:"Kalau kau tak mau aku akan terus mengikutimu kemanapun"

Lantas ku langsung berpaling dari semua percakapan ini,dan langsung pulang ke rumah samchon.Tapi dia terus mengikutiku dan hilang dalam sekejap.

"Gimana ni,rasa takut ada,kesel iya.Tapi dia tampan juga"Ngomel gak karuan.

Ketika sampai di depan pintu,paman keluar.

"O,udah selesai jalan-jalannya.Emm itu siapa,teman kamu ya!!!"Tersenyum kecil

"Bbbbbbu.."

Luhan:"Iya samchon,saya temannya.Nama saya Luhan"

Ayo-ayo masuk ke dalam.

"Tapi....,gimana ni!!!"

"Ayo,kita makan bersama"Ucap samchon.

"Eeem,samchon,gak tau apa dia itu gak makan"

"Ha,gak makan.Apa maksudmu Ji he?"

"Ups,maksudku.Dia sudah kenyang,kami udah makan tadi.

Luhan:"Maaf,boleh saya ke toilet?"

"Ooo,silakan.Pakai toilet di atas saja ya,di sini toiletnya sedang rusak"

Luhan:"Kamsahamida"

Tanpa berfikir aku bergegas mengikutinya ke atas.

"Tunggu,sebenarnya kau mau apa?"

Luhan:"Bantu aku menghidupkan saudaraku dengan kalung itu,karena kau yang menemukannya,kalung itu hanya bisa di pakai oleh kau"

"Baikklah,tapi jika semua ini sudah selesai.Kau harus pergi menjauhiku"

Luhan:"Baiklah,tapi untuk sementara ini aku akan tinggal di sini"

"Aaaapa..!!!"

Luhan:"Hem,karena waktu untuk memulainya adalah pada saat bulan purnama,dan itu satu minggu lagi,kalau kau tidak mau....,bisa fikirkan apa yang akan ku buat"Tersenyum kecil.

"Ya,ya,ya.Luhaaaan....!!!"Nada tinggi.

Luhan:"Hem,udh mulai manggil nama ni"Tertawa.

"Aisshhh..."(Berbalik badan sambil menepuk dahi)

Saat itu juga aku langsung menemui samchon,tapi sebelum ku berbicara,dia sudah membuat keputusan.

"Ji he,biar temanmu nginap di sini ya,jadi rumah ini sedikit rame,lagi pula kalian sedang libur kan,pasti menyenangkan.Samchon udah nyiapin kamar tamu.Hem,samchon keluar sebentar ya"Berbicara tanpa henti.

"Hem,eee....,tapi kamar tamu kan ada di sebelah kamarku"Terkejut

"Memangnya kenapa,udah keputusan sudah bulat"Pergi meninggalkan Ji he.

"Emmm,gimana ni"(Ucapa dalam hati dengan pipi yang memerah)

Luhan:"Hei,kenapa pipimu memerah"Datang tiba-tiba

"Eeee..."Terkejut untuk kedua kalinya

Author's POV Ji He

Dia langsung berpaling dan pergi menuju kamar.Hari pun berganti dengan datangnya malam yang menyelimuti awan,terlihat gadis yang melamun sendiri di kamar dengan pena dan kertas di mejanya.

"Aishh...,kenapa aku terus mikirin dia,jadi ngak konsen ni...!!!"Bicara sendiri.

"Tapi...,apa hubungannya aku dengan kalung ini,dan apa istimewannya kalung ini"Berfikir sambil memegang kalung.

"Huuuu,kenapa panas sekali di sini,keluar aja a,nyari udara segar"Keluar dengan berlari di tangga yang licin.

Kalian pasti tau apa yang akan terjadi.Tenang...,dia ada di sana untuk menyelamatkannya.

"Aaaaa....!!!"Berteriak

Plukkkk

Luhan:"Kau tidak apa-apa kan"Menangkap dengan cepat sambil menatap mata satu sama lain

"Hem,goomawo"Pucat pasih pada wajah

Luhan:"Kau duduk saja ya"Ucap manis yang keluar

Mereka lalu keluar dan duduk di pekarangan sambil memandang suasana malam yang di penuhi bintang.Melalui kejadian ini,kedekatan mereka mulai berangsur cepat pada hari selanjutnya.Tapi jangan kira semua itu sampai di sini,karena perjalanan ini baru saja di mulai.Yaitu,pertemuan Ji he dengan para vampire lainnya,hal ini akan membuat ia tidak bisa lepas dari kehidupan para pangeran vampire yang selalu berada di dekatnya.

Vampire BlackpearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang