Well, saya sedikit mau menambahkan atau lebih tepatnya mengakui kesalahan. Bab kemarin itu entah kenapa dari pov Rei berubah jadi third pov haha. Wkwkk intinya saya minta maaf atas ketidaknyamanan itu, untuk sekarang silahkan menikmati.
Flashback
Rei melangkahkan kakinya kikuk memasuki lobby perusahaan yang akan dia datangi setiap pagi di hari senin sampai jumat itu. Sama sekali tak membayangkan ia akan bekerja dibawah naungan D'Xom, sebuah kerajaan bisnis Startup raksasa pertama yang nantinya akan mampu mengembangkan sayapnya hingga ke benua tetangga.
"Ini lantai 16, dimana Pak Rei akan bekerja dibawah tanggung jawab Nona Katharina. Semoga anda bisa bekerja dengan nyaman disini." Ucap salah satu staff HRD yang mengantarnya menuju tempatnya bekerja.
"Orang baru ya? Kenalkan aku Naina, salah satu staff lama di departemen ini. Semoga betah ya, Sheila sedang ada urusan jadi kau bisa mulai bekerja saat dia kembali nanti."
"Sheila?"
"I mean Katharina, kau itu lulusan baru ya?"
Rei mengangguk mengiyakan, meski tak bisa dibilang fresh graduate karena ia lulus dua tahun yang lalu. Dua tahun ini hanya diisi dengan menjadi freelance kesana kemari, meski ia sangat ingin melanjutkan kariernya disana tapi ucapan ibunya seperti menampar dirinya untuk melangkah maju dari posisinya sekarang.
Ia ingat saat itu sedang bekerja paruh waktu di salah satu perusahaan terkenal dan dia hanya mendapatkan upah yang hanya cukup untuk beberapa hari saja hingga ia harus beberapa kali menumpang makan dirumah sang ibu.
Ibunya tak keberatan, tapi juga tak tega mesti harus melihat sang anak dalam kesulitan. Hingga ia menyarankan Rei untuk segera mencari pekerjaan dengan lebih serius, dan Rei menyetujuinya.
Rei masih menatap kubikel tempat ia akan mulai bekerja setelah menemui bos nya nanti. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang dan keberadaan sang bos tak kunjung ditemukan. Hingga akhirnya ia memilih membuka tablet pc dan melanjutkan keisengannya di dunia maya.
"Ehem... aku tak mempekerjakanmu hanya untuk bermain dengan AI* mu itu."
Sial sekali diawal pertemuan ia harus tertangkap saat sedang bermain-main di jam bekerja, meski bisa dikatakan ia belum resmi diperkerjakan tetap saja membuatnya merasa tak enak hati.
Mata Rei menatap langsung pada mata berwarna obsidian milik sang bos. Menatap tak percaya bahwa wanita ketus bin menyebalkan saat interview adalah bos nya sekarang. Ah~ Rei kesal dengan cara Tuhan mempermainkannya.
"Siang Bu. Saya Reinhart Dolores, ditugaskan mulai hari ini dibawah naungan anda." Matanya mengamati setiap mimik dan gerakan tubuh yang dikeluarkan oleh pegawai barunya itu. Secara langsung menyeleksi apakah pegawai ini cukup mampu bertahan diambang kehancuran departemen ini.
Ini adalah bulan ketiga Sheila memimpin disana dan ia telah menemukan banyak masalah. Mimik lelah terpancar jelas, lingkaran mata hitam buktinya, dan tubuh mungil itu meninggalkan Rei lalu masuk ke kantornya.
"Semoga bertahan." Ucapnya sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Rei. Sedangkan Rei yang tidak paham hanya mengangguk guna mempercepat percakapan mereka.
Waktu makan siang tiba dan Rei masih termangu dikursinya, melewati 3 jam tanpa melakukan apa-apa.
"Hola tadi kita belum berkenalan, siapa namamu?" Rei terlonjak kaget melihat gadis berkacamata mengajaknya bicara, dilihat dari area kubikelnya berasal bisa dipastikan bahwa mereka satu departemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss Code
RomanceThis is a story about me and my boss My name is Rei and her name is Sheila, she's my boss I'm in love with her, and she do I tell her "i want to marry you" and then she said no! So this is a story about me and my girlfriend Sheila. Slow Update ^^)/