2. Who am I...?

111 24 7
                                    

❤❤❤Hope you like it 😊❤❤❤
👇👇👇 Click ⭐

Sakit, sakit sekali rasanya. Aku tak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali. Aku ingin membuka mataku namun tak dapat kubuka, rasanya sangat berat untuk membuka mata.

Ahh, meski begitu aku dapat merasakan tiupan angin yang lembut menerpaku. Kucoba membuka mataku, perlahan tapi pasti.

'Ahh, silau sekali' pikirku.

Langit cerah menghiasi pandanganku, lalu kualihkan pandanganku ke sekitarku, dan yang kulihat beberapa pohon rindang di atasku serta tebing yang menjulang tinggi ada di sebelah kananku.

'Apa yang terjadi padaku? Apa aku terjatuh?'

"FLEYA, FLEYA, FLEYA"

"FLEYA KAU ADA DIMANA ?"

Suara teriakan itu, terdengar dengan sangat jelas, aku bingung sendiri, bahasa apa itu sebenarnya? aku tak dapat mengerti apa yang di ucapkannya.

Suara itu masih terus bergema, seperti mencari sesuatu.

Lalu dari atas jurang aku melihat sosok wanita dengan wajah yang terlihat khawatir, dan ia memanggil nama Fleya itu berulang kali. Aku mendengarnya dan merasa sangat lega, entah kenapa aku bisa lega. Perlahan-lahan aku kehilangan kesadaranku.

*****

Aroma yang sangat nyaman dapat kurasakan saat ini, nyaman, sangat nyaman. Namun rasa sakit masih sedikit terasa disekujur tubuh ku.

Aku mendengarkan percakapan yang sama sekali tak ku pahami, pembicaraan mereka terus berlanjut, lalu aku pun berusaha untuk membuka mataku.

Tak lama seorang wanita paruh baya masuk dari balik pintu.

"Fleya " ucap wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu.

Wanita itu kemudian berteriak-teriak histeris. Ada yang aneh dari wanita ini, wajahnya tidak seperti wajah orang Asia umumnya, matanya hijau bersinar dan rambutnya berwarna cola panjang tergerai dan yang paling aneh adalah telinganya yang panjang bisa dibilang seperti elf atau peri yang ada di negeri dongeng itu.

Ia kemudian menangis dan dari wajahnya yang terlihat khawatir dan ia pun langsung memelukku.

"Kalian siapa? "

"Tou-san, Kaa-san, doko desuka *?"
*Ayah, ibu, kalian dimana?

"Ini dimana sebenarnya ? Nanami, Tarou, A-chan, Hi-chan dimana ?"

Berbagai pertanyaan terus kuajukan dan ia tampak bingung dengan perkataanku. Aku terus meronta-ronta kebingungan dengan apa yang terjadi padaku. Wanita itu terlihat khawatir dengan tingkahku. Dan tak lama seorang pria tua datang dan ia membuka sebuah botol dan mengarahkannya padaku, botol itu mengeluarkan asap berwarna biru, aku merasa lelah dan mulai tertidur. Kudengar wanita tadi menangis memanggil nama Fleya untuk kesekian kalinya.

Aku terbangun dan kulihat wanita tadi menggenggam erat tangan ku. Matanya sembab mungkin karena menangis.

Ia seperti bertanya padaku tentang sesuatu dengan nada yang sangat halus.

AsylumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang