One

6.7K 728 69
                                    

"Jimin hyung, aku ingin bicara denganmu setelah ini"

Jungkook, pemuda tampan yang merangkap sebagai member termuda di 방탄소년단 itu berbisik ditelinga hyung-nya sambil melihat jari-jemari kecil seseorang memegang erat tangannya dibawah meja, menyembunyikannya dengan baik dari sorotan kamera yang tengah merekamnya.

Tidak lama memang, hanya beberapa detik genggaman erat jari-jari itu terlepas dari tangannya. Saat ia melihat kedepan, ternyata giliran orang disebelahnya menjawab pertanyaan dari host radio itu.

'Jimin-ssi apa yang ingin kau lakukan jika mendapat libur ?'.

Jimin, orang disebelahnya plus si empunya jari kecil itu mengangguk lalu melirik jungkook. "Aku ingin berkencan dengan maknae, uri jungkookie"

Jungkook hanya tersenyum ragu.

'Sebuah ajakan berkencan! Jungkook-ssi, apa kau setuju?'

Jungkook melirik ke arah jimin sekilas, lalu menjawab "aku sih ingin jalan dengan Hyungku, maksudnya saudara kandungku"

Host radio itu tertawa keras sambil menepukan kedua tangannya. 'Jimin-ssi, sepertinya kau ditolak oleh sang magnae. Bagaimana perasaanmu?'

"aku baik, sudah biasa ditolak Jungkook hehe" balas jimin sambil tersenyum canggung.

Bohong.

Jimin baik-baik saja ?

Tentu tidak

Sekarang saja hatinya bagaikan teriris sehelai kertas yang tajam, itu perih.

Padahal dia sudah biasa ditolak Jungkook. Itu tuntutan perannya di grup, menjadi pengganggu dari hubungan pasangan Vkook di depan kamera. Ia harus rela terus-terusan mengejar sang magnae, plus rela ditolak berkali-kali. Jimin kadang ingin menertawakan kehidupan cintanya yang agak miris.

Kalau saja dia bukan laki-laki, tapi dia tidak mungkin mengeluh soal yang satu ini bukan?

Kalau saja dia tidak gay, iya dia memang mempunyai orientasi seksual yang menyimpang, kesalahan besar memang untuk tidak menyukai perempuan. Entah dari kapan, ia mempunyai orientasi seperti ini tapi yang ia tahu saat para hyungnya menonton porn (di malam hari, tentu saat Jungkook sudah tidur) yang menunjukan seorang wanita dengan payudara besar yang menurut Jimin lebih besar dari sebuah melon sedang mendesah sambil membuka pakaiannya.

Jujur, itu baru pertama kalinya dia menonton porn namun ia tidak merasakan apapun berbeda dengan yang lain, ia bisa melihat dari sesuatu yang menyembul dari selangkangan hyung-nya tertutup kain celana. Tapi aneh, saat video itu menunjukan lelaki kekar dengan juniornya yang sudah tegak dan berdiri keras, Jimin merasakan panas di pipinya dan sesuatu yang keras diantara pahanya. Ia malah membayangkan dirinya sebagai si wanita yang sedang menungging mengerang dan mendesah saat junior si lelaki mulai memasuki lubang nikmatnya. tapi ada yang lebih aneh, saat itu dia membayangkan lelaki yang sedang asik menggenjot tubuh wanita itu adalah Jungkook. Tanpa perlu penjalan lain, kalian pasti mengerti kan ? dari saat itu juga seorang Park Jimin mulai menyadari kalau dia itu gay dan menyukai si golden magnae.

Kalau saja dia tidak menyukai Jungkook, ini kesalahan paling besar, kenapa dia harus menyukai magnaenya yang imut itu? kenapa dia harus menyukai orang yang jelas-jelas akan jijik jika mengetahui kebenaran dirinya yang gay ?

Kalau saja yang baru ia sebutkan tadi itu tidak terjadi mungkin dia tidak akan terjebak di kondisi menyiksa seperti ini.

Dimana setiap hari harus melihat orang yang kau sayang menolakmu dan memilih untuk bersama lelaki lain. Ia sadar itu hanya keperluan didepan kamera, tapi tetap saja hatinya ini tidak bisa bersandiwara. tak seperti wajahnya yang sangat pintar dan penuh senyum palsu.

Behind The Camera ▪ Kookmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang