BROKEN HOME

248 24 10
                                    

Haii...guys ini cerita pertama aku. Aku harap kalian baca dan keep vote and comment. Jangan menjadi pembaca gelap.....

Happy Reading....

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Ketika aku pulang sekolah, aku membuka pintu, betapa kagetnya aku ketika ayah dan ibuku bertengkar di depan adik ku yang baru berumur 5thn.

Sudah menjadi biasa bagiku bila mereka bertengkar di depan anak-anaknya, seolah-olah itu adalah makanan keseharianku yang tak lupa untuk ku santap.

Dan aku hanya bisa berdiam diri menatap mereka di depan pintu, tanpa bergerak sedikitpun, seolah-olah aku seperti patung yang sedang menyaksikan adegan yang menegangkan.

ketika ayah mau menampar ibuku, aku langsung lari menghampiri mereka.

Dan tangan ayah melayang mendarat di pipiku....

*PLAK*

seketika itupun ayah menamparku dengan keras aku terjatuh dan aku langsung berdiri dan memeluk ibuku yang sedang menangis histeris di pelukanku.

"STOP!! Ayah apa yang kau lakukan, setiap hari pekerjaan mu hanya menyakiti ibuku saja, apakah kau tidak punya pekerjaan? Apakah kau tidak cukup menyiksaku? Apakah kau tidak malu di lihat oleh anakmu yang baru berumur 5thn, dengan kelakuan mu seperti ini, ayah macam apa kau?" ucapku keras

"Anak sialan kau, berani-beraninya kau berbicara seperti itu kepada ayah mu sendiri, sebaiknya kau tidak usah ikut campur" jawab ayahku dengan marahnya

"Emang kau ayahku dan seharusnya aku tak pantas bicara seperti itu padamu, tapi apakah pantas kau di bilang ayah? Ayah macam apa yang selalu menyakiti istrinya sendiri, dan ayah macam apa yang menyiksa anaknya sendiri?" ucapku

*PLAK*

Lagi-lagi tangan ayah mulus mendarat di pipiku.

"Anak brengsek kau, pergi sana ke kamar, gak usah kau ikut campur dengan urusan ku!" ucap ayahku dengan marahnya

Ayah ku berkata seperti itu kepadaku.

"Apakah aku anak sialan bagimu yah? Se-brengsek apakah aku dengan mu, yang selalu kau mainkan
hati wanita?" batinku

Aku ingin sekali berkata seperti itu, tapi aku tidak cukup berani untuk menyampaikannya.
Aku ingin sekali berlari dari kenyataan ini dari dunia yang fana ini, menurutku dunia ini sangat tidak adil, kenapa harus aku yang mengalami semua ini, kenapa tidak orang lain saja ya tuhannnn....

Aku langsung berlari ke kamarku yang berada di lantai dua, aku langsung melempar tas ku dan merebahkan tubuhku di ranjang, dan seketika itu pula aku menangis sejadi-jadinya.

Kenapa ayahku tega memanggil ku dengan sebutan anak sialan, apakah aku begitu sial menjadi anaknya. Aku benci dengan mu, setiap hari kau pulang selalu saja memarahi ibu ku, kau adalah lelaki brengsek yang pernah aku temui di dunia ini.
Seketika itu pula aku menangis dengan histeris. Dan aku langsung mengambil buku diary kumel yang tidak terlalu bagus tapi sangat berarti karena buku itu adalah seperti teman hidupku yang selalu bersedia ketika aku mencurahkan isi hatiku ketika orang lain tidak peduli lagi denganku.

Dan aku mulai menulis di buku itu...

"dear Diary"
Mah...
Pah...
Salah aku apa? Sahingga kalian menjadikanku sebagai korban keegoisan kalian, apakah kalian tidak tau aku tersiksa dengan semua ini, tersiksa dengan suasana rumah yang berantakan, ketika aku pulang sekolah selalu saja aku yang menjadi plampiasan kemarahan kalian.
Kapan semua drama ini bersambung dengan Happy Ending yang sering ada di novel-novel yang pernah aku baca??
Sekarang aku cuma bisa berdo'a dan menangis, semoga semua cobaan ini bisa berakhir dan semuanya akan di mulai dengan hidup yang baru tanpa ada air mata lagi.
Aminnnnnn.....

Itulah keseharianku mencurahkan isi hatiku hanya menulis kata-kata yang menurutku menyeramkan.

Terkadang aku merasa takut, ketika aku di dalam rumah yang aku lihat setiap hari hanyalah perdebatan antara ayah dan ibuku, dan akupun merasa sedih ketika ayah mau menampar ibu betapa remuknya aku, betapa ingin aku tonjok si lelaki brengsek itu sehingga ia berani melukai ibuku sendiri.

Tapi aku tak bisa apa-apa, aku lemah di depan mereka, aku hanya wanita lemah yang tidak bisa melindungi ibuku sendiri.

Setelah aku mencurahkan semua isi hatiku yang aku pendam sejak dulu ke dalam buku diary kumel yang berwarna cokelat. Aku langsung tidur karena lelah seharian aku menangis, dan menurutku dengan tidur semua beban ini seolah olah menjadi ringan...

SEMOGA HARI INI HANYALAH MIMPI BURUK DAN KETIKA AKU TERBANGUN NANTI SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA :')

Haiiii guys...
Maap yah ini cerita pertama aku, banyak bertebaran typo, dan maap pemerannya belum di ceritain di halaman pertama ini, dan nanti akan di ceritakan di halaman selanjutnya. Dan tunggu cerita aku selanjutnya yahh..

I'm who you are?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang