Part 2

89 2 0
                                    

Next Day

Aku pergi ke sekolah dengan perasaan yang masih kacau. Mungkin cinta ini sudah membuatku gila. Cintaku sudah tak lagi bersama dengan logika.

Aku berjalan memasuki gerbang sekolah. Namun fokusku langsung tertuju pada banyaknya siswa yang berkumpul didepan mading sekolah.

Karena penasaran, aku berjalan menuju mading. Setelah tiba disana, hatiku langsung mencelos.

Terpampang jelas foto Nathan yang sedang mencium kening Britney di acara Milad sekolah kemarin. Yang sepertinya mereka berdua ditunjuk untuk menyanyi demi memeriahkan pesta.

Jelas aku kaget, karna aku tak tau apa-apa. Saat acara berlangsung aku tak bisa hadir karna ikut mengantarkan Ayah dan Mamaku ke Bandara.

"Unch, kenapa romantis banget sih mereka?"

"Mereka cocok ya!"

"Sumpah gue gak rela Britney tunangan sama Nathan, pake diumumin segala lagi pas kemaren, masa dong ya most wanted sekolahan kita tunangan sama itu cabe-cabean!"

"Gue juga! Tuh si Britney cabe pake pelet apa sih, sampe bokap Nathan mau tunangin dia sama Nathan?!"

"Nathan itu tajir, jadi jelas dia mana mau kalo nolak dijodohin sama Nathan."

Mendengar percakapan siswa yang berkumpul tadi. Aku hanya terpaku. Diam membisu beberapa detik. Mau nangis rasanya juga pengen teriak.

Aku tak sanggup dengan semua ini. Saat aku beranjak ke kelas, Nathan datang dan tak sengaja menabrakku.

Tanpa aku sadari diaryku -yang di dalamnya terselip secarik puisi yang kubuat malam tadi untuknya-  jatuh ke lantai. Nathan memandangiku, tapi aku cepat-cepat pergi.

Cinta Tapi GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang