Part 3

87 6 0
                                    

Suga mendongakkan kepalanya ketika di rasa orang-orang itu sudah pergi. Ia mengibaskan kelima jarinya mengipasi wajah merahnya yang rasanya mau meledak.

Suga kembali teringat perkataan beberapa orang tadi. Ia tersenyum senang mengingatnya.

"Aww.. yya.. pelan-pelan.."ucap suga terkejut ketika ia merasa sakit di lukanya.

"Maaf.. bisakah kau menahannya.. mungkin ini akan terasa sakit"tanya jimin masih fokus.

"Baiklah.."suga menggigit bibir bawahnya sambil menutup rapat matanya ketika ia merasakan rasa sakit saat jimin mengobatinya. Bahkan suga tak sadar tangannya kini tengah meremas pundak jimin.

"Sudah.."suga kini membuka matanya.

"Apa sesakit itu?"suga mengangguk.

"Aku juga sakit.."suga menatap jimin heran. Jimin mengalihkan pandangannya menuju pundaknya yang kini masih di remas tangan suga.

Suga yang sadar langsung melepaskan pundak suga.

"Mian.."ucap suga.

"Dimana rumahmu?"
"Ne?"tanya suga heran.
"Dimana rumahmu.. biar aku antar.."
"Rumahku masih jauh.. aku harus melewati halte ini dan berhenti di halte berikutnya.."ucap suga.

"Kajja.."
"Kemana?"
"Ke rumahku.. aku akan mengantarmu pulang.. tapi aku harus pulang dulu di rumahku.."
"Baiklah.."
"Kau bisa berjalan?"
"Sedikit.."jimin memegang pinggang suga untuk mengirinya berjalan. Sedangkan tangan suga bertumpu pada pundak jimin.

"Rumahmu dimana? Lututku sakit jika jalan terlalu lama.."ucap suga setelah jalan lima belas menit.

Jimin lalu berhenti berjalan dan melepaskan tangannya yang memegang pundak suga lalu duduk di hadapan suga.

"Apa yang kau lakukan?"tanya suga heran.
"Naiklah ke punggungku.. kau pasti sangat lelah.."ucap jimin. Suga hanya diam.

"Cepatlah.. kau ingin cepat pulangkan?"jimin memulai jalannya ketika suga sudah berada di gendongannya.

Suga sangat bersyukur jimin memperlakukannya dengan baik walaupun cara bicaranya masih terkesan dingin. Ia sangat yakin sekarang bahwa jimin adalah park jimin yang dulu.

"Jimin-ssi"panggil suga.
"Hmm"jimin hanya bergumam.
"Kenapa kau menolongku?"jimin seketika terkejut. Ia juga tidak tahu kenapa menolong suga. Drngan cepat jimin langsung memasang wajahnya tenang.

"Karena kau teman hoseok"ucap jimin.
"Jadi.. jika aku bukan teman hoseok oppa kau akan membiarkanku terluka?"
"Molla"ucap jimin dan suasana kembali hening.

****************

Jimin menurunkan tubuh suga tepat di pintu rumahnya.

"Eomma aku pulang.."ucap jimin sambil masuk di ikuti suga

"Jimin kau sudah pulang.."ucap baekhyun lalu melihat suga yang berada di dekat jimin.

"Eoh? Siapa ini.."ucap baekhyun pada suga.

"Annyeonghaseyo.. aku suga eum.. temannya jimin di sekolah.."ucap suga canggung.

"Kau temannya jimin?"suga mengangguk.

"Eomma aku kekamar dulu mau ganti baju.."ucap jimin lalu pergi meninggalkan dua orang itu.

"Apa benar kau temannya jimin?"tanya baekhyun sekali lagi.

"Ne.. bibi.."ucap suga sambil tersenyum.

"Suga pasti kau sangat tidak tahan menghadapi sikap jimin"ucap baekhyun. Mereka berdua kini tengah duduk di ruang tamu.

YOONMIN: BLUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang