"PRILLYYY!!"
Gue menoleh ke sumber suara. Ku lihat, Ali berlari mendekatiku. Gue yang kesal padanya pun memalingkan wajah darinya.
"Lo masih marah sama gue?" Katanya setelah mengontrol napasnya yang ngos-ngosan.
Gue menatapnya sinis. Terdiam sebentar, lalu berkata, "Apa peduli lo? Udah ah gue mau pulang!" Prilly berlalu dari hadapan Ali, tapi dengan cepat Ali mencegahnya. Ali menarik pergelangan tangan Prilly agar kembali pada posisinya semula.
"Lepasin!!" Kata Prilly kesal seraya menepis tangannya. Ali melepaskannya, lalu menatap Prilly serius.
"Gue minta maaf, please maafin gue!! Nanti malam gue ajak ke pasar malam deh, mau gak?" Tanyanya yang gue balas dengan gelengan.
"Bukannya lo sibuk ya?" Tanya gue balik. Ali tersenyum singkat lalu mencubit kedua pipi Prilly. Prilly meringis kesakitan, kemudian ia memukul tangan Ali.
"Kan gue udah bilang, kalo sekarang gue bakal usahain ada waktu buat lo! Jangan ngambekan mulu jadi orang!!" Ledek Ali yang membuat Prilly kesal. Prilly melipatkan kedua tangannya di depan perut. Ia memalingkan pandangannya pada langit-langit biru.
"Pulang yuk! Entar malam gue jemput jam 19.00, dandan yang cantik!" Pinta Ali seraya mengacak pelan rambut Prilly.
Prilly mengangguk pelan sambil tersenyum kecil. Ia berharap kalau malam ini akan jadi malam terindah dari yang sebelumnya ia jalan sama Ali. Dan ia juga berharap semoga Ali tidak mengecewakannya lagi.
***
Nama gue Prilly Novia Alzaretta, cewek 18 tahun yang sekarang duduk di bangku 12 IPA 2 di SMA Permata Kasih. Tak ada yang sempurna dalam diriku, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Tinggiku hanya 160 cm. Hidungku mancung bak perosotan anak TK. Kulitku putih seperti sapi. Dan ada tahi lalat di dekat bibirku. Yang kata orang menandakan kebawelan. Ya. Gue akui, gue emang bawel, bahkan di sekolah gue di juluki dengan nama 'Ratu Bawel'. Dan asal kalian tahu ya, gue itu suka baca novel! Kadang gue baper sendiri kalau baca novel, apalagi karya dari ayah Pidibaiq. Huh jadi ingat Dilan…
Gue emang cewek biasa yang gak terkenal, tapi gue juga punya seorang sahabat cowok. Sahabat gue sejak kecil.
Namanya, Ali Frandez Olandra, cowok 18 tahun yang sekarang duduk di bangku 12 IPS 3. Kami hanya berbeda kelas saja, ia memilih jurusan IPS, sedangkan gue memilih jurusan IPA. Kita sama-sama lahir pada bulan dan tanggal yang sama. '8 Oktober'. Ali di gilai banyak cewek di sekolahku. Selain tampangnya yang ganteng, ia juga di jadikan sebagai kapten basket di sekolahku.
Banyak teman ku yang iri padaku. Mereka semua ingin menjadi sepertiku, tapi gue menanggapinya dengan cuek. Mungkin dia terlalu terobsesi dengan Ali. Bahkan temanku ada juga yang mengada-ngada kalau dia pernah di tembak sama ali, tapi ia tolak gara-gara takut kehilangan Ali. Ciahhh jadi orang kok kebanyakan mimpi!
***
Prilly turun dari motor Ali ketika mereka berdua sudah sampai di depan rumah Prilly.
"Makasih," katanya singkat lalu berbalik badan, niat ingin masuk ke dalam rumahnya.
"Ettsss tunggu dulu!" Cegah Ali. Prilly dengan malas membalikkan badannya, menatap Ali dengan wajah malas.
"Kenapa?"
"Nanti malam jangan lupa! Pokoknya lo harus dandan yang cantik, kay?" Kata Ali sambil tersenyum singkat. Prilly hanya mengangguk malas.
"Udah sana pulang!!" Suruh Prilly lalu menutup kaca helm milik Ali. Ali terkekeh pelan, ia mencubit pipi Prilly dengan kencang. Kemudian Ali melajukan motornya, ia takut kena omelan Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Imajinatif
Teen FictionCinta seorang perempuan terhadap seorang laki-laki yang hanya di nikmati dalam khayalan saja. "Lo hanya jadi angan-angan gue aja!" Prilly Novia Alzaretta. "Jangan jadiin gue sebagai imajinasi dalam diri lo!" Ali Frandez Olandra.