IN HEAVEN (PART 5)

4 0 0
                                    

Hari kepergian Taehyung...di Bandara Incheon Int. Airport.

Taehyung turun dari dalam taxi, hari ini dia memutuskan cukup menggunakan taxi saja karena hari ini adalah hari kepergian Taehyung ke Amerika. Suasana bandara sangatlah ramai dengan hiruk pikuk orang-orang yang ingin berpergian ke luar kota maupun ke luar negeri. Salah satu orang itu tenti saja Taehyung. Hari ini Taehyung menggunakan celana jeans biru muda di padu padankan dengan sweater turtle neck berwarna putih gading, dan untuk lebih  menghangatkan tubuhnya Taehyung menggunakan mantel berwarna hitam berkerah, tidak lupa kaca mata hitam menutupi matanya. Tangan kanannya menarik koper besar dan tangan kirinya menenteng tas jinjing berwarna hitam, sementara tas ransel berada di punggungnya. Wajar saja, karena kepergiannya hari ini bukan untuk beberapa hari melainkan beberapa tahun.

Taehyung duduk menunggu seseorang di lobby bandara. Tangannya sibuk memegang ponselnya dan mengetik beberapa pesan singkat kepada orang yang di tunggunya. Headset tidak lepas dari telinganya, karena musik adalah obat yang mujarab untuk membunuh kejenuhan n kebosanan. Sesekali kakinya di silangkan, dan aesekali juga matanya melirik ke arah jam tangannya. Di jam tangan terlihat sudah pukul 9:30 pagi, sedangkan pesawat akan take off pada pukul 10:00 pagi. Kakinya sudah mulai digerak-gerakkan tidak beraturan tanda bahwa dirinya sudah mulai gelisah.

Saat sudah hampir putus asa tiba-tiba pupil matanya membesar dan bibirnya mulai tertarik ke atas, tanda dia merasa senang dan lega karena telah melihat sosok yang sudah lama di tunggunya itu.

"Ya, kenapa kamu lama sekali, bagaimana jika aku sudah pergi saat kamu tiba?"
"Mianhae...aku harus mengantarkan proposal proyek untuk di pulau jeju ke kantor pusat, dan setelah dari sana jalanan sangat ramai dan padat. Maafkan aku...sekarang yang penting kamu masih di sini menungguku...aku senang"
"Baiklah...aku memaafkanmu Lee Hyorin ku sayang...terima kasih sudah tetap datang untukku" goda Taehyung, tangannya sambil mengacak-acak rambut Hyorin yang lembut. Senyuman pun muncul di wajahnya yang hari itu terlihat sangat tampan.
"Kalau begitu kita masuk sekarang, aku harus segera memeriksakan kelengkapanku"
"Baiklah..." ujar Hyorin riang. Tangannya terus menggandeng lengan Taehyung.
"Hyorin-ah...sepertinya kita hanya bisa sampai disini, aku harus segera masuk kedalam pesawat, berjanjilah padaku...apapun yang terjadi kamu akan tetap menungguku...karena akupun berjanji apapun yang terjadi aku akan menjemputmu...percayalah padaku..ya!"
"Iya...aku berjanji...aku percaya padamu dan akan selalu menunggumu"

Tanpa di sadari pelupuk mata Hyorin sudah tidak sanggup lagi menampung air mata yang keluar, air mata pun akhirnya mengalir dengan deras di atas pipinya yang putih. Begitu pula dengan Taehyung, sekuat tenaga dia berusaha untuk tidak menangis tapi ternyata rasa sakit karena akan terpisah jauh dari belahan jiwanya tidak dapat membendung air mata yang mengalir keluar dari pelupuk matanya. Tanpa banyak berkata lagi kini merwka saling berpelukan erat, seperti tidak ingin terpisahkan. Taehyung merangkul erat Hyorin, perlahan melepaskan pelukannya, ditatapnya dengan sangat dekat mata kekasih hatinya itu, kecupan manis pun mendarat di kening Hyorin, berlanjut kecupan di pipi, dan pada akhirnya berakhir pada kecupan di bibir manis Hyorin yang mungil. Kecupan itu ringan, lembut dan terasa sangat manis dan membekas di hati, itu memang bukan kecupan penuh gairah melainkan kecupan manis yang mengungkapkan betapa Taehyung sangat mencintai, menyayangi dan menghormati Hyorin sebagai wanita terindah dalam hidupnya. Mereka sudah tidak perduli lagi dengan tatapan orang di sekitarnya yang mereka tau adalah ini merupakan moment terakhir mereka dapat bersama aebelun Taehyung pergi. Kecupan manis itu berakhir setelah ada pengumuman bagi para penumpang untuk segera memasuki pesawat. Hyorin berusaha melepaskan diri dari pelukan Taehyung, tapi Taehyung menolak untuk melepaskannya.

"Taehyung-ah...pesawatmu akan segera lepas landas...kamu harus segera pergi...jadi lepaskanlah aku ya.."
"Tidak...biarkan saja pesawat itu menunggu, lima menit lagi saja...biarkan aku puas memelukmu, mengenangbaroma tubuhmu..."
"Taehyung-ah...jangan seperti itu...atau nanti aku akan mulai menangis lagi..."
Mendengar perkataan Hyorin, Taehyung pun melepaskan pelukannya perlahan, di genggamnya tangan Hyorin.
"Baiklah...aku pergi...ingat berjanjilah dan percayalah padaku..."
"Iya...aku mengerti..."
Seraya Taehyung berjalan genggaman tangan mereka perlahan demi perlahan terlepas memisahkan mereka berdua dari kebersamaan.

Hyorin memperhatikan sosok Taehyung yang mulai menjauh, sekali lagi air mata mengalir deras tak terbendung, namun kali ini tidak ada lagi Taehyung yang dapat menghapus air matanya, kini Hyorin sendiri, benar-benar sendiri. Orang yang selama ini selalu ada di sisinya, yang selalu menghibur dirinya saat sedih,  yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah dan menceritakan segala hal kini telah pergi jauh dan entah kapan akan kembali. Selama ini Taehyung sumber kekuatannya dan sekarang setelah taehyung pergi Hyorin harus mulai belajar menangani semua masalahnya sendirian. Bukan tidak memiliki teman lain tapi hanya Taehyung yang dapat mengerti bagaimana cara menghadapi dirinya.

----

Bersambung next part...
Mian part kali ini pendek bgt...tiba2 aq terserang flu kepala pusing bgt jadi ga bs maksimal nulisnya...mhn maaf ya jadi agak gaje 🙇 untuk part selanjutnya aq usahakan lebih panjang .. Terima kasih ..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IN HEAVEN (BTS FF) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang