IN HEAVEN [part 2]

13 0 0
                                    

Sementara itu di kantor Taehyung...

"Nona Nam, hari ini saya pulang lebih awal karena ada urusan, jika ada sesuatu yang terjadi tolong di tangani terlebih dahulu, saya sedang tidak ingin di ganggu...ini adalah hari yang penting.."
"Baiklah Tuan Kim..." sahut asisten sekaligus sekertarisnya itu.
Taehyung berjalan menyusuri lorong kantornya berjalan menuju lift. Di dalam lift Taehyung memencet tombol basement tempat dimana dia memarkirkan mobilnya. Belum sempat dia membuka pintu mobil ponselnya berbunyi.
"Hyorin-ah ada apa, aku masih ada di parkiran, aku akan segera pulang, apakah ada yang ingin kamu beli untuk makan malam kita...?" tanya Taehyung, setelah melihat nama Hyorin yang muncul di layar ponselnya.
"yoboseyo, ah maaf Tuan apakah anda mengenal nona pemilik ponsel ini?" suara seorang pria yang terdengar di telinga Taehyung. Tapi yang muncul di layar adalah nama HyoRin kekasihnya.
"Anda siapa? Mengapa ponsel nona ini ada pada anda?" Balas Taehyung. Dari nada suaranya terdengar bingung dan juga khawatir.
"Tuan saya HanJoo, saya yang menolong nona ini, jika anda mengenal nona pemilik ponsel ini silahkan datang ke rumah sakit Hanyang saya membawa nona ini ke sana, nanti ponsel ini akan saya titipkan ke pihak rumah sakit." pria di ujung sana yang bernama HanJoo itu menerangkan situasi dan kondisinya.
"Apa maksud anda tuan, apa yang terjadi dengan kekasihku?" Tanya Taehyung panik.
"Kekasih anda mengalami kecelakaan tuan, tepat di depan Apartemen ShinHwa." terang pria itu.
Tanpa sadar ponsel Taehyung terjatuh ke lantai basement dan pecah. Tanpa berpikir panjang Taehyung langsung masuk kedalam mobilnya dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, dia ingin segera sampai di mana Hyorin berada.

Sangat disayangkan ternyata sore itu jalanan kota Seoul sangat padat, macet panjang terjadi di sepanjang ruas jalan menuru Rumah Sakit HanYang. Taehyung sudah tidak sabar, jantungnya berdebar sangat kencang. Tiada henti dia memikirkan sang kekasih yang tengah terluka seorang diri di sana. Taehyung akhirnya nekad, dia keluar dari mobilnya dan mulai berlari..berlari sekencang kencangnya menuju rumah sakit. Sepanjang dia berlari sekelibat ingatan tentang Hyorin muncul, lalu ingatan betapa dia telah memperlakukan Hyorin dengan buruk belakangan ini, betapa sering ia melukai hati Hyorin. Baru saja dia ingin mulai merubah semua tapi kini yang terjadi Hyorin malah mengalami kecelakaan, dan terbaring tak sadarkan diri di sana seorang diri.

Akhirnya Taehyung sampai di depan Rumah Sakit HanYang. Nafasnya tersengal sengal, tapi itu tidak menghentikannya. Taehyung langsung berlari menuju meja receptionist menanyakan apakah ada seorang wanita yang baru saja mengalami kecelakaan bernama Hyorin. Pegawai Receptionist itu menunjukan bahwa sedang di lakukan tindakan darurat untuk Hyorin di ruang operasi. Taehyung segera berlari menuju ruang operasi di sana dia menemukan tiga orang pria tengah duduk.
"Maaf apakah anda Kim Taehyung..." tanya pria itu, tangannya penuh dengan noda darah.
"iya...saya Kim Taehyung.." jawab Taehyung singkat.
"Tuan, saya HanJoo yang tadi menghubungi anda, ini...tas dan ponsel milik nona itu juga ada satu lagi sebuah kantung belanjaan, tapi isinya sudah tercecer berantakan jadi tidak kami membawanya." ujar sang pria seraya memberikan tas dan ponsel milik Hyorin yang penuh dengan noda darah. Melihat itu Taehyung terduduk lemas dan mulai mengeluarkan air mata.
"Ba..bagaimana keadaannya tuan?" tanya Taehyung dengan nada bergetar.
"saya tidak bisa menjelaskan tuan biar dokter saja yang menjelaskan semuanya nanti, anda harus tabah dan kuat.. " jawab pria bernama Hanjoo tersebut.

Hampir dua jam Taehyung menunggu di depan ruang operasi, rasa lelahnya sudah menghilang tapi tidak dengan rasa cemasnya. Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka, seseorang yang memakai pakaian serba hijau muncul di hadapan Taehyung.
"Dokter, bagaimana keadaan Hyorin, apa yang terjadi padanya?" tanya Taehyung.
"operasi memang sudah selesai tapi masa kritisnya masih belum lewat" ucap dokter itu dengan nada pasti.
"kita tinggal menunggu saja, kami sudah berbuat semampu kami tapi kita serahkan smua pada kehendak Tuhan." lanjut sang dokter seraya meninggalkan Taehyung sendiri lagi.
Taehyung memberanikan diri melihat keadaan Hyorin, tubuhnya di penuhi alat penunjang kehidupan, selang oksigen kabel kabel EKG menempel di tubuh Hyorin, selang Infus dan masih banyak lagi. Sungguh menyakitkan melihat wanita yang paling di cintainya itu terbaring tidak berdaya.
"Tuan, apakah anda keluarga Nona Lee HyoRin?" tanya seorang perawat kepada TaeHyung yang sedang menatap HyiRin dari Jendela ruangan Intensive Care Unit.
"Saya Kekasihnya, apakah terjadi sesuatu padanya suster?" Sahut Taehyung.
"Tidak tuan kami butuh keluarganya, nona lee banyak kehabisan darah dan kami kekurangan stok darah tipe A-(A negatif). Kami ingin meminta keluarganya datang untuk tes darah dan melakukan transfusi" ujar sang perawat tersebut. Mendengar pernyataan perawat itu Taehyung kebingungan, karena selama ini yang dia tau HyoRin adalah sebatang kara, Ayah Ibunya telah tiada dan selama ini dia besar di panti asuhan. Hal itu pula lah yang membuat Taehyung sangat menyayangi dan melindungi HyoRin, karena HyoRin tidak memiliki keluarga.
"Suster, kekasihku itu berasal dari panti asuhan, dia tidak memiliki keluarga." Ujar Taehyung lirih.
"bisakah anda memeriksa golongan darah saya saja, saya bergolongan darah A, tetapi saya tidak tau spakah cocok atau tidak" seru Taehyung.
"Baik kalau begitu silahkan isi formulir ini dan berikan ke bagian Laboratorium, nanti anda akan d tes darah di sana, semoga darah anda cocok, karena ini sangat penting bagi Nona Lee Hyorin saat ini." perawat itu pun memberikan sebuah formulir kemudian pergi meninggalkan Taehyung.

IN HEAVEN (BTS FF) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang