"Lana," rengek Freya sambil mengguncang lengan sahabatnya yang kini perutnya sudah mulai membuncit.
"Enggak," tolak Lana tegas, "sekalinya enggak tetep enggak."
"Ih," Freya mencebikkan bibir, "kamu kok kejam banget ninggalin aku gitu ..."
Lana yang sedaritadi duduk manis mendengarkan rengekan Freya akhirnya memandang wanita yang baru saja selesai akan acara resepsi pernikahannya dengan Kai. Freya mengerucutkan bibirnya lucu, membuat Lana mencubit kedua pipi Freya dan menariknya pelan.
"Freya kuu sayaaang ... lo tuh mau honeymoon bukannya liburaaan! Apa-apaan ngajak gue kesana?" ujar Lana gemas.
Freya semakin mengerucutkan bibirnya, "nanti kalo aku kangen sama kamu gimana?"
Lana memutar bola matanya dengan malas. "Kan ada skype, line, twitter—Freyaaa!"
Gadis itu kini sudah memeluk Lana dengan erat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras. "Aku takut, Lan ..."
Mendengar perkataan Freya, sahabat semenjak masa SMP itu mendorong tubuh Freya dan memandang matanya lekat dengan sorot geli. "Jangan bilang lo takut buat ngelakuin itu?"
Blush. Perkataan Lana sukses membuat wajah Freya merona. Gadis itu menunduk dalam-dalam sambil mencengkram sprei dengan keras. Matanya mengedip sekali sebelum menatap Lana dengan ragu.
"Katanya sakit ya?" tanya Freya polos.
Sontak, Lana langsung ngakak dan merangkul sahabatnya dengan erat. "Denger ya, nanti pas lo udah nyampe sana, lo harus cepet-cepet mandi dan pake parfum yang banyak. Terus nanti duduknya deket-deket sama Kai ya, jangan jauh-jauhan, oke?"
Freya mengangguk mengerti akan instruksi Lana yang lebih berpengalaman, tetapi kemudian gadis itu memiringkan wajahnya dan menunjuk dagunya. "Emangnya kenapa aku harus pake parfum yang banyak? Padahal 'kan kita di kamar?"
"Biar Kai gak napsu sama lo. Nanti lo punya waktu lebih banyak buat jalan-jalan," Lana mengerling jahil.
"Oh ... gitu, ya?"
"Jangan dipercaya si Lana! Justru kalo lo mandi dan pake parfum, Kai—pfft." Fila yang baru saja datang langsung dibekap oleh Lana.
"Nurut sama gue, okey?" kata Lana.
Freya mengangguk setuju lalu mengambil koper besar untuk membereskan pakaian. Baru saja dia akan memasukkan pakaian, pintu kamar terbuka dan muncullah Kai dengan setelan santainya.
"Sweetie, dicariin Mama dan Papa," kata Kai.
"Iyaaa!" Freya dengan semangat bergerak menuju Kai dan langsung memeluknya erat.
Kai membalas pelukan Freya singkat dan mengecup puncak kepala gadis itu dengan sayang. "Kamu kenapa seneng banget?"
Freya mendongak, "kan ada Kai jadinya aku seneng!"
Setelah mengedip beberapa kali Kai mengacak rambut Freya sekilas kemudian matanya memandang Fila dan Lana dengan tajam.
"Jangan mesum di kamar gue ya!" ujar Kai sebelum benar-benar menghilang dari balik pintu.
Sepeninggal pengantin baru, Lana dan Fila saling memandang dengan tatapan jahil.
"Mana barangnya?" kata Lana dengan rusuh.
"Nih nih," Fila mengambil sesuatu yang ternyata sudah disembunyikannya di bawah ranjang.
"Mampus lo Kai," Lana ketawa setan.
♡
"Kai, kamarnya luas banget!" ujar Freya senang saat tiba di hotel tempat mereka menginap.
Wanita itu langsung berlari menuju jendela besar yang dilapisi kaca bening dengan pemandangan laut di sebelah kanan dan perbukitan di sebelah kiri. Cuaca yang cerah membuat Freya ingin segera menceburkan diri ke laut yang terlihat bersinar karna kilauan sinar mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya
Teen Fiction● TELAH DITERBITKAN ● Aku tak pernah menyesal telah memiliki perasaan ini, meski akhirnya aku tersakiti. Tapi apa dia pernah merasakan jatuh cinta sedalam ini? -Freya Anindita *** Dia adalah cewek terbodoh yang pernah gue kenal selama ini. Dia cewek...