3. - Flashback: Rooftop

196 38 4
                                    

Hari ini adalah hari yang dinanti semua fandom.
Ya, siapa yang tak tau Golden Disc Award. Semua fandom berharap idolanya dapat membawa pulang piala.

Acara tahunan yang sangat bergengsi ini dihadiri oleh grup-grup ternama, seperti EXO, Shinee, BigBang, BTS, Red Velvet, Gfriend, dan masih banyak lainnya.

Semua mempersiapkan diri dengan baik. Satu persatu grup melaksanakan reherseal mereka dengan sangat profesional.

Sekarang tinggal menunggu hingga acara dimulai.

Jungkook POV

"Gue cari udara dulu." kata Jungkook yang tiba-tiba berdiri dan keluar dari waiting room BTS.

"Emang sekarang lu ga ngirup udara?" tanya Suga realistis sambil memasang muka datarnya.

Beruntung Jungkook sudah keluar dari ruangan, kalau nggak, mungkin waiting room mereka sudah ricuh gara-gara perdebatan antara duo realistisnya Bangtan.

*******

Jungkook akhirnya sampai di lantai tertinggi gedung ini. Ya, di rooftop.

Jungkook memang suka sekali mengasingkan diri ke rooftop gedung kalau BTS sedang tidak ada kerjaan atau sedang break.

Jungkook terus berjalan tanpa menatap ke depan. Matanya tertuju pada handphone miliknya. Ia memasang headset ke telinganya dan mulai memutar lagu pertamanya, Shawn Mendes "Kid in Love"

I know that we just met
Maybe this is dumb
But it feels like there was something
From the moment that we touched
'Cause, it's alright, it's alright
I wanna make you mine

Jungkook mulai bernyanyi kecil mengikuti penyanyi aslinya.

Sampai pada akhirnya matanya menatap ke depan dan ia bertemu kembali dengan dia. Ya, dia. Seorang gadis yang sedang duduk sendirian di rooftop sambil meminum secangkir cokelat hangat.

"Yeri." gumam Jungkook pelan, sangat pelan. Dan tak lupa, sambil tersenyum.

Yeri POV

Hari ini dingin, tapi Yeri malah keluar dari waiting room RV karena Yeri orangnya emang bosenan.

"Hai." sapa seorang pria yang membuyarkan lamunan Yeri.

Tinggi. Matanya coklat. Rambutnya sedikit messy karena tertiup angin dimusim dingin ini. Senyumnya tulus menyapa Yeri. Wajahnya manis. Membuat Yeri terpaku dan tak bisa menjawab sapaan dari pria itu.

"Hallo?" tanya pria itu lagi sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Yeri.

"Eh. Ha—halo." ntah sejak kapan Yeri jadi gagap.

"Sendirian?"

"Iya."

"Boleh duduk?"

"Kalau gue ngomong ga boleh, emang lu bakal duduk di lantai?" Yeri memang sempat gagap sesaat. Tapi sekarang ia telah kembali menjadi Yeri yang realistis.

"Judes." pria itu mulai duduk sambil menatap Yeri tak menyangka.

"Biarin."

"Ga dingin duduk di rooftop gini?"

"Dingin."

"Yaudah masuk ke gedung sana."

"Tapi gue suka."

Pria itu hanya menganggukan kepalanya. Seketika tidak ada lagi bahan pembicaraan dan mereka sama-sama diam sambil menatap lurus ke depan.

"Jungkook." pria itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum tulus.

"Yeri." Yeri membalasnya dengan senyum yang tak kalah tulus.

Yeri jadi suka musim dingin, tiba-tiba. Ntah kenapa.

Jungkook POV

"Yeri."

Ternyata Taehyung hyung tidak salah memberi informasi. Namanya bagus. Matanya hitam dan berbinar. Rambutnya dikuncit satu membuat Jungkook dapat melihat jelas pipinya yang chubby itu. Wajahnya pun polos tanpa make up, sangat alami.

Benar-benar manis, gumam Jungkook.

"Kalo ga salah, kemaren gue pernah numbur elu." tanya Jungkook yang berhasil mencari topik agar suasana tidak awkward.

"Emang ga salah. Sakit tau."

"Yah kemaren bilangnya gapapa. Sekarang gimana lututnya?"

"Kemaren gue udah cek ke dokter, katanya ada retak tulangnya."

Jungshook langsung membulatkan matanya. Khawatir. Setengah mati. Padahal mereka bisa dibilang stranger. Baru saja mereka berkenalan sekitar 2 menit yang lalu. Bahkan mungkin 1 menit? Tapi kenapa Jungkook khawatir setengah mati.

"Sumpah?? Mana liat?!" Jungkook mulai cemas dan bolak balik melihat lutut Yeri.

Yeri tertawa lepas. Mulutnya terbuka lebar. Kalau bisa dibilang, Yeri ngakak. Membuat Jungkook langsung melihat wajahnya. Ia memang melihat wajahnya, tapi entah mengapa ia menemukan sifatnya. Yang apa adanya, dan tidak dibuat-buat.

"Woi. Gausah cemas lebay. Gue bercanda kali. Masa jatuh gitu doang bisa retak." Yeri masih tertawa.

"Woi. Gue juga bercanda kali cemasnya. Yakali jatuh gitu bisa retak." jawab Jungkook cerdik karena tidak mau Yeri menyadari kalau Jungkook cemas sampai jantungnya sudah mau lepas.

"Ya! Oppa!"

Oppa?

Jantung Jungkook benar-benar mau lepas rasanya. Hanya karena satu kata, oppa. Jungkook memang tak suka dipanggil oppa. Tapi berbeda saat Yeri memanggilnya.

Jungkook jadi suka dipanggil oppa, tiba-tiba. Ntah kenapa.

*******
Perjalanan cerita masih panjang.

Maukah para readers menunggu dan tetap membaca?

I'll update today. Stay tune!💕

Nothing Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang