4

61 5 0
                                    

Lelucon dan kebaikanmu mengalihkan seluruh pandanganku dari orang lain menjadi tertuju padamu, diwaktu itu.

Galangputra started to follow you

"Hah?Galang?Dapet darimana ig gue, jangan jangan dia stalker"gumamku

Aku kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran terakhir.

"Baik, anak-anak.Buka buku halaman.."

Pelajaran berakhir pada pukul 13.45.

"Lang, tau ig gue dari mana?"tanyaku yang penasaran dengan Galang.

"Hah? Apa? lu ngomong apa?"
Galang pura-pura tidak mendengar atau emang ada sedikit permasalahan di telinganya.Butuh ke THT.

"Gapapa"
Sudahlah mungkin Galang memang menjadi stalker dan dia sering stalking orang-orang.

"Gue follback balik gak ya"

Galang diam saja dan tidak meresponku.

Pelajaran akhirnya berakhir.Itu yang ditunggu oleh para siswa.Mereka sangat bosan dengan pelajaran terakhir tadi.

Renata menghampiriku, dia mengajakku untuk pergi ke toko buju bersama.

"Yuk Del, buruan"ajaknya

Kami pergi bersama dengan taksi.Dan aku juga sudah mengabari ibukku.

"Mau kemana Del?"tanya Max yang berada di depan gerbang sekolah.

"Mau pergi ke toko buku"

"Sama gue aja yuk"
Max memegang tanganku dan menarikku.

Aku mengelak karena aku tidak mau ikut dengannya.
"Heh! Dia itu mau pergi sama gue, yang mau ke toko buku tuh gue bukan dia.Dia cuma sekadar menemani"jelas Renata sesingkat dan sejelas mungkin.

"Heh! Kalo sama cewek tuh jangan kasar bisa?"
Rupanya itu suara Galang. Tak kusangka, seorang Galang bisa seperti itu.

Galang melepaskan tanganku yang masih dipegang oleh Max.

"Lo nggak usah ikut campur ya"
Max mengepalkan tangannya.

Satpam datang dan melerai perdebatan mereka berdua.

"Ren, Del, mending kalian pergi sekarang"

Delia dan Renata pergi dengan taksi.

"Masalah kita belum selesai"ucap Max sebelum pergi dengan motornya.

Selama di perjalanan, Renata memuji muji keberanian Galang tadi.

"Wow, Galang kayaknya suka sama lo deh"

Aku mengeryitkan alis dan mengelak seluruh perkataan Renata.
"Kok lo mikir gitu sih? Kita kan baru kenal"

Tiba-tiba ada notifikasi dari instagram.
Ternyata, Galang mengirim direct message padanya.

Galangputra:Nyet! Lu gak papa kan?

Deliaxx:heh!nyat nyet nyat nyet! Emang gue monyet? Seenaknya panggil nyet:^

Galangputra:Emang lu monyet kan?

Deliaxx:Abangsate!

Galangputra:Gue bukan abangsate

Galangputra: gue abang cogan

Deliaxx:Maksud gue a bangsat e

Galangputra:Njir,baru kenal dah berani ngatain lu! Dasar monyet Gembiraloka

Deliaxx: ^_^

Galangputra: Have fun beli bukunya! Awas lo kalo sampe ikut beli buku tapi gabayar

Aku tersenyum geli ketika dia menuliskan itu.
"Senyum-senyum sendiri.Gila ya mbak?" Renata menyenggol ku

Kami sudah sampai di toko buku. Renata pergi mencari bukunya dan meninggalkanku sendirian.

Aku pun juga pergi sendiri dan melihat-lihat buku yang menarik. Mungkin jika aku tertarik, aku akan membelinya.

'Mengatur waktu' sebuah buku yang berisi panduan bagaimana cara mengatur waktu yang benar dalam hak keluarga, pekerjaan, dan lainnya.
Sebenarnya menarik sih, tapi aku tidak terlalu suka dengan buku-buku panduan dan semacamnya.

Lalu, aku melihat novel yang ditulis Wulanfadila berjudul 'A'. Aku tertarik dengan itu dan aku membelinya.

"Ren, udah belum?"
"Udah kok, yuk pulang"

Kami pulang tidak lagi bersama karena rumahku dekat dengan toko buku ini. Jadi, tinggal berjalan kaki saja sampai.

Dirumah, aku langsung membaca novel itu dan langsung membuat snapgram.

Notifikasi chat DM dari Galang muncul.

Galangputra:novel tuh?

Deliaxx:Bukan! Ini kumpulan kertas-kertas yang berisi tulisan dan membentuk suatu cerita. Paham?

Galangputra:Gak

Deliaxx:serah lo

Galangputra:Tadi bayar novelnya kagak?Jangan jangan lu nyolong

Deliaxx:biji badak lu!

Galangputra:()*

Sangat menyebalkan, ucapku dalam hati.

Aduhh..Galang leluconmu sangatlah receh dan sudah sangat familiar di joke2 para receh lovers.

Gapapa gitu2 lo ganteng kok(bagi gw). Coba gue'si penulis abal ini' bisa hidup di dunia fiksi ini, pasti gue naksir lo lang..kayak gue naksir Alvaro di novelnya kak Wulan.

Go vomments! DONT BE A SILENT READER!

Thx.
Adela Litani

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang