Perasaan

161 15 3
                                    










"Sorry telat. Diluar hujan gede banget, terus belum lagi gue disuruh make up dulu. Btw ribet banget sih, lagian juga ternyata lo pake biasa aja." Cetusnya. Cowok di depan ini memerhatikan cewek tersebut yang sedang mengomel-ngomel tepat dihadapnya. "Heh lo kok diem aja? Kalo diajak ngomong tuh jawab." Cetusnya lagi. Lagi-lagi cowok ini hanya diam lalu kemudian dia berdiri dan bergegas meninggalkan cewek yang dihadapannya tersebut. Sontak cewek itupun kaget "eh lo mau kemana?" "heeeeeei!!" teriaknya.

"Gila tuh cowok, gaada etikanya sama sekali main pergi gitu aja. Gak ngerhargain gue yang udah basah kuyup gini lagi." Cewek itupun langsung meminta jemput kepada kakanya. Bang jemput gue sekarang!. Sesampainya kakanya tiba, tanpa aba-aba si cewek itipun langsung melampiaskan kekesalannya kepada kakanya. "ASTAGA BANG ITU COWO MACAM APA PULA!! MASA GUE DITINGGAL GITU AJA UDAH GITU DIA GAK NGOMONG SAMA SEKALI LAGI, KAYAKNYA GAK PUNYA MULUT." Sang kakak hanya menggeleng-geleng melihat tingkah laku adiknya tersayang itu. "eh kenapa lagi malah senyum-senyum,ada yang lucu apa?" ucapnya. "engga dek, lo lucu aja. Lagian si iqbaal emang gitu orangnya, mungkin gegara dia kagak tahan liat omelan lo." Oh namanya iqbaal. Batinku. "eh malah bengong udah cepet naik, gue masih ada tugas yang belum kelar nih." aku pun naik dan memasang helm yang dibawakan abangku.

Sesampainya dirumah aku bergegas kembali ke kamar untuk mengganti pakaianku yang sudah basah kuyup awas aja ya lo baal sampe ketemu gue ceramihin lo abis-abisan kesalku. Tiba tiba Bang Qory pun datang membawakan segelas coktlat panas untukku "nih minum dulu daripada ngomel ngomel dalem hati" Bang qory memang selalu bisa membaca pikiranku sejak masih kecil entah dari mana dia belajar mengenai tentang itu, padahal dia kuliah tidak mengambil psikolog atau konselor tetapi bisa membaca pikiranku. Ah sangat menyebalkan jika dia sudah memerhatikanku seperti itu jadi ketika aku berbohongpun pasti ketahuan juga apalagi berbohong pada perasaan sendiriku yang minggu ini sedang tidak baik. "harusnya lo bangga punya abang kayak gue, udah ganteng, baik, perhatian pula eh ditambah satu tau isi hati sama pikiran orang hahaha" aku hanya melihat sinis kepada abangku itu karna masih kesal terhadap cowo tadi yang tiba tiba meninggalkanku di tempat. Sungguh menyebalkan batinku.

Akupun meminum coklat panasku yang telah bang qory berikan, lalu aku merapikan buku-buku yang besok akan kubawa kesekolah, lalu jatuh buku diaryku yang sempat sedang aku lupakan, setelah itu diary itupun diambil oleh bang qory "udah gede masih nulis diary, dasar ya cewek" sindirnya. "ih siniin bang ahhh" aku sambil menjijit untuk mengambil alih diaryku tetapi alhasil aku tak mendapatkannya karna tubuh bang qory cukup tinggi dibandingkan aku "ayooo ini ambil ini hahahaha" jailnya. Akupun segera duduk di kasur sambil dengan muka pasrah.

Sebelumnya kenalin nama gue Amanda Cahya Putri. Gue anak si novel addict yang harus punya novel baper terbaru as always deh! Oiya gue juga suka banget sama hujan, apalagi kalo udah hujan turun tuh baunya enak banget, kenapa gue suka hujan? karna menurut gue hujan itu bisa membawa kebahagian tersendiri untuk orang-orang contohnya gue yang bisa melepas kesedihan gue tanpa orang-orang mesti tau kalo gue lagi sedih dan yang lebih utama hujan itu pembawa damai di hati gue. Gue juga suka banget sama green tea, mulai dari lattenya, coklatnya, ice cream all about them pokoknya! Btw gue gasuka sama cowo yang tepe tepe kesemua cewe karna dia merasa dia itu paling ganteng. Btw ini buku diary gue. Sampe ketemu ditulisan berikutnya<3

"hahaha liat deh lo alay banget, jaman kapan nih?" sambil tertawa puas. "ih bang gak sopan buka privacy orang." Mengambil diarynya dari sang kaka. Diary bewarna biru muda dengan gambar winnie the pooh, ya kesukaanku ketika aku masih kecil. Dulu kalo pengen beli tas sampe ke tempah wadah pensil beserta isinya harus bergambar winnie the pooh kalo gak gue gaakan sekolah. "ciyeee flashbackin mantan smp ya." Sindirnya lagi. "apa sih bang qory, udah sana keluar!" mendorong dorong bang qory untuk segera keluar dari kamarnya. Sebelum keluar abangnya dia megelus-elus kepala adenya "udah gede lo sekarang, inget jangan sakit hati lagi!" bang qory pun keluar dari kamarnya. Sontak aku langsung mengingat peristawa apa yang terjadi di masa lalu. Udah manda jangan diinget-inget, yang lalu biarlah berlalu pikirnya.

Tanpa sadar aku membuka halaman terakhir, dan menemukan perasaanku yang seharusnya aku tak pernah membukanya lagi.

Aku tidak paham apa artinya jatuh cinta terhadap seseorang sampai aku bisa menjadi berpikiran seperti ini. Rasanya, aku seperti kehilangan selera lagi untuk menjalin sebuah hubungan yang baru. Apakah aku takut untuk jatuh cinta seperti semula?

Sebuah komitmen yang dia berikan berhasil diruntuhkan dengan ketidaksempurnaanku untuknya. Sebuah cerita yang dilupakan dengan begitu cepat. Sebuah kisah yang telah direnggut oleh orang lain. Dan sebuah omongan yang akhirnya dimakan oleh Tuan-Nya sendiri.

Ya harusnya ini perasaan yang aku lupakan. Lupakan man lupakan. Masa lalu itu sudah baik jadi biarkan.

Feeling so confident, feeling so great about myself

And then it just be completely shattered

By one thing, by something so stupid

But then you make me feel crazy

You make me feel like it's my fault

I was in pain

Selena Gomez – The Heart Wants What It Wants

PluviophileWhere stories live. Discover now