"Selamat pagi anak-anak. Ibu membawa berita bahagia untuk kalian semua." Para semua siswa langsung celangak celongok sambil berisik "apaan?" "Kayaknya kedatengan anak baru" dan sebagai lain lain bisiknya. Lalu wali kelas kami Bu Retno langsung menatap seseorang yang ada diluar dan menyuruh anak itu masuk ke kelas. Cowo itu. Huh. "Kita kedatangan murid baru, iya silahkan iqbaal perkenalkan dirimu" peritahnya. Cowo itu senyum menandakanya jawaban iya. "Hallo, kenalin gue iqbaal, Iqbaal Anggara. Kalian bisa manggil gue balle or baal asalkan jangan anggara karna itu nama bokap gue." Dengan senyum so coolnya dihadapan kelas terutama kaum cewe dikelasku. "Iya semoga iqbaal bisa berteman baik disini, Kamu silahkan duduk dibangku hmm...iya itu sama Amanda" akupun sontak tercengang dan lalu berdiri "eh bu gakbisa, ini kan tempat bangku Salma bu, nanti dia marah lagi" ibu itu hanya menggeleng dan tetap mengotot jika Iqbaal harus duduk denganku. Sialnya sekarang Salma lagi izin 3 hari sedang ke Malang huh, sial kenapa sih. Lalu aku bergeser ke arah tempat duduk deket dengan tembok.
Selama pembelajaran berlangsung aku dan dia tidak berinteraksi sama sekali. Hanya ada suara guru yang mengajarkan. Tiba tiba dia membuka keheningan "heh gugup banget duduk sama gue" aku langsung melotot memandingannya "gugup apaan, eh Jangan geer deh lo!" Iqbaal hanya tersenyum sinis mendengar perkataanku tersebut. Duh cepet pulang dong ah batinku.
Aku seperti biasa menuju ke kantin melepas dahagaku dengan juice strawberry "bu kayak biasa ya" "siapp neng" celetuhnya. "Oiya mampus gue" sambil memegang jidat, akupun berlari meninggalkan kantin "neng ini jusnya" aku tak menggubris teriakan Bu Suci yang meneriaki pelepas dahagaku. duh bisabisanya nanti gue ditambah tugas lagi sama Bu Kurnia.
"Akhirnya beres juga tugas gue bye kimia!" Lepas senangku di bangku kantin, lalu aku melihat dia dia lagi dia lagi. Iqbaal setelah masuk SMA Taruna Bakti ini langsung menjadi inceran cewe-cewe karna gayanya yang cool ditambah dengan muka ganteng yang selalu ia tampilkan tiap hari eh apaan sih gue. "Nih jus strawberry, tadi Gue liat lo langsung lari" aku mengambil jus itu dari tangannya. "Nih" mengasih uang 7000 kepadanya. Dia hanya melihat aneh "gausah gue ikhlas" tanpa disadar banyak yang menatap sinis kepadaku, "yaudah thanks" akupun beranjak pergi dari kantin.
"Bang Qoryyyyyyy! Dimanaaaaa? Ayoo bang mau pulang" teriakku dipinggir jalan. "Iya tunggu bawel, Gue udah deket" lalu sambunganpun terputus. Seperti biasa aku selalu membawa novel ke sekolah sebagai melepas rasa bosanku atau moodku yang tiba tiba ancur berantakan. Melirik jam tetapi bang qory belum menunjukan barang hidung kemana sih. Tanpa diundang, lagi lagi si cowo rese datang sambil berhenti di depanku. Aku kira dia akan mengajaku pulang bareng kayak kemaren tetapi dia hanya diam lalu pergi dengan seenaknya. Ih Rese emang rese.
Di rumah aku hanya diam, dan untuk kesekian kalinya Bang Qory memang paling bisa membuat moodku balik "udah dong adeku yang cantik, gaakan ngulang janji deh" dengan muka jail yang lucu sampai aku tertawa. "Hahahaa lucu lo bang, btw bang ada yang mau gue tanyain" raut muka Bang Qory langsung menaikkan satu alisnya. "Nanya apa?" Tanya keheranannya yang bisa kubaca. "Nanti aja gue ke kamar lo bang"
Aku mengetuk pintu kamar Bang Qory, seperti biasanya Bang Qory sedang memainkan alat musik kesayangannya Gitar. "Jadi lo mau cerita apa?" "Menurut lo iqbaal itu gimana?" Raut muka Bang Qory seperti menertawaiku "kenapa emang sama iqbaal?" "Ya cuman nanya aja bang" "yakin? Suka ya lo?" Usilnya lagi sambil mengambil gitarnya kembali "Ih bang serius ah" "okeoke jadi iqbaal itu pendiem banget, setau gue sih banyak cewe yang deketin dia tapi dia malah nunggu satu cewe yang di emang bener sayang sama cewe" ohh gitu gitu dia tuh setia ya walaupun nyebelin. "Heh malah bengong mau lanjut gak?" Aku langsung tersipu malu dan menyuruh abangku melanjutkan ceritanya "ya jadi intinya dia tuh kayaknya laki laki setia gitu, dibalik sifat yang mungkin nyebelin" aku langsung teriak "IYA BENER BANG BENER" abangku langsung menatap aku dengan tatapan yang aneh. "Ciyeee" ucapnya. Aku langsung berpamit untuk tidur untuk menghidari pertanyaan pertanyaan aneh dari abangku "udah malem nih bang, aku ke kamar yaa, good night!" Langsung saja aku membanting pintu perlahan dan lari menuju kamar.
Oh jadi dia orangnya kayak gitu.