- 2 - Remember

3.1K 350 7
                                    

Setelah tembus menunggu 10menit lamanya, Bus dengan tujuan yang ditunggu Eunha datang ini adalah tanda Eunha bisa segera kembali ke rumahnya.

Di perjalanan pulang, puji syukur Eunha sama sekali tak ada hambatan ataupun semacamnya. Hingga sampailah Eunha selamat sampai Rumah.

Ia melihat ada mobil terparkir di pekarangan rumahnya. Eunha melirik wajahnya di kaca spion mobil tersebut lantas ia baru sadar jika ia habis menangis matanya terlihat sedikit memerah juga agak sembab.

"Hm appa sudah pulang duluan ternyata, ah jangan sampai appa tau jika aku baru saja menangis." gurau Eunha sembari bersiap menuju pintu masuk rumahnya

'Cklltt'
Begitu Eunha perlahan membuka pintu, Eunha memperhatikan area ruang tamu. Ohbenar saja sang Appa, tuan Yunho, Jung Yunho sudah duduk manis di sofa sambil meneguk secangkir teh hangat.

"Sudah pulang? Syukurlah, appa kira kau hari ini shift malam hehe" ucap Yunho menyambut kepulangan anaknya tersebut

"Ya Appa, appa sejak kapan pulang? Aku kira appa akan pulang larut malam lagi" tanggap Eunha kepada appanya tersebut

"Tidak Eunha, appa tadi hanya rapat bersama satu klien saja jadi ya Appa bisa kembali dengan cepat" jelas Yunho

"Oh begitu, baiklah jika begitu. Ah appa aku ke kamar dahulu ya, nanti aku akan cepat kemari lagi, ada yang ingin aku ceritakan padamu Appa" ungkap Eunha

"Cerita? apakah tentang di rumah sakit? Hm oke, appa jadi penasaran"

Eunha mulai sibuk membereskan barang bawaannya dikamar, ia juga hendak berseka membersihkan dirinya dari keringat atas kerja ke rasanya sepanjang shift pagi di rumah sakit. Setelehnya tak lupa ia menepati janjinya dengan sang Appa, ya Eunha sudah siap untuk membicarakan apa yang ingin disampaikannya kepada sang Appa

"Ada apa hm? Cerita saja" ucap Yunho sambil merangkul Eunha yang duduk disampingnya

"a-aku mulai besok pindah tugas Appa.." jawab Eunha

"Pindah tugas? Maksudnya?"

"Ya, aku kini bertugas sebagai perawat home care, dimana aku akan merawat pasienku khusus dengan mengunjungi rumahnya, untuk waktu tidak ada shift. Ya aku rasa home care lebih fleksibel dari pada aku bertugas merawat lebih dari 10 pasien"

"Lalu? Kau pulang ke rumah kan Eunha?"

"Ya tentu saja appa, tapi mungkin sewaktu-waktu kondisi pasienku kurang baik ya aku harus memberikan asuhan keperawatan dengan total care"

"Ah-iyaiya Appa mengerti, hm oke maaf jika appa membahas luar topik. Begini apakah kau tidak mengubah pikiranmu untuk menerima tawaran appa? Pendaftaran Program magister keperawatan di Seoul University sebentar lagi akan dibuka, Percayalah pada appa bahwa appa akan 100% membiayamu"

"A-ah Appa....." tiba-tiba saja setelah mendengar penjelasan Yunho, Eunha nampak memelas

"Kenapa? A-ah maaf Appa tidak pernah menuntut dirimu, hanya saja ya Appa menawarkanmu kembali untuk melanjutkan pendidikanmu ke jenjang S2. Appa pikir jika kau telah menyandang gelar magister kau akan lebih mudah bekerja, mungkin kau bisa menjadi dosen atau ya konsultan ahli kesehatan dengan membuka klinik keperawatan bukan?"

Begitu panjang lebar dan 'kekeuh' Yunho menawarkan Eunha untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2. Bukan maksud memaksa atas apa yang telah Yunho jelaskan hhanya Eunha menanggapinya 'lain'.

Eunha terlihat menundukkan kepalanya, lalu menutupi wajah cantiknya itu dengan kedua tangan

"Hiks." terdengar jelas Eunha mulai terisak

begins from 'Home Care' [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang