1.Kacau

65 4 5
                                    

Kianna diam-diam menikmati gemuruh adrenalinnya saat ujian. Dia menikmati suara detik jarum jam yang teratur berpacu dengan detak jantungnya yang gelisah ketika mengerjakan soal-soal ujian. Dia menikmati keheningan yang bersaing dengan ketergesaan.

Namun,sudah 2 menit ini konsentrasiny terpecah. Adik kelas yang duduk di sebelahnya terus
menggoyangkan badannya. Cowok tampan itu terlihat gelisah dan lama-kelamaan wajahnya semakin memerah. Kianna kesal. Usaha terakhirny untuk fokus sudah bubar.

"Lo kenapa,sih?" Tanya Kianna ketus.

Cowok itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya. Dia malah membungkam mulutnya dengan telapak tangannya seakan menahan sesuatu yang memaksa keluar.

Cowok itu bangkit dari duduknya tanpa memedulikan pertanyaan Kianna tadi.

Kianna makin kesal, tapi lantas memiringkan tubuhnya memberikan jalan. Tapi...

"Hhhhhhhooooeeekkkk..." cowok keren itu mengeluarkan isi perutnya tepat disebelah meja Kianna

Kontan Kianna berdiri dari duduknya,berusaha supaya terhindar dari cairan lengket yang keluar dari perut cowo itu. Beberapa murid lain juga ikut berdiri dan berusaha menjauh. Kianna melihat kakinya, ada percikan muntah dibetisnya. Mendadak dia mual. Kianna menutup matanya, mencoba mengusir rasa jijiknya, berusaha mencari suara detik jam yg membuatnya tenang. Tapi yang didengarnya adalah suara muntahan lagi, suara ribut teman-temannya dan suara samar samar guru datang mendekat.

Kianna tak bisa menahan lagi. Terdengar suara muntah lagi, kali ini Kianna menahan napasnya, sekaligus menaham mual dan marah. Cowok ini sudah merusak

~
Kira-kira satu jam sebelumnya...

HARAP TENANG ADA UJIAN!

Tulisan itu terpampang di mading SMA Chandrakirana. Minggu ini para siswa SMA Chandrakirana memang akan menempuh ujian. Pukul 06.35. Kianna sudah sampai di sekolah. Saat berangkat tadi, dia meminta Mas Aga untuk lebih cepat karena Kianna belum tahu ruangan ujiannya.

Kianna mengeluarkan kartu ujian. Ruang 8 tertulis di kartu itu. Kianna menemukan ruangan di lantai 3 tersebut tanpa kesulitan karena letaknya dekat dengan tangga. Di ruang itu siswa-siswi lain sudah hadir. Kianna melihat denah tempat duduk yg tertempel di pintu masuk. Dari denah tersebut Kianna bisa tahu bahwa pada ujian kali ini, dua puluh absen pertama dari kelas Kianna dipasangkan dengan dua puluh absen pertama dari kelas X.3.

Kianna menghela napas kecewa. Harapannya untuk bisa satu ruang ujian dengan Raihan pupus sudah. Di ujian kali ini, anak-anak kelas XII tidak dipasangkan dengan X atau kelas XI. Mereka dilatih untuk menghadapi ujian nasional sehingga duduk dengan setingkatnya.

"Kian, jangan pelit-pelit dong nanti. Bagi-bagi, lah jawabannya,"sapa Roma menggoda Kianna saat memasuki ruangan.

Kianna hanya menjawab dengan senyuman. "Gue duduk dimana, ya?"

"Lo duduk di depan gue,Kian," sambar Dave yg duduk di meja ketiga, barisan pertama dari pintu masuk ruangan.

Kianna langsung menuju meja yg ditunjuk oleh Dave. Ternyata benar. Di meja itu sudah tertempel nama dan nomor peserta. Tapi, siapa junior yg selama seminggu ini akan duduk satu meja Dengannya?Kianna penasaran dan langsung melihat label nama lain yg ada di ujung mejanya. Afkar Ivander Erlio. Kok kaya pernah denger namanya,ya?Kianna mencoba mengingat-ingat.

CRUSH( CINTA PENUH KEJUTAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang