YOU KNOW? [Chapter 1]

23 2 4
                                    

Berawal dari sapaan, lalu berkembang menjadi percakapan, kemudian menjadi candaan, dan berakhir dengan tangisan. Terlalu ironis jika tahu akhirnya hanya akan menjadi penyesalan. Tapi percayalah, seberapa kuatnya pun untuk pergi darinya, itu sama saja menyiksa diri.
...

Entah kenyamanan itu datang darimana. Rasa nyaman itu kadang membuat sesak dan rindu secara bersamaan. Sesak kerena kenyamanan yang dia berikan takut tiba-tiba hilang. Rindu karena kenyaman itu selalu ingin lagi dan lagi tanpa ada habisnya.

Entahlah, aku tidak bisa menjabarkannya lagi. Yang jelas aku merasakan kenyamanan saat bersamanya.

Entah itu karena sikapnya atau apa. Mungkin kelembutan hatinya. Ya, tentu saja itu.
...

Sahabat. Ya, itu status antara aku dengannya. Dengannya? Mungkin kalian bertanya siapa yang aku jadikan objek dalam cerita ini. Yeolrapp. Seseorang yang  romantis dan humoris disaat yang bersamaan. Menakjubkan bukan? Ah, ya itu bagiku.

Lantas, kalian bertanya siapa aku? Hanya rempahan peyek. Bukankah rempahan peyek yang dicari karena kekriukannya? Hah, abaikan. Yang jelas aku adalah orang yang mencintai dia tapi yah, seperti drama saja, dia hanya menganggap aku angin berlalu.
...

Aku tidak tahu bagaimana perasaanmu terhadap ku, tapi percayalah bahwa aku mencintai mu. Aku tidak menuntut kau akan mencintai ku juga. Aku hanya berharap kau tahu itu.

‘Ah~ udara di bawah pohon memang sejuk’ gumam ku pada diri sendiri yang sedang duduk di bangku taman. Aku melihat sekitar, hm cukup sepi, hanya terlihat beberapa orang yang berlalu lalang. Hingga bola mataku menangkap siluet dari kejauhan. Merasa penasaran dengan itu, aku mempertajam penglihatanku. ‘bukankah itu Yeolrapp?’ tanya ku dalam hati. ‘lalu siapa perempuan di depannya itu?’ aku terus menggumam tidak jelas.

Aku berjalan mengendap ke balik pohon yang ada di dekat mereka agar melihat dan mendengar lebih jelas apa yang sedang mereka lakukan. Beruntung, pohonnya besar, jadi bisa menutup badanku sehingga tidak ketahuan oleh mereka. Aku mengintip dibalik pohon itu, dan terkejut melihat Yeolrapp yang berlutut di depan perempuan itu sambil memegang bunga dan berharap perempuan itu menerimanya. “be mine?” mata Yeolrap bebinar penuh harap. “I’m yours” jawab si perempuan itu.

Singkat, namun itu bisa dia membuat bahagia. Tapi bagiku itu sama saja petir di siang bolong.

Aku tebata dalam hati. Apa yang kulihat di depan ku, aku belum bisa mencernanya. Apa tadi Yeolrapp baru saja menyatakan cinta? Dan apakah mereka sekarang resmi menjadi sepasang kekasih?

Tidak bisa dipungkiri bahwa dada ku terasa sakit dan mendorong air mata ku untuk keluar. Aku menutup mulut ku dengan tangan agar isakannya tidak terdengar. Terlalu memilukan jika saja isakannya terdengar. Aku mencoba mengabaikan rasa sakitnya, tapi nyatanya dua insan yang baru saja menjadi kekasih itu malah berpelukan, membuatku terduduk lemas melihat dua insan itu saling memandang bahagia. Jika saja ini akhir dari sebuah drama, pasti penontonnya akan merasa tarharu.
Tapi tidak dengan ku yang merupakan pihak ternistakan. Menyedihkan bukan?

Seharusnya aku ikut berbahagia melihat sahabat ku memiliki kekasih. Tapi nyatanya aku merasa sedih. Itu karena hanya kau yang menganggap aku sebagai sahabat mu, sedangkan aku tidak. Aku mencintai mu lebih dari rasa persahabatan. Apakah aku egois? Yang hanya menginginkan diri mu hanya untuk ku? karena itulah yang aku ingin kan. Ku harap kau mengerti.
...

Drrtt—ponsel ku bergetar di atas tempat tidurku. Aku berjalan sambil mengeringkan rambut ku dengan handuk. Yah, setelah berjam-jam beremdam di air, berharap bisa menenagkan perasaan.

-From Yeollie-
Sebuah pesan singkat darinya membuat ku membelalakkan mata. ‘ada apa lagi?’ batin ku. merasa penasaran aku langsung membuka pesan itu.
apa kau sibuk? Aku ingin memberitahukan mu sesuatu
‘aku sudah tahu apa yang akan kau beritahukan pada ku. aku belum bisa memberi mu ucapan selamat. Hati ku masih belum bisa menerimanya’

Aku menarik napas panjang dan menghela dengan kasar. Membanting diri ke kasur dan memjamkan mata. Berusaha dengan keras untuk melupakannya, tapi nyatanya bayangan akan tadi siang masih terus mengiang hingga mengusik ketenangan. Percuma saja memejamkan mata tapi tidak tidur. Aku merubah posisi ke kanan ke kiri, tapi hasilnya nihil.

‘ah insomnia kah? Karena hal itu? ah sialan!’ aku merutuk diri ku sendiri yang tidak bisa tidur. Salahkan saja bayangan itu tidak mau pergi. Aku membuka handphone ku. membaca ulang pesan-pesan dari Yeolrapp dulu. Aku tidak pernah menghapusnya. Padahal hanya pesan ucapan selamat pagi sampai malam dan lainnya. Hm, bagiku itu terlalu indah untuk di hapus. Berlebihan bukan?

Tak ada yang lebih indah selain ucapan selamat pagi dari seseorang yang kau cintai  saat kau baru saja membuka matamu, dan sinar mentari pagi akan menyambut mu juga seakaan ikut bahagia karena melihat mu tersenyum. Dan kau pun bersemangat menjalani hari mu.
...

“Jess? Kenapa kau tidak membalas pesan ku?” tiba-tiba Yeolrapp datang dan duduk di sebelahku. “yak!! kau mengagetkanku!” sontak aku dengan memukul lengannya. “salahkan kau sendiri yang melamun” jawabnya sambil mengelus lengannya.
“Aku hanya menikmati udara pagi ini” jawabku sambil menatap langit. “oh, baguslah kalau begitu.

Hey, kenapa kau tidak menjawab pesan ku tadi malam?” tanyanya lagi. “oh maaf, tadi malam aku ketiduran” jawabku dengan melipat bibir. “tapi kenapa kau terlihat mengantuk dan kantung mata mu terlihat jelas” tanyanya dengan memperhatikan wajah ku.
‘ah sial! Aku gagal membohonginya!’ runtuk ku dalam hati dengan mengalihkan pandangan. “ah, sepertinya kelas ku akan dimulai sebentar lagi, aku pergi dulu. Bye!” aku melambaikan tangan dan meninggalkannya.

Aku cukup sadar akan posisi ku. Aku tidak mungkin hadir di antara kalian berdua. Karena aku bukan siapa-siapa. Percuma saja jika aku mencintai mu, tapi kau malah mencintai yang lain.
...

-Yeollie calling-
‘Ada apa dengan malam-malam begini dia menelepon ku? biasanya dia sudah tidur’ dengan cepat aku mengangkat teleponnya.
“hallo?”
“Jess bisakah kau menemui ku? aku menunggumu di taman. Ada sesuatu”
“kenapa? Apakah itu sangat penting?”
“cepatlah datang, lalu kau akan tahu”
“baiklah”

Dengan cepat aku bergegas pergi dan berlari. Ah, dingin. Dan aku lupa memakai jaket. Tidak mungkin aku kembali kerumah karena ini sudah hampir sampai. Akhirnya ku putuskan untuk tetap berlari menuju taman. Aku kira dengan berlari akan berkeringat, tapi nyatanya malah membuat kulitku bergesekan dengan angin malam yang sangat dingin.

“Yeol? Apa kau menunggu lama?” tanya ku yang langsung duduk di sebelahnya sambil melipat tangan dan sedikit meringkuk agar tidak kedinginan. “ah, tidak juga” jawabnya.
“ada apa? Kenapa malam-malam begini? Aku rasa itu sangat penting, ya kan?” tanya ku.

“ah, maaf telah mengganggu mu, tapi ada sesuatu yang ingin ku tanyakan” jawabnya dengan merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah hati dan membuka kotak itu. “apa ini bagus?” tanyanya padaku memperlihatkan kalung yang ada di kotak itu.

‘apa? Tidak mungkin itu buat ku kan? Lalu untuk apa dia memamerkannya pada ku?’ aku hanya melamun melihat kalung itu yang kelewat indah dan cantik.

“hey, apa ini jelek? Kenapa hanya melamun?” tanyanya sambil menyenggol lengan ku.
‘ah, tentu saja itu untuk kekasihnya. Seharusnya kau tidak menayakan pendapat ku. kau tahu, itu sangat menyakitkan untuk ku. terlalu ironis jika melihat realita jika itu untuk kekasih mu, bukan untukku seseorang yang kau anggap hanya sahabat.’

“bagaimana Jess? Jelek ya? Aku membutuhkan waktu yang lama untuk memilih kalung. Dan akhirnya aku memilih ini”
“ah, itu bagus yeol. Pilihan mu sangat tepat. Pasti kekasih mu akan menyukainya” jawabku nanar dengan tatapan kosong melihat kalung itu.
“benarkah? Baguslah kalau begitu.

Tapi, darimana kau tahu itu untuk kekasihku? Aku baru saja akan memberitahukan padamu” Yeolrapp sedikit mengerutkan keningnya.
“aa_ aku hanya mengira-ngira saja hehehe” jawabku dengan memaksakan senyuman yang tidak jelas. Padahal dalam hati ingin rasanya menangis sejadi-jadinya.

Mana yang lebih kau pilih? Sahabat mu atau kekasih mu? Pilihan yang sulit bukan? Tapi nyatanya, rating kekasih lebih tinggi dari sahabat. Mungkin kadar cintanya berbeda. Ingat, ini hanya opini ku saja.

To Be Continued
Thanks for reading :)

Review yaa :) di bash juga boleh kok, biar rame :v

YOU KNOW?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang