taeyong duduk diatas motor kawasaki ninja milik mark, di depannya ada tzuyu yang dari tadi ga berhenti berhenti narik nafas.
"aku gahabis fikir sama kamu."
mendengar kata kata yang keluar dari mulut mantannya, taeyong yang sedari tadi nunduk menaikan kepalanya untuk menatap mata tzuyu.
"bisa bisanya terpintas dikepala kamu buat bikin keributan kaya tadi."
taeyong gabisa ngomong apa apa dihadapan tzuyu, cuman bisa ngeliatin tzuyu dengan pandangan kosong.
"aku kira dengan aku mutusin kamu, kamu bisa berubah taeyong."
jleb, rasanya kaya ada yang nusuk dada taeyong.
"aku mutusin kamu bukan karna cemburu. tapi aku capek sama sifat kamu dan aku gakuat lagi sama emosi kamu yang gabisa dikontrol, dan hari ini kamu ngulangin hal itu lagi."
taeyong nurunin pandangannya, gamau tzuyu ngeliat penyesalan yang ada dimatanya
"awalnya, aku masih berharap bisa balik ke kamu taeyong. aku berharap kamu bisa berubah dan kita akan jadi baik baik aja."
situasi ini terasa ga asing untuk taeyong, persis seperti pagi waktu tzuyu mutusin dia. dimana tzuyu nyurahin isi hatinya dan taeyong cuman bisa diam.
"tapi ternyata nggak, aku gabisa balik ke kamu lagi taeyong."
dengan meneteskan air mata, tzuyu pergi ninggalin taeyong. taeyong yang tertampar oleh kata kata tzuyu reflex nendang ban motor mark, semua kata kata kasar dia lontarin. sampe yuta dateng dan ngerangkul pundak dia.
"weits weits udah dong emosinya?" kata yuta dengan nada menenangkan, "urusan didalem gue suruh jaehyun yang ngurus. gausah dipikirin lagi oke? emang pantes ditonjok kok tu orang."
taeyong menoleh ke arah yuta dengan mata berkaca kaca, "yut..."
"jing, kok lu nangis sih?" ngeliat temennya yang mewek itu yuta spontan narik dia ke pelukan, "udah napa, merinding gue liat lo nangis asli."
"gue rasanya kaya diputusin dua kali yut," kata taeyong sambil nangis tapi diselingi ketawa pait.
yuta yang gatau harus apa jadi ikutan ketawa juga, "dangdut banget lo, udah lah gausah ditangisin. kalo jodoh ntar juga balik lagi tey."
taeyong ngelap air matanya sebelum nampar pipinya sendiri, "sadar taeyong, sadar. gaboleh cengeng."
"nah gitu dong, gasudi gue punya temen cengeng." kata yuta sambil masang helm yang dari tadi nangkring diatas motor honda cbr nya. "gue juga lagi dikacangin sana kok gara gara bales line telat mulu."
"emang puncak bala." kata taeyong yang udah naik ke motor mark, "kita turun sekarang aja yuk? udah begah gue."
yuta ngangguk, "apa aja buat yang baru diputusin lagi deh." katanya sebelum ketawa ngeledek.
dua cowok itu akhirnya milih buat pulang malem itu juga, jalanan sepi mereka jalanin sambil ketawa ketawa. seketika lupa sama urusan cinta cintaan.
"nyesel gue nonjok mingyu tadi yut"
"lah kenapa kok nyesel"
"kurang kenceng mukulnya"
"goblok!"
*****
mark dan ten lagi duduk di bangku yang terletak dibawah pohon,
"ini jaehyun mau sampe jam berapa ya?" tanya mark sambil nguap.
mereka lagi nungguin jaehyun yang masih ngurusin korbannya taeyong. mingyu tadi pingsan dah ada lebam diwajah. doyoung, jaehyun, dan taeil lansung ngebawa itu orang ke klinik terdekat sementara mark dan ten ditinggal sama cewek cewek.

KAMU SEDANG MEMBACA
unbroken | ty
FanfictionBerantem? Sering, tapi Putus? Mustahil. + warning; harsh words, corniest lines you'll ever read 🙃 [lowercase intended] + some parts are on private.