four

896 91 4
                                    

Gue bangun dari ranjang dan menatap dalam-dalam Baekhyun. Meyakinkan bahwa kali ini gue serius.

"Baek kenapa berusaha dicintai itu dianggap buruk?" Ucap gue yang benar-benar serius

"Lo masih sayang dia?dari dulu?" Ucap Baekhyun tak menyangka

"I love him and it's true" ucap gue meyakinkan Baekhyun dan menarik lengan bajunya

"Put karena dia lo disakitin si brengsek itu, dan lo juga sekarang belum bisa move on dari si brengsek itu. Sekarang yang ada dihati lo siapa hah?" Ucap Baekhyun yang sedikit membentak

"gue gak bisa berhenti sayang sama dia cuma karena gue mau...."

"......gue tau kalo gue bakal ngebodohin diri sendiri kalo beranggapan dia bakal disisi gue terus, gue tau itu hal bodoh" ucap gue yang makin melemah

"Put gimana dia mau tau perasaan lo kalo lo diem aja, oke gue bakal dukung apapun yang lo lakuin tapi untuk hal ini..please lo diem, jangan bertindak sebodoh itu" ucap Baekhyun terenyuh sebari mengelus kepala gue.

Apa yang diomongin Baekhyun semua benar adanya, tapi gue gak tau harus ngapain lagi.

Menahan rasa selama ini tak semudah membalikan telapak tangan, ingin melupakan yang ada semua kenangan itu menetap.

"Tapi baek hiks hiks gue cuma gak mau ada jarak diantara gue sama dia lagi" kali ini tangisan gue petjah abis, dan Baekhyun narik gue kedalam pelukannya. Hangat itu yang gue rasain sekarang.

Masih didalam pelukan Baekhyun gue sesegukan dan tiba-tiba semua gelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dek" suara kak Suho, gue bisa denger betapa khawatirnya dia liat adik kesayangannya pingsan begini

"Put bangun dong" suara Baekhyun yang begitu merasa bersalah.

"Nggghh kak.." gue bangun dan mengedipkan mata beberapa kali, kali ini kepala gue makin berat.

"Udah bangun hem?ini minum dulu" ucap kak suho membantu gue bangun dan memberi segelas air putih sebagai penenang.

"Put kok lo pingsan tiba-tiba begini sih?gue udah takut banget tau gak. Mau ngasih nafas buatan ntar salah gimana?yang ada keenakan. Untung kak suho dateng kaya pake telepati aing, terus.."

"Baek.." ucap gue kesal

"Paan?"

"Bawel lo cabe"

"Udah udah kalian itu udah besar tapi masalah kecil kaya gini kalian besar-besarin?" Ucap kak suho menatap gue dan Baekhyun bergantian

Baekhyun udah dianggap adik dan keluarga di rumah gue, jadi kalo dia nyelonong masuk juga bebas..kalo kata Baekhyun sih "ainq juga termasuk pewaris tahta" gak tau malu emang.

"Masalah kecil?lah kak kalo aku tadi mati bukan pingsan gimana?gak asik ah" ucap gue yang memutar-mutar kan tangan bak guru menjelaskan mapel.

"Tuh kan dibesar-besarin...hahahah" baekhyun cabe iblis emang, masih sempet-sempetnya bisa ketawa kek gini?

"Lo aja gak besar-besar put.." sambung baekhyun terkekeh kecil

"Apanya baek yang gak besar?" Ucap kak suho dengan tatapan nakal. Mulai udah ni bocah goblo semua otaknya.

"Itu yang dua..." ucap baekhyun polos, fix Baekhyun sok polos.

"lo gak liat apa goblo?segini tuh montok" gue juga ikut-ikutan kesel karena mereka bedua.

"Maen PS yuk ah kak, montok dari hongkong" ucap Baekhyun sebari menjulurkan lidahnya.

"Dih gak percaya yaudah." Ucap gue sambil nunjuk anu.

Baekhyun mendorong kak suho untuk keluar dan tertawa lepas. Kesabet apa coba gue ikut-ikutan mereka kaya begitu. Untung gak ngomongin yang bawah

"TUNGGU" teriak gue sambil menatap kak suho

"Telinga gue masih idup kim Putri" ucap Baekhyun gemas sambil memegangi telinganya

"Kak lo tadi di caffe sama siapa hah?lo kan udah punya tunangan. Gimana sih main belakang ya lo" decak kesal gue melihat kak suho tajam setajam pisau dapur. Dan baekhyun yang mengedipkan mata berkali-kali dan menyuruh gue diam.

"....mata lo kenapa baek" ucap gue polos dan Baekhyun yang nepok jidat. Ya tuhan Ya Allah gue baru inget dan seketika gue nutup mulut pake tangan gue.

"Kalian bolos ya?aduh kalian itu masih bocah udah bolos?gimana masa depan kalian?kalian itu gak bisa diomongin ya. Kapan kalian dewasanya?heran kenapa kalian bisa masuk 10 besar" Ceramahnya Kak suho itu kaya siraman rohani di sekolah gue setiap hari jumat.

"Jangan ngalihin pembicaraan kak" ucap gue kesal

"Kalian lupa dia siapa?..."

"....dia sahabat kaka dari SMP"

"maksud kaka itu kak Hani?" Ucap gue kaget, terkejut, tercengang, ya Allah gue suudzon sama kaka gue sendiri. Maafin dede ya Allah :'))

"Oh eta si teh Hani teh?yang katanya mukul ainq gegara ngabisin kopi kak suho hahahahh" Baekhyun kalo udah cerita kadang heboh sendiri, baper sendiri.

"Udah ah baek yuk main PS dikamer kaka" ucap kak suho sebari menarik Baekhyun dan menutup pintu kamar gue.

Dan gue sendiri (lagi)
Menyusuri mimpi
Melayangkan pikiran tentang hal-hal yang seharusnya tak diingat.
Sendirian sampai cahaya pertama datang, gue terjebak didalam kegelapan pikiran gue sendiri.

----------------------------------

Kegelapan membawa malam kali ini, tak ada sinar Bulan sedikitpun. Angin menusuki tubuh dan jantung terus berdegup kencang, kali ini akan ada apa?

Berharap Baekhyun membuka pintu balkon kamarnya dan tiba-tiba ada suara motor dihalaman rumah Baekhyun, tiga motor itu menunjukan identitas sang pemilik. Trio Bangsat.

"Haii kim Putri" ucap kang chanyeol sebari  melambaikan tangan melihat gue di atas khayangan hahaa gak deng melihat gue yang ada di atas balkon.

"Hem hai" dan lagi gue mulai jaga imej

Dan pintu balkon kamar Baekhyun pun terbuka, dan mereka semua keluar sebari tertawa.

"Put gabung yok" ucap kang kai yang langsung loncat ke balkon gue

"Gak deh lagi menikmati angin malam" asoyyy dah ainq kalo udah jaga imej

Dan kang batman aka kang kai duduk dikursi yang disediakan dibalkon gue.

"Kang sehun, tunggu bentar" ucap gue langsung masuk kamar dan gue liat muka Baekhyun gelisah, kang sehun?tetap datar dengan anggukannya.

"Nih jaket lo, kebawa sama gue tadi" ucap gue sebari melempar jaket itu dan jatuh dilantai.
Baekhyun hanya mengelus dadanya merasa lega.

"Simpen aja kali sama lo, gak masalah" ucap kang sehun sedatar triplek. untung tetep ganteng ya kamu kang.

"Gak enak aja pake barang orang lain" dan disahut ber'oh' ria oleh kang sehun

"Gue mau ngomong sama lo, cepet turun" ucap kang sehun membawa jaket sebari keluar dari balkon baekhyun.

------------------

Jantung gue kali ini gak bisa dikontrol, gue langsung lari karena senang (mungkin)
Jarang dia ngajak ngobrol empat mata.

"Lo mau ngomong apa?" Ucap gue penasaran, dan memeluk badan gue.

Malam ini dingin banget, sedingin sikap ni albino. Dan gue lupa pake jaket karena ya itu.

"Nih pake" ujar sehun memakaikan jaketnya yang barusan gue lempar

"....udah dibilang simpen dulu aja" sambungnya sebari melihat ke sisi kanan dan kiri

Dia mau ngapain gue?ahh pikiran gue melayang lontang lantung.

"Mau ngomong apa?" Ucap gue penasaran
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

@@@@@@@@@@@@@@

Fighting yang lagi UKK 💓 PAT ya sekarang heheh.

-p.sehun.

Akang Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang