Do not be blonded by the illusion in front of you but follow the truth inside of it
"Chan a!" Aku berlari memeluk Chan, sahabatku yang selalu ada untukku. Sebenarnya dia lebih muda 1 tahun dariku. Tidak tidak, tidak sepenuhnya 1 tahun. Tapi yaa, dia tetap sopan, jadi dia memanggilku noona meskipun aku menyuruhnya untuk memanggilku dengan nama asliku.
Hari ini aku benar benar sedih, aku baru saja di putuskan. Hatiku rasanya hancur. Tapi melihat ada Chan yang lewat di depanku membuat hatiku sedikit membaik.
"Wae? Noona menangis? Yak noona ya! Ada apa??? Hey hey, lepaskan dulu pelukanmu noona" katanya, sambil berusaha melepaskan pelukanku
Sebenarnya aku tidak ingin melepaskan pelukan ini. Pelukan ini sangat nyaman. Aku selalu di peluk olehnya jika suasana hatiku buruk.
Dan akhir akhir ini aku sering di peluk olehnya karna memang hubunganku dengan kekasihku memburuk.
Dia tau semua ceritaku, tau semua keluh kesahku. Semua kuceritakan tanpa terkecuali, dan dia selalu mendengarku. Selalu nenenangkanku. Dan selalu memberi arahan padaku.
"Ceritakan semua di apartemenmu, jangan menangis disini. Nanti orang berpikir aku telah berbuat buruk pada noona. Ayo" dia menarikku, membawaku masuk ke dalam mobilnya dan melaju menuju apartemenku.
Aku sudah tidak menangis, tapi aku masih sesenggukan beberapa kali. Dan chan menenangkanku dengan caranya mengusap kepalaku beberapa kali.
Begitu sampai di apartemen, aku melangkah masuk duluan. Mengambil segelas air untuk minum, dan mengambilkan cola untuknya.
Aku duduk disebelahnya. Dan dia mulai merengkuhku dalam pelukannya. Tangisku menjadi
"Hikss hiksss, d-diaa hikss memutuskanku hikss hiksss" sambil terus sesenggukan aku berusaha menceritakan padanya bawa aku di putuskan karna dia sudah bosan padaku
"Hmmm, aku tau. Sudah jangan menangis. Dia lelaki berengsek, karna membuat seorang wanita cantik sepertimu menangis" aku memukul dadanya, dia menggodaku saat aku sedih seperti ini yang benar saja
"Sebenarnya aku ingin meminta noona untuk putus dengannya. Tapi ternyata noona malah sudah putus duluan" aku manarik wajahku menjauhimya. Lalu menatapnya
"Kenapa?"
"Karna dia hanya memanfaatkanmu noona, dan noona sebenarnya tidak mencintainya"
"Hah?" Aku menatapnya bingung
"Dia akan mencarimu jika membutuhkanmu, dia jarang mengatakan bahwa dia menyanyangimu, dia selalu memintamu ke rumahnya jika ada yang tertinggal. Dia memanfaatkanmu noona. Jadi noona jangan menangis untuk laki laki seperti dia"
Aku mencoba mencerna dan memikirkan semua perkataan Lee Chan. Yaa memang benar, jika ku ingat semua kenanganku bersama mantanku itu, dia hanya mengatakan 'sayang' sekali, yaitu saat menembakku.
Seharusnya aku tidak menangisi orang seperti itu. Air mataku jadi terbuang sia sia
"Noona~" panggilnya
"Hm?" Aku menghapus sisa air mataku
"Jangan mencari laki laki yang membuatmu menangis. Air mata wanita terlalu berharga untuk laki laki berengsek. Carilah laki laki yang sekiranya selalu ada untuk noona, dia senang atau sedih akan tetep mencari noona. Selalu membuat noona bahagia."
Aku menatapnya. Mudah dia bicara karna dia laki laki. Bagaimana denganku? Aku perempuan, takdir perempuan adalah di kejar. Jadi aku hanya bisa menunggu. Laki laki yang seperti itu akan susah di cari di zaman sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Random17 Project Chapter 1 1. Vernon ✔ 2. Jeonghan ✔ 3. Mingyu ⚠⚠⚠✔ 4. DK, pt.2 ✔ 5. Woozi ⚠✔ 6. Jun ⚠✔ 7. Dino ✔ 8. Wonwoo, pt.2 ✔ 9. Hoshi ✔ 10. Seungkwan ✔ 11. The 8 ✔ 12. Joshua ⚠✔ 13. S.Coups ✔ Yoo Jiah(OC) TYPO BERTABURAN. MAAFKAN. *note: semua part...