07.

2.1K 243 102
                                    

⚠️APABILA LUPA DENGAN ALUR CERITA INI DIHARAPKAN UNTUK MEMBACA CHAPTER SEBELUMNYA🙇🏼‍♀️⚠️

Merenung , Terdiam ditambah seduhan kopi di siang hari , mata yang bengkak serta wajah yang terlihat memucat. Gadis cantik itu tak perduli terhadap kondisinya dan tetap meminum Coffe Latte yang tersisa sedikit . Pria di sampingnya terus menatap heran , Mungkinkah gadis di sebelahnya ini sakit? atau mungkin...

ah tidak

Dia tidak gila

Pria ini yakin jika mereka , Dia dan Sang gadis baru saja berbincang sambil sesekali tertawa tentang hal yang menurutnya tidak lucu. Pria itu menoleh , memperhatikan kembali wajah gadis yang menurutnya terlihat aneh hari ini. Bukan , bukan karena dia tidak cantik. Melainkan tatapan sendu serta wajah pucatnya yang membuat dirinya khawatir

"Kau baik-baik saja?"

Tidak ada jawaban

Sang pria terus menatap cemas gadis yang sedari tadi hanya diam tak bersuara sedikit pun. Tangannya ia ulurkan , hendak memegang dahi gadis itu hanya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Namun ia sadar,Ia hanyalah orang asing dan baru berbincang hari ini . Sangatlah tidak sopan jika ia menyentuh atau bahkan melakukan hal lainnya kepada gadis di sampingnya ini. Tangannya dengan sigap ia masukkan kembali kedalam coat dan memperhatikan orang berlalu lalang.

"Bagaimana perasaanmu saat di jodohkan?"

Pria itu menoleh , dengan cepat ia berpikir apakah gadis itu sedang berbicara dengannya atau berhalusinasi?

Merasa peka jika pria itu kebingungan sang gadis tersenyum tipis dan menyeruput kembali Coffenya "Aku bertanya padamu."

"A-ah kukira kau berhalusinasi" , Lalu dengan cepat gadis itu menoleh dan menatap tajam dirinya "Eh tidak , Bukan itu maksudku. Tapi itu .... Ah lupakan saja"

Gadis itu kembali diam tanpa membalas. Pria itu menggaruk tengkuknya , dirinya merasa salah tingkah sekarang

"Di jodohkan itu asik jika kau memang menikmatinya" , Ujar pria itu

"Maksudmu?"

"Seseorang dapat berfikir jika di jodohkan itu merenggut masa depan atau bahkan mempersingkat waktu masa dini. Tapi tidak , Orang tua hanya memilih yang terbaik untuk anaknya"

Gadis itu menatap pria yang sedang menatap balik dirinya , "Nyatanya mereka egois dan hanya mementingkan diri sendiri."

Pria itu pun tertawa , Lucu baginya melihat tatapan mengintimidasi gadis di sampingnya ini

"Bagimu memang mereka terlihat egois , tapi kau harus mengerti kondisi dimana mereka mencemaskanmu terhadap pergaulan masa kini. Mereka mengajarimu rasanya disiplin dan mereka juga mengajarimu cara mencintai seseorang dari nol tanpa melihat kondisi fisik" Ujar sang pria

Benar , Yang di katakan pria ini memang tidak salah dan bahkan hampir seluruhnya benar. Tapi tetap saja ada beberapa bagian yang salah contohnya , Ia merasa di kucilkan bahkan di hina hanya karena perjodohan itu. Ia sama sekali tak mendapat kebahagiaan atau sesuatu yang menyangkut kebebasan , ia hanya merasa terkekang dan terbebani

Merasa salah kata pria itu kembali menggaruk tengkuknya , "Maafkan aku jika kau merasa tersinggung. Tapi aku hanya memberitahu apa yang ku tahu , Kau akan merasakan cinta yang tulus nantinya. Percayalah padaku karena kau memang mengetahuinya dari nol"

Gadis itu mengalihkan pandangannya ke jalanan lalu menyeruput kembali Coffe nya yang sudah habis

"Aku harus pergi , sampai bertemu kembali nona.."

Nerd Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang