Chapter 1 : Work Suck

7.6K 392 39
                                    

Happy reading ^^

"Tidak, Appa!"

Suara penolakkan keras langsung keluar dari mulut sosok berambut pendek model oblique bangs khas laki-laki itu. Ia menatap kesal sang ayah sambil melipat kedua tangannya.

"Mau sampai kapan kau akan tetap seperti ini terus? Sudah dua tahun, dan kau masih saja bermalas-malasan di rumah. Jadi hanya ada dua pilihan, bekerja atau meneruskan kuliah mastermu di Jepang bersama Yukaru."

Dengusan bercampur kegeraman menguap dari bibir yang sejak tadi mengantup rapat itu. "Yukaru? Yang benar saja. Jelas aku tidak mau! Dan tidak juga dengan kedua pilihanmu, Appa."

"Astaga..." sang ayah mendesah sambil mengurut pelipisnya. "Kau harus memilih. Bekerja atau kuliah?"

"Kenapa Appa selalu menginginkanku untuk keluar dari rumah? Appa sudah tahu kalau aku malas melakukan apapun selain tidur."

"Itu masalahnya, dan Appa tidak suka. Atau... kau ingin masuk kemiliteran dan menjadi anggota di sana? Bagaimana?"

Kedua bola matanya melebar tidak percaya, sementara mulutnya menganga. "Mwo? Menjadi anggota tentara?" Ulangnya mengerjapkan mata beberapa kali. "Oh astaga... aku rasa Appa sudah gila sampai menawarkanku untuk masuk ke sana." Ia berdecak dengan menggelengkan kepala. "Aku tidak akan pernah mau menjadi Letnan Jenderal seperti Appa, bahkan dengan pangkat tertinggi pun aku tidak mau."

Paruh bayah berusia diatas lima puluh itu mengendikan bahunya. "Jadi kau ingin bekerja atau melanjutkan kuliah?"

Terdiam sejenak, sulet proposional itu menatap ayahnya. "Jika aku memilih bekerja, aku akan ditempatkan di mana? Dan jika aku memilih kuliah—"

"Kau akan bekerja di perusahaan milik sahabat kakakmu. Dan jika kau kuliah, kau akan masuk di Universitas Tonan dengan Yukaru. Bagaimana?"

Ia meringis ngeri mendengar nama salah satu univeraitas yang sangat terkenal di Jepang itu. Sungguh, secuil pun ia tidak pernah terpikirkan untuk kembali mengasah ilmu di dunia pendidikan. Karena tentu saja otaknya tidak secerdas sang kakak atau pun ayahnya. Parah!

"Kau sudah tahu jawabannya, Appa. Tentu saja aku tidak akan pernah memilih dunia kuliah untuk yang kedua kalinya. Jadi..."

"Bagus!" Seru ayahnya senang. "Kalau begitu besok kau akan bertemu langsung dengan atasanmu."

"Oke." Hanya kata itu menyahuti ucapan ayahnya sebelum keluar dari ruangan dengan penuh kekesalan yang membuncak.

==SLEEPAHOLIC==

Bola mata hitam milik seorang pria bersurai hitam itu menatap punggung kecil yang tengah menaiki anak tangga dengan dahi mengerut. Heran karena yang tadi ia lihat adalah sosok kecil laki-laki berambut pendek.

"Apakah itu adalah adikmu yang kau maksud?" Dagunya menunjuk ke arah tangga.

Lee Hyukjae mengangguk. "Benar, itu orangnya. Dia adikku."

Kerutannya semakin dalam mendengar sahutan sahabatnya. "Adikmu? Tapi bukankah adikmu perempuan? Dan yang tadi itu—" Ucapannya tidak terselesaikan karena Hyukjae lebih dulu tertawa lebar.

"Itu memang adikku, Cho Kyuhyun. Entah apa yang di dalam pikirannya hingga menjadi seperti itu. Singkatnya, dia sudah mirip seperti laki-laki. Tapi terkadang juga dia sangat menis."

Mulut Pria yang bernama Cho Kyuhyun menganga tidak percaya. "Dia... Lee Jiyoon?"

Hyukjae menjentikan jemarinya. "Benar sekali. Dia Lee Jiyoon."

SLEEPAHOLIC (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang