Part 20

2.5K 159 6
                                    

Ceklek...

Pintu kamarnya terbuka, Luhan mendongak untuk melihat siapa yang masuk ke kamarnya. Saat ini Luhan tengah duduk di tengah-tengah kasurnya dengan layar laptop yang menyala. Luhan mengirim pesan pada pembina olimpiadenya untuk mengirimkan soal-soal latihannya via email. Jadi sekarang Luhan tengah mengerjakan soal-soal latihannya.

Senyuman Luhan seketika mengembang saat melihat siapa yang datang kemudian memekik girang seraya menyebut nama orang yang datang itu "Kyungsoo!!".

Kyungsoo langsung masuk dan menyambut sahabatnya itu dengan senyuman mengembang dan pelukan hangatnya "Bagaimana keadaan mu Lu?".

"Aku sudah lebih baik Kyung, jangan khawatir aku hanya demam dan sekarang aku bahkan sudah bisa mengerjakan soal-soal latihan dari Kang Saem". Luhan mengurai pelukan itu sedangkan Kyungsoo sudah merengsek naik ke ranjang dan duduk berhadapan dengan Luhan.

"Dahaenghida. Aku tak membawa apapun Lu, maafkan aku".

"Tak apa Kyung-ah, kau mau datang menjenguk ku saja aku sudah senang".

"Kalau begitu besok kau sudah bisa sekolah lagi kan? Kau tau Lu aku sangat kesepian".

"Aku belum tau Kyung-ah, kalau nanti malam aku sudah tak demam lagi mungkin besok aku sudah bisa sekolah lagi".

'Bagaimana caranya aku mengatakan pada Kyungsoo kalau aku ingin masuk ke Yeongil untuk sementara waktu dan bagaimana aku mengatakan pada Chen dan Sehun nanti jika keputusan ku adalah masuk ke Yeongsan besok? Rasanya kepala ku mau pecah sekarang'. Batin Luhan berteriak, sungguh ia sangat bingung saat ini. Di satu sisi Luhan ingin masuk sekolah di Yeongsan karena tak tega dengan Kyungsoo, di satu sisi ia ingin memanfaatkan kondisi Baekhyun untuk menggantikannya di Yeongil karena ingin menghindari Chanyeol.

"Aku berharap malam ini kau tak demam lagi Lu, karena dalam satu hari tak ada kau banyak hal yang terjadi pada ku".

"Apa terjadi?". Tanya Luhan penasaran lalu menyingkirkan laptopnya yang masih menyala beserta kertas-kertas yang tadi digunakannya ke sampingnya.

"Hari ini Kai mengajak ku bicara tentang masalah kami, dan yaah.... Aku mengikuti semua saran mu Lu, aku menghadapinya, aku tak lari lagi darinya dan aku mengambil keputusan yang mungkin akan menyakiti hatinya". Kyungsoo menjeda kalimatnya dengan nafasnya yang ia hembuskan dengan kasar. Luhan terus terdiam mendengarkan lanjutan dari kalimat Kyungsoo yang terpotong.

"Aku mengatakan kalau aku akan memaafkannya jika dia berhenti mengganggu ku. Dan dia setuju, sekarang aku sudah memaafkannya".

"Syukurlah kalau kau sudah memaafkannya, aku ikut senang. Tapi Kyung mengenai syarat yang kau berikan padanya agar dia tak mengganggu mu sebenarnya aku kurang setuju. Bagaimanapun kalian bersahabat dulunya, akan terasa aneh jika kalan bertingkah seperti orang asing".

"Aku tau Lu, tetapi jujur saja aku hanya merasa tak pantas jika kembali menjalin hubungan persahabatan lagi dengannya". Kyungsoo menundukkan kepalanya membuat Luhan menatapnya dengan tatapan iba. Kemudian Luhan memeluk Kyungsoo lagi dengan erat.

"Baiklah jika itu keputusan mu, aku hanya berharap kau tak akan menghindar lagi darinya kalau suatu saat nanti dia kembali mendekati mu dan ingin menjalin hubungan persahabatan lagi dengan mu. Ingat Kyung setiap orang berhak mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri dan kesalahannya".

"Terimakasih Lu, kau memang sahabat terbaik ku. Akan ku usahakan untuk tak mengindar lagi darinya".

"Baguslah kalau begitu". Luhan kembali mengurai pelukannya dan menatap Kyungsoo dengan senyuman lembutnya yang dibalas dengan senyuman yang sama oleh Kyungsoo.

[1] Twins (쌍둥이) | BROTHERSHIP |✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang