hari ini disekolah aku bangun cukup pagi membuat ku merasa masih ngantuk saat ini mungkin aku sudah membungkukkan tubuhku ke meja sebelum suara keras membangunkan ku "nurul lo kenapa, gak biasanya datang pagi-pagi?" saat aku menengok mencari asal suara itu aku melihat seorang perempuan yang aku sangat kenal karna kami adalah 'sahabat' dan dia adalah....
"milly..." kata ku dengan nada malas lalu dia menjawab "yah ini gue,kok lo kaya gak semangat gitu sih?" nurul menjawab pertanyaan milly sambil bangun dari tempat duduknya "ya gue cuma lagi males aja" lalu milly bertanya "ohhh,tapi lo gak usah sampai begitu kali,oh iya hari ini ada kabar baik loh!" jawab nurul "kabar baik apa?"
sebelum milly menjawab pertanyaan nurul tiba-tiba bel masuk berbunyi semua siswa yang ada diluar berhamburan masuk kedalam kelas masing-masing lalu tak berselang berapa menit bu laskar datang dengan seorang murit baru di belakangnya aku merasa pernah bertemu dengannya tapi dimana yah ?....... pikirku
tapi karena murit baru itu menggunakan tudung topi jaketnya aku jadi sulit untuk mengenali wajah nya setelah itu bu laskar memperkenalkan murit baru itu "anak-anak perkenalkan ini teman baru kalian namanya revan adiftia......." sebelum bu laskar menyelesaikan perkataannya tiba-tiba ada anak yang mengangkat tangan kanannya "bu laskar kok sih revan gak memperlihatkan wajahnya sih?" tanya anak itu
"oh iya,kalau begitu revan ibu minta tolong kamu buka tudung topi jaketmu yah teman-teman mu ingin melihat wajahmu bisakan!" tanya bu laskar yang di tujukan kepada revan "oh gak apa-apa kok bu sebentar yah "jawab revan
setelah itu revan pun membuka tudung topi jeketnya dan terlihat jelas sekarang wajahnya yang tampan dan sangat aku kenal hah dia kan sih caper kok dia ada disini pikirku mungkin aku memang tidak terlalu mengenal dia tetapi aku tahu pasti kalau dia itu orang yang sudah bikin aku naik darah setiap ketemu dia
bisa di bilang aku ketemu dia beberapa hari yang lalu dan ketemuan nya juga gak seindah yang kalian pikirkan aku ketemu dia saat sedang kerumahnya milly saat aku sedang jalan tiba-tiba dia menabrak aku padahal jalannan nya masih luas dan terus lagi bukannya aku yang marah tapi malah dia udah orangnya sok kenal lagi pokoknya gitu deh gak bisa dijelaskan dengan kata-kata
setelah revan membuka tudung topinya,kepala aku tuh udah ngebul duluan tapi anak cewe yang lain malah pada tertarik memang sih dia tampan tapi tetap dia itu .......RIVAL GUE .....,karena udah keliatan dari mukanya kalau dia itu punya siasat buat kenjahilin aku dan lagi kenapa mesti ada bangku kosong di sebelah aku lagi hah sial banget aku yah kata di dalam hati
*****
saat jam istirahat aku bersama liana,dela,dina dan amelia sedang duduk santai sambil memakan bekal masing-masing kami memang jarang membawa bekal bersamaan tetapi kali ini lebih ribet sih liana bawa bekal banyak (artinya setara dengan 5 bungkus nasi) dan lagi gak jauh dari kami ada sekumpulan cewe yang lagi mengitari seseorang yang aku tahu (siapa lagi kalau bukan revan)
tiba-tiba bu okta memenggil amel "amelia bisa ikut ibu sebentar?" tanya bu okta kepada amelia "iya bu sebentar saya kesana,oh iya teman-teman gue di panggil bu okta nih gue pergi dulu yah nanti ngobrolnya kita lanjutin oke" jawab amelia sambil membawa tempat makannya
tak berselang beberapa lama dela memulai pembicaraan kami "nur lo kok keliatan sebel gitu sih?" "ah gue gak apa-apa kok cuma bete doang" jawab ku "eh gak biasanya lo bete emang bete kenapa?" tanya dina yang spontan membuatku kaget tetapi lebih baik aku jawab dari pada aku sembunyikan sendiri "gue lagi bete sama revan karena dia itu orang yang paling nyebelin sepanjang hidup gue dan lagi kenapa dia harus satu kelas sama gue dan yang lebih parahnya lagi gue harus sebelahan tempat duduk sama dia,dia selalu bikin gue naik darah" jawab ku
"oh" jawab dina dan dela bersamaan,sementara liana masih saja melahuk bekal makanannya setelah itu beberapa menit kami berempat mulai di selimuti keheningan sebelum dela memulai pembicaraan lagi "aduh pedas nih kayanya gue kebanyakan masukin sambel deh" kata dela sambil mengipas-ngipas lidahnya sendiri dengan tangannya
"abisnya sih lo tadi gaya-gayaan masukin sambel banyak-banyak yah gitu deh akibatnya jadi ke pedesan deh" tanya ana (alias liana) "udah lah ana lo gak usah ikut campur udah lo makan aja" jawab dina kesal (karena dina dan dela adalah teman lama) "udah lah kalian berdua jangan berdebatkan kasihan delanya tuh udah kepedesan, ya udah dela cepetan sono beli minum biar gak ke padesan" tanyaku untuk membuat mereka berdua berhenti berdebat
saat dela sedang mengambil air mineral yang ada didalam kulkas dikantin tiba-tiba hardi mengambil air mineral dari tangan dela yang spontan membuat dela marah."Eh. Lo itu kan air mineral gue,orang tadi. Ada di tangan gue jadi itu. Berarti udah jadi milik gue" dela berkata dengan suara keras yang spontan membuat setiap mata dikantin menengok ke asal suara tersebut
Termasuk sekumpuln siswa perempuan yang tadi. Mengelilingi revan dan juga revan tapi bukan kearah dela dan hardi melainkan kearah ku karna aku tahu kalau revan melihat ku dengan tatapan aneh, karna aku tahu kalau dia menatap ku dengan tatapan aneh, aku langsung menatapnya kembali. Dengan tatapan membunuh tapi ternyata dia sama sekali tidak memalingkan wajahnya karna aku merasa kalau aku lah yang kalah aku langsung. Memalingkan wajahku dan memilih melihat. Peperangan yang dari tadi sudah dimulai
dari pada nanti aku yang malah bete sendiri mending aku memalingkan wajah aku aja dan melihat dela dan hardi pikirku lalu saat dela akan memulai kembali mengomel tiba-tiba bel masuk berbunyi semua siswa yang ada di lantai 1mau pun di depan kelas dan di kanti semuanya berhamburan masuk ke kelas masing-masing aku masih saja melihat ke arah dela yang sepertinya ingin melepaskan emosinya tapi terpaksa ia tahan
"dela udah ayo kita kembali ke kelas nanti keburu pak topik masuk ke kelas kita!" kata dina sambil menarik tangan dela tak lama dela dan dina pergi keluar kanti hardi pun juga pergi ke kelasnya dengan santai sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, tiba-tiba aku mendengar sebuah teriakan
"kyaaaaaaaaaa revan kok gak ada ?" ternyata teriakan itu berasal dari seorang siswa perempuan yang kaget karna tiba-tiba revan menghilang dasar kurang kerjaan padahal tadi sih caper kelihatan banget kalau dia pergi dari kantinnya, dari pada aku di sini sambil ngedengerin cecoetan cewe-cewe gak jelas itu mending aku pergi kekelas sama liana pikirku tapi saat aku menengok ke arah tempat duduk yang tadi di dududkin liana ternyata tuh anak udah gak ada berarti tadi saat aku ngaliin pandangan ke salah satu siswa perempuan si liana udah kabur
aduh sial banget sih aku, masa aku ditinggalin sendiri sih yah udah lah saat aku sampai di depan tangga tiba-tiba dari belakang ada yang nyenggol ku sampai jatuh saat aku tengok ke arah orang itu ternyata revan rasanya tuh aku pengen banget nginjek kakinya dia tapi saat aku mencoba berdiri kaki ku terasa gilu dan aku akhirnya terjatuh lagi dan yang lebih parahnya lagi bukan nya bantuin aku berdiri atau bawa aku ke UKS si revan malah kabur aduh kaya nya aku bakal dendam tingkat iblis deh sama si revan
--------------------------------------
akhirnya jadi juga deh cerita nya ini dia cerita ke tiga ku aku sih udah ngerencanain cerita ini dari beberapa minggu lalu tapi karna di warnet di dekat tempat tinggalku gak ada sinyalnya jadinya baru di terbitin sekarang deh semoga kalian suka yah s
sama jangan lupa kasih vote dan komen yah "salam manis untuk kalian semua yah" ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
The same fate
Romanceaku pikir hari-hari ku akan menjadi menyebalkan saat aku melihat revan menjadi siswa baru di kelas ku tetapi aku salah ternyata dialah satu-satu nya cowo yang bisa membuat ku merasakan jatuh cinta.........