Prolog

17.7K 2.2K 491
                                    

Malam itu tampak seorang laki-laki tengah berada di sebuah gerbong kereta api, ia duduk di salah satu kursi sembari sibuk berbicara dengan orang di balik ponselnya.

"Iya, Ma. Aku baik-baik aja kok, mama nggak usah khawatir--"

Ucapan laki-laki itu terhenti ketika ia mendengar seorang perempuan yang tidak jauh dari tempatnta juga tengah berbicara dengan seseorang dari ponselnya.

Laki-laki itu hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan ucapannya yang sempat terhenti, "Aku di sini punya banyak temen Ma, mereka juga pada baik-baik. Bahkan aku akhir-akhhir ini nggak liat ataupun takut sama 'mereka'." Ia terdiam sejenak sembari memandangi kalung yang sedang ia genggam lalu melanjutkan, "Jadi mama nggak usah khawatir, kalaupun  semakin sulit aku akan tinggal sama paman di desa."

Kemudian ia menutup telefonnya secara sepihak.

Laki-laki itu adalah Nakamoto Yuta. Ia adalah siswa SMA kelas 2. Sudah seminggu ini ia tinggal sendiri karena orangtuanya dipindah tugaskan di luar kota dan ia terlalu malas untuk ikut pindah. Yuta termasuk orang yang sulit beradaptasi.

Apakah kalian penasaran siapa yang Yuta sebut 'mereka' di telefon tadi?

.

.

Yeah, he's different. Yuta can see ghost.

.

.

"Brengsek!!!" teriak perempuan yang berada tak jauh dari tempat Yuta. Sepertianya ia sedang kesal dengan orang yang berada di balik telefon itu.

Yuta hanya menatapnya tak peduli, lalu ia meyenderkan kepalnya ke belakang, menghirup udara dan menutup mata.

Tiba-tiba bagian kalung yang Yuta genggam berputar begitu saja dengan cepat. Menyadari itu, ia segera membuka mata dan mengembalikan posisi badannya seperti tadi, kembali tegap. Kedua mata Yuta langsung melihat setiap sudut gerbong kereta hingga akhirnya ia berbalik kearah kanan dan.....

.

.

Yuta melihat ada sesosok perempuan berbaju putih dengan rambut panjang dan muka pucat sedang berdiri di samping perempuan tadi yang masih sibuk dengan hpnya. Sosok itu tampak membisikan sesuatu pada perempuan itu. Yuta langsung memalingkan wajah secepat mungkin.

"Wuiiiih tebak ini siapa???" seseorang mendorong leher Yuta, dan ketika ia menoleh ia melihat Mino dan Bobby. Orang yang mendorong leher Yuta tadi adalah Mino.

Lalu Bobby merangkul leher Yuta sampai membuat Yuta sedikit kesakitan.

"Lepasin gue!" kesal Yuta.

Mino dan Bobby malah tertawa menanggapi keluhan Yuta.

"Gue denger lo bisa liat hantu."

Ucapan Bobby barusan membuat sosok yang tadinya sedang berbisik pada perempuan yang tadi langsung berhenti dan menatap tajam ke arah Yuta. Yuta mencoba bersikap tenang dengan duduk tegap kembali.

"Sembarangan lo!" sangkal Yuta.

"Halah Yut nggak usah bohong deh ama kita.. Lo kan lagi hits di sekoalah karena bisa liat hantu," ujar Mino keukuh.

"Eh Yut, ngomong-ngomong soal hantu... Nggg di sekitar sini ada hantu nggak? Gue denger jam segini di tempat ini banyak hantu," tanya Bobby penasaran.

"Udah gue bilang gue nggak bisa liat hantu!"

Mino langsung mendorong-dorong kepala Yuta menggunakan telunjuknya. "Hhh bener juga. Nggak mungkin Si Jepang ini bisa liat hantu!"

Kemudian mereka pergi begitu saja ketika kereta berhenti dan sebelum pergi Bobby menoleh dan berkata, "Kita turun sini aja No, kita bisa kena sial kalo deket-deket ama Si Jepang."

Bobby dan Mino pun keluar dari kereta begitupun perempuan yang tadi.

Setelah itu Yuta menutup mata sambil memegang leher bagian belakangnya yang terasa berat. Ia merasa ada sesuatu. Perlahan ia membuka kedua matanya dan melepaskan tangannya dari leher dan benar, sosok hantu wanita itu kini berada di depannya. Seketika Yuta terdiam beku ditempat.

.

.

Yuta berjalan dengan waspada menuju apartement sambil memegang kalung jimatnya. Bahkan ketika ia masuk ke dalam, pandangannya tidak pernah lepas ke setiap sudut apartement untuk memastikan kalau tidak ada siapa-siapa di sana.

Yuta mencoba bersikap biasa, lalu ia menaruh kalung jimatnya di atas meja dan melepas jas sekolahnya kemudian meneguk air mineral dari dalam kulkas. Beberapa saat kemudian ia terdiam merasakan sesuatu yang aneh di atasnya. Perlahan Yuta menatap ke atas dan...

.

.

.

.

.

.

.

BWAAAAAAAA....

Benar, sosok itu mengikuti Yuta bahkan sekarang ada di atas pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Benar, sosok itu mengikuti Yuta bahkan sekarang ada di atas pundaknya.

"Bantu aku menghilangkan dendam ku!" bisik hantu itu.

.

.

Beauty Ghost ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang