Prolog

92 0 0
                                    

"Woy dek bangun lo. Kebo banget jadi orang kalo udah tidur" ucap Azka. kakak dari Gissel yang bernama Azka Brilian Putra. Azka bisa terbilang salah satu most wanted sekolah. Yang bisa terbilang dingin.Tapi tidak dengan adiknya.

Yang di bangunkan hanya bergumam tidak jelas. Jelas ini membuat adik nya geram, karena Azka telah membangunkannya sejak setengah jam yang lalu.

Sejenak Azka memikirkan ide apa yang cocok untuk membangunkan adiknya nya tersebut.

Ia langsung memasuki kamar mandi yang terletak di kamar kakak nya tersebut dan mengambil segayung air, Dan...

Byurrr

"Tai. Ni atap bocor anjir" pekik Gissel ketika segayung air menyiram wajahnya. Yap. tadi Azka memiliki ide ini untuk membangunkan adiknya. Dan ide nya berhasil.

Azka hanya tertawa puas melihatnya "Gece mandi. Udah siang bego"

"Ha?demi apa?.." Gissel kaget dan refleks melihat jam yang ada di dinding.

"Waanjir! sialan lo. Bukannya bangunin gue!" pekik nya dan langsung mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi.

"Ini hari pertama lo sekolah di sekolah baru lo. Dan itu di sekolah yang sekarang gue tempati. Dan sekarang kita telat" ujar Azka sambil melihat jam di tangan kiri nya dan menggeleng-geleng kan kepalanya.

"Dasar" gumam Azka. Tapi masih bisa di dengar oleh Gissel.

"Gue denger woy!" teriak nya dari dalam kamar mandi.

"Buset" Azka terkekeh.

"Gue tunggu lima menit di bawah. Kalo nggak gue tinggal" lanjutnya sambil menuruni tangga.

"Iyaaaaa"

***

Gissel menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Tanpa menguncir. rambutnya terlebih dahulu.

"Lebih 30detik" ucap Azka dengan wajah datarnya tapi masih terlihat tampan.

Gissel hanya menyengir lebar "Hehe ya maaf lah"

Azka hanya mendengus kesal.

"Mah! aku berangkat dulu ya! assalamu'alaikum" pamit Gissel sambil menyalami punggung tangan mamah nya begitu pun dengan Azka.

"Iya. Hati-hati sayang"

Keduanya langsung bergegas memasuki mobil. Yang di kendarai oleh Azka.

Azka langsung menancap gas dan meninggalkan perkomplekan rumah mereka.

Keheningan tercipta di keduanya. Padahal mereka satu mobil tapi tidak ada yang berniat memecah keheningan.

"Ka" panggil Gissel

"Hm" Azka berdehem. Tanpa menoleh sama sekali ke arah sumber suara.

"Ka"

"Hm"

"Ka"

"Apaan sih" ujar Azka kesal karna adiknya nya telah menganggunya saat ia sedang fokus mengendarai mobil.

"Lo marah sama gue ya?" cicit Gissel pelan

"Ga"

"Elah baperan amat" cibir Gissel kesal.

Badboy is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang