Prolog

6.5K 232 20
                                    

"Demi neneknya tapasya di uttaran! Masa mama sama papa masukin Rahma ke pesantren sih?!" Ucap Rahma yang baru sadar orang yang dimaksud perkataan papa dan mamanya adalah dirinya.

"Uttaran udah lewat kali kak, sekarang mah mohabbatein." Celetuk adiknya yang beda 2 tahun dengannya.

"Ramean paakhi dek, asli." Kakaknya ikut berujar.

"Mama mah anandhi dong." Ucap mamanya.

Rahma melotot, "ih malah ngomongin serial india! Ini nasib Rahma gimana?! Masa masuk pesantren, dih ogah." Melipat kedua tangannya kemudian menghempaskan bokongnya di sofa empuk handalan keluarga Andana.

Papanya yang sedari tadi diam saja kini hendak angkat bicara. Menarik nafas dalam dalam kemudian menghembuskan secara perlahan seakan hal yang ingin ia bicarakan hal yang sangat berat. "Gatau kenapa papa lebih srek sama shiva."

Wajah Rahna memerah, semua orang siap menutup kedua telinga mereka agar tidak terjadi tuli muda. "PAPAAAAAA!!!!"

Sorry kalau masih kacau;(
Baru pemula:)

Santri AnjayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang