1. Wifi, i need u.

4.1K 167 12
                                    

Keluarga Andana kini sudah terduduk manis didalam mobil untuk mengantar Rahma ke Pesantren di Jatinangor, Sumedang. Semuanya berpakaian rapi, wajah ceria, serta semangat namun lain dengan Rahma yang masih mengenakan pakaian tidur, muka hinyai, dan lain sebagainya seperti anak kampung yang caludih.

"Semua dah siap?" Tanya Andre; sang Andana kepada istri dan anak-anaknya.

"Sudah!" Jawab semua dengan kompak dan semangat. Kecuali Rahma tentunya.

Papanya tak menghiraukan Rahma yang padahal duduk ditengah yang pasti langsung berhadapan dengannya. Dan itu membuat Rahma kesal + jengkel.

ya bodoamat ya gue berpenampilan caludih gini. Siapa tau entar gurunya jijik liat gue terus bilang gak akan sanggup urus gue, HAHAHAH.

Selama perjalanan semua orang didalam mobil Fortuner berwarna putih bernyanyi ria serta memakan cemilan yang dibelinya ketika melewati minimarket tadi. Lain halnya dengan Rahma yang sedang tidur pules dengan iler yang melumuri semua sisi wajah Rahma yang berkulit putih mulus itu. Dia mempunyai tujuan tentunya, agar wajahnya bertambah caludih dan guru pesantren semakin jijik melihatnya. Begitulah rencana bodornya.

Beberapa jalan sudah dilewati mobil mereka, akhirnya pun sampai tujuan dengan selamat.

"Rah rah, woi bangun lo. Tukang molor dasar." Ejekan itu berupa fakta.

"Khrok..khrok.." begitu jawaban dari Rahma. Dia masih asik dengan mimpi yang kemungkinan indahnya sehabis begadang menghabiskan semua drama korea yang belum ia tonton.

"Gotong aja deh ya pake tandu, biar malu dia." Usul papanya yang sudah pasti hanya guyonan.

"Auu asdfghjklsbshdirsl" Rahma mengigau tak karuan, padahal dia sudah sadar semenjak mobil berhenti. Namun ia pura-pura tidur agar orangtuanya membawa kembali Rahma ke rumah.

Plak

"Kebiasaan lo kalau ngibul gitu-gitu aja, ya ketauan lah sama gue bego." Ucap kakaknya.

Rahma pun membuka kedua matanya dan menatap sinis kakaknya yang sudah menabok pipinya. Beberapa iler yang menempel di pipinya pun terhapus akibat tabokan kakaknya.

Dengan langkah ogah-ogahan Rahma memasuki kawasan Pesantren Al-Arsy yang akan ia tinggali selama 3 tahun ke depan.

Bangunannya sangat rapi dan apik. Kamar-kamar kecil yang mengelilingi masjid besar serta Sekolah yang berada di belakang masjid sehingga tak terlihat dari depan.

Mereka memasuki ruangan pemilik Pesantren. Sementara Rahma menunggu diluar bersama kakak dan adiknya.

"ASTAGFIRULLAH AURAT!" Ucap salah seorang santri laki-laki sambil menutup mata dan tangan sebelahnya menunjuk ke arah Rahma.

Teman-teman lainnya yang melihat Rahma pun melakukan apa yang temannya lakukan sebelumnya.

"ASTAGFIRULLAH."

"ALLAHUAKBAR YA ALLAH."

"AURAT AURAT!"

Semuanya heboh meneriaki masalah Rahma yang tidak menggunakan kerudung namun hanya teriak dan menunjuk ke arah Rahma. Tidak sesegera mungkin pergi agar tidak melihat aurat yang akan membuatnya mendapat dosa.

Sementara Rahma hanya menatap mereka heran dan kemudian mengikuti mama dan papanya menuju kamar yang akan ditempati Rahma.

***

Setelah perpisahan antara Rahma dan keluarganya hari pun beranjak malam. Pak ustadz membolehkan Rahma tidak mengikuti acara pesantren untuk malam ini dahulu karena ada beberapa hal yang belum ia ketahui dan belum ia bawa. Untungnya pesantren ini mempunyai banyak cadangan kerudung untuk dipakai Rahma.

Kini Rahma sedang celingak-celinguk mencari keadaan aman untuk membuka hpnya. Diam diam ia membawa hpnya dan menyimpannya di tempat tak terkira sehingga berhasil dibawa kedalam kamar asrama.

"Wih udah aman."

Rahma membuka hpnya dan mulai memencet-mencet layar hp dan melakukan sesuatu.

"Halooo?" Sapa orang diujung telpon.

"Halo Ky? Akhirnyaaa gue bisa hubungin lo." Ucap Rahma dengan lega.

"Rahh masa ya, banyak gosip tentang lo. Katanya lo pindah pesantren gara-gara gada SMA yang mau nampung lo dengan nem serendah itu. Gue sih gak yakin jadi gue dari tadi pengen nelpon lo, cuman gak diangkat angkat. Lo kemana aja sih? Gue udah panas dingin tau gak denger gosipnya. Entar gue di sekolah gimana tanpa lo sahabat karib gue dari playgroup sampe sekarang. Omaygatt galau guee.."

"Lo emang ketinggalan berita ya ky." Ucap Rahma santai walau ada rasa sedih dibaliknya.

"Hah? Maksud lo?"

"Gue emang masuk pesantren."

"..."

"Halo ky? Kuota gue abis kali ya?"

Rahma mengecek hpnya yang sudah tak ada sambungan telpon dan mulai mengecek kuotanya.

"Busetdah." Rahma dibuat kaget dengan tulisan.

Sisa kuota anda 0 MB silahkan isi ulang dikonter terdekat. Kalau gak ada duit gak usah ngehack situs kami.

Dan saat itu juga Rahma ingin teriak.

"WIFII I NEED YOU."

Makin ngawur ehe.
Tapi tetep baca ya! Insha Allah kedepannya gak bakal ngawur🙏

Santri AnjayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang