[TERDAMPAR]-> 6 [End]

10K 675 40
                                    

Yang pertama kali dapat ia yang menang! Rencana licik nan picik terlintas bersamaan dalam benak Tobirama dan Izuna. Mereka langsung berlari, melompat, menyiapkan pedang dan mulai melesatkan katana mereka tersebut.

Boruto dan Sarada ... pasrah.

"Boruto!"
"Sarada!"

Madara dan Hashirama yang menyadari itu lekas melesat pergi, namun tak semudah yang ia kira, pemimpin klan dari pihak musuh dengan sengaja menghalangi agar tak bisa menyelamatkan Boruto dan Sarada.

Kita lihat siapa yang akan terbunuh lebih dulu ... otak mereka sudah berpacu pada itu.

Sarada yang lemas dan masih merasa takut itu langsung menahan jeritan takutnya dan menutupi wajah dengan kedua lengannya.

Boruto tak suka ini, ia tak mau melihat Sarada menangis lagi. Boruto langsung memeluk erat Sarada ... membiarkan dia menjadi tameng gadis keturunan Uchiha itu.

"BORUTOOO!"
"SARADAAA!"

Hashirama dan Madara ... terlihat panik ... kacau.

Dan ...

Cahaya terang tiba-tiba muncul di balik Boruto dan Sarada. Sangat menyilaukan membuat orang sekitar tak dapat melihat apa yang terjadi pada kedua bocah terdampar itu.

Trang!

Suara jatuhnya pedang ... Madara dan Hashirama terkejut dengan sosok dua pemuda yang membelakangi atau dapat di katakan yang menghentikan laju pedang adik mereka. Boruto menyadari ada yang aneh, pedang itu tak kunjung datang menyakiti punggungnya. Ia melonggarkan pelukan pada Sarada, menengok dan terkejut dengan ... kehadiran dua orang.

"Touchan, Sasuke ouchan?!"

Mendengar nama ayahnya disebut, kepala Sarada timbul dan sempat bersentuhan rambutnya dengan pipi Boruto, Sarada terkaget dengan sosok jubah hitam dan jubah putih yang melindunginya.

"Papa!"

"Yo, maaf lama." Naruto menengok dengan cengiran khasnya.

Sepintas Boruto merasa bahwa ayahnya itu keren ... Tetapi Boruto tak jujur malah memandang ke arah lain dengan cemberut.

"Sebetulnya tanpa bantuan Touchan pun aku bisa keluar dari sini!"

Naruto malah menertawakan putra sulungnya itu. Sasuke melirik pada Sarada, wajahnya dingin terkesan tak peduli tapi hatinya memanjatkan syukur berulang kali.

"Sarada!"

"Boruto!"

Hashirama dan Madara yang tahu bahwa kedua anggota keluarga barunya baik-baik saja berseru haru.

Naruto terkejut dengan kedua anak remaja di sana, Sasuke tahu betul siapa keduanya. Hokage pertama dan sang pencetus perang besar di masa depan. Senju Hashirama dan Uchiha Madara.

"Maafkan anak-anak kami ya," ujar Naruto.

"Sekarang waktunya kembali, Naruto," bisik Sasuke.

Naruto mengangkat tangannya tinggi. Lalu melempar sebuah bom asap ke tanah.

Sempat Sarada dan Boruto memandang Madara dan Hashirama yang telah memperlakukan mereka dengan sangat baik di rumah keduanya masing-masing. Sarada terutama yang merasakan seperti mempunyai keluarga besar.

Keduanya tersenyum dan berteriak.

"Terima kasih banyak!"

Shiiiiiiing

.
.
.

.
.
.
.

Mereka semua sudah kembali ke masa depan, ralat, ke masa atau zaman dimana seharusnya mereka berada. Di masa yang penuh hiruk pikuk modern serta tanpa darah peperangan. Mereka berdua mendarat di sebuah batu yang bawahnya terlampirkan sebuah sandi-sandi rumit. Di beberapa meter terlihat Mitsuki dan orang tuanya, Orochimaru dengan Suigetsu yang berdiri di depan leptop.

"Jadi ... sampai kapan kalian akan terus berpelukan seperti ini?" Sasuke berdeham dan nampak tak suka.

"Huwah!" Sarada maupun Boruto terkaget dengan wajah yang memerah serta melepaskan diri masing-masing.
Sejujurnya Naruto senang saja malah lihatlah wajah sumringah dan kedua tangannya yang berada di pinggang. Sasuke semakin kesal saja melihat Naruto yang membiarkan kedua anak muda itu terus berpelukan.

"Me-menjijikkan! Ka-kau, Boruto! Selain nakal, kau juga me-mesum, yaaaaa!" teriak Sarada sambil memegang ujung kacamata merahnya dengan kegugupan yang kian terlihat.

"Woi! Berterima kasihlah padaku, Sarada. Kau menangis ketakutan kan tadi?! Berterima kasih lah tebasa!" Boruto berontak karena dibilang mesum.

"Sarada! Boruto!" Mitsuki datang dan mengejutkan kawan setimnya dengan melompat dan memeluk keduanya.

"Hua, Mitsuki. Lepaskan!" Boruto tak mau, sekarang dengan Sarada seperti di dekatkan lagi.

"Kalau bagian dari rambutmu sedikit saja menyentuhku ... aku pukul kau." Sarada memandang jijik Boruto.

Mitsuki tertawa senang kemudian melepaskan pelukannya. "Maafkan aku yang ... tak sempat menyelamatkan kalian."

Boruto dan Sarada saling melirik, kemudian tersenyum lebar.

"Tidak apa-apa, Mitsuki. Sekarang kau menyelamatkan kita, kan?" Boruto tersenyum lebar.

"Iya, Mitsuki. Tanpamu mungkin kita berdua takkan kembali pulang." Sarada tersenyum kecil tapi manis.

Mitsuki kelihatannya senang sekali, lega karena kedua sobatnya kembali dalam keadaan sehat.

Tapi ...

"Boruto ... Sarada ... Baju apa yang kalian pakai?" Mitsuki menunjuk secara bergantian pada Sarada dan Boruto.

Tentu saja terlihat aneh, Sarada dengan baju khas Uchiha di zaman dulu, dan Boruto dengan baju zirah khas klan Senju.

Keduanya gelagapan dan merasa malu.

Sasuke maupun Naruto keduanya tertawa melihat keturunan mereka yang sekarang saling mengejek.

°°°

Boruto memandang baju zirah di lemarinya.

"Yahh ... Aku akan berlatih sendirian. Atau menyempurnakan apa yang telah kupelajari?" Boruto memasangkan tanda ninja di dahi dan tersenyum lebar sembari berlari pergi keluar rumah.

Boruto tiba di tempat pelatihan terbuka dan terkejut dengan Sarada yang tengah melemparkan shuriken ke pohon dengan mata sharingan nya yang aktif.

"Hehhh ... Kau selalu berlatih di sini ya, Sarada-san." Boruto berujar jahil.

Sarada berdiri tegap kemudian berbalik dengan senyuman sama-sama memperlihatkan ejekan. "Kenapa pemalas sepertimu ada di sini, Baka Boruto? Pergi, pergi."

"Memangnya aku akan membiarkanmu lebih kuat lagi!"

"Owhhh, tentu saja."

"Sini kalau berani! Berduel!" Boruto berlari ke arah Sarada.

Sarada tiba-tiba menghilang dan berada di belakang Boruto, Boruto terkejut saat membalik. Sarada tersenyum kecil sambil melayangkan dua shuriken. Sayang sekali, Boruto yang ia Serang itu kagebunshin. Yang aslinya muncul di belakang Sarada.

Boruto menampilkan cengiran lebar, dan Sarada yang semakin tersenyum tertantang. Keduanya berlari ke tempat masing-masing berada dengan tangan kanan yang mengepal kuat.

"Watashi hokage ni narunda!"

"Ore wa Sasuke-ousan mitai ni narunda ttebasa!"

T E R D A M P A R

-The End-

Akan ada ff tentang Boruto lagi; maaf karena lanjutan ff ini terlampau lama.

TERDAMPARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang