Selasa. 02.12 pm
"hye, makan dulu." ucap seseorang dari luar kamarku. Aku sedang duduk di kursi belajarku. Bukan, aku bukan lagi belajar. Cuma duduk dengan kepalaku tertidur diatas meja belajar. Diam. Termenung.
"iya nanti." balasku singkat. Aku berdiri lalu berjalan menuju tempat tidur. Menjatuhkan tubuhku ke kasur lalu menutup wajahku dengan bantal.
Nangis. Iya aku nangis.
Jadi kemaren aku janjian keluar sama taehyung, kan?
Gajadi. Iya.
Tadi malahan dikasih tugas kelompok sama guru fisika. Iya, aku sama taehyung, si soalnya nama aku sebelum dia di absen. Tapi rencananya kan, mau makan keluar. Bukannya malah belajar fisika. Walaupun sama taehyung juga. Lagian bertiga. Sama jungkook.
Ini gak adil.
Aku kan udah bawain powerbank nya taehyung.
Mungkin taehyung malah seneng rencana ini gak jadi.
Tapi gak tau juga sih, kalo dia emang niat, mungkin bakal di undur entah kapan itu.
Tapi masalahnya aku mau sekarang. Hari ini. Lagian emang gitu kan harus nya?
Ah, aku benci guru fisika. Benci pelajaran fisika. Benci sama orang yang pinter fisika.
Aku akhirnya menyerah. Percuma nangis juga. Gak akan ngasilin apa apa.
Karena belajarnya di rumah taehyung, jadi aku milih baju yang bener bener bagus
"ma, aku kerja kelompok dulu ya." pamitku
"udah makan?" tanya mama. Aku hanya mengangguk. "yaudah. Hati hati, ya.
×××
"rumah lo dimana?"
"lah lo gak tau?"
"kalo tau gua gak nanya."
"terus kemaren kenapa mau bawain powerbank ke rumah gue kalo gak tau coba?"
"ish, gue lupa belokannya."
"lo dimana?"
"sekolah."
"yaudah gue kesono."
×××
"nunggu siapa, neng?" tanya seseorang membuyarkan lamunanku.
Buset, ni anak cepet amat nyampe eh, manggil neng pula.
"nungguin tukang ojek." jawabku ketus
"anjir gue ganteng gini dikata tukang ojek. " ucapnya sambil berjalan. Aku mengikutinya dari belakang.
"gantengan tukang ojek langgangan gue dah." ucapku. Taehyung menoleh sesaat kearahku lalu tertawa. Ah, suara tawanya saja sudah menjadi kebahagian tersendiri untukku.
"dih, ngapa lu senyum senyum kaya orang ayan." ucap taehyung sambil membuka kunci pagar rumahnya
"senyum kan sedekah" balasku. "emang lo? Ga pernah senyum." taehyung meringis. Ia mempersilahkanku masuk.
Anjir ada nyokapnya. Mampus gue gimana ini
"ngapain lagi bediri depan pintu" ucap taehyung. Aku terdiam sampai akhirnya taehyung sadar ada ibunya duduk di ruang tamu. Ekspresinya juga menunjukan kalau ia terkejut. "ma, ini ada temen aku,"
"siang, tante." sapaku sambil tersenyum
"eh, temen taehyung?" tanya nya sambil berdiri
"iya, saya hye."ucapku menjabat tangannya. Ia membalas jabatan tanganku
"oh, hye. Ini taehyung juga sering cerita ke tante tentang kamu. Katanya, kamu tuh--" belum selesai bicara, taehyung tiba tiba memegang bahuku lalu menariknya
"eh, udah ya ma. Kita mau belajar. Deadline nih, solanya dikumpulin besok." ucap taehyung memotong perkataan ibunya
Taehyung menghembuskan nafasnya sambil mengelus dadanya lalu menutup pintu kamarnya. Eh, nutup pintu? Lah nggak apa apa sih. Belajar doang kan?
Aku mengedarkan pandanganku. Kamarnya bagus. Warna biru dan putih mendominasi isi kamarnya.
"emm, tadi harusnya di ruang tamu. Tapi ada nyokap gue. Maaf juga ya kamar gue berantakan gini."
×××
"bangsat." ujar taehyung sambil melemparkan ponselnya kekasur. Ia menjatuhkan tubuhnya kekasur juga setelah itu. Membuat pensil yang sedang ku gunakan berubah arah dari arah seharusnya. Kertasnya sobek. Ya, aku duduk di lantai, tapi tempat tidurnya sebagai alasku untuk menulis, pengganti meja.
"kenapa?" tanyaku tak menghiraukan kertas sobek dan bukuku yang tercoret tadi. Toh robekan dan coretan tadi tidak menghalangi catatanku.
"jungkook ga jadi kesini katanya." jawabnya
"lah ngapain? Udah selesai kok." ucapku
"udahan?" taehyung mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap lalu bergeser kearahku sehingga dapat menghadap padaku. Ia membolak balik buku hasil pekerjaan kami lalu mengangguk setuju bahwa memang sudah selesai.
"ini kenapa sobek coba?" tanya taehyung
"tadi gara gara lu tiduran ke kasur jadi kerobek. Kecoret juga noh." jawabku seadanya
"oh." jawabnya singkat. Benar benar hanya 'oh' tanpa permintaan maaf. "nama jungkook apus aja"
"lah, jangan lah anjir." ucapku
"ya dia nggak kerja. Dateng juga enggak." ucap taehyung agak kesal
"gaboleh gitu tae. Biarin si sekali kali baik sama orang." ucapku
"lah gua mah sering baik ke orang orang." ucap taehyung "btw tumben lu manggil gue tae." ucapnya sambil menyeringai. Aku menatap seringaian nya sesaat lalu memasukkan buku bukuku dan tugas yang telah selesai kedalam tas
"yaudah lah gue pulang ya." ucapku mengabaikan katakatanya tadi.
"eh eh, bentar dulu dah gue mau nanya" ucap taehyung bangun dari tidurnya. Ia dudik sila di atas tempat tidur nya. "sini." ucapnya lagi. Aku yang berada di dekat pintu pun berbalik kearahnya.
"apaan?" tanyaku
"lo kenal sama pacarnya rae?"
✖️
Lahhahhahha bikin narasi
Lil weird ya
Im not good at making this
Tp narasinya masi bersambung
jadi next part ada lanjutannya.
Jan bosen yaa hahahBtw gapuasa ehhe :v
Ya ga nyambung jg si klo tb2 part ini puasa
Soalnya dr kemaren kg nyeritain puasa

KAMU SEDANG MEMBACA
Nyindir :: kth
Historia CortaTae, kita itu sebenernya apaya? #bukankode [discontinued so sorry] hr #44 in short story ©2017 by ironmawn