Chapter 1

18 1 1
                                    

'Siapa yang berani mendobrak hati yang terkunci?'.
-albie-

Typo Bertebaran
-

-

-

Please vote and comment guys ❤

Sekolah? Ayolah orang di planet mana yang tidak mengetahui kata yang terdiri dari 7 huruf 1 kalimat yang sangat gampang untuk diucapkan tetapi sangat menyebalkan.

Di mulai dari tugas yang tiada henti nya, papan tulis yang membosan kan sampai jam dingding yang terus di pandangi padahal mati karena tidak sabar menanti kebebasan di luar kelas.

Demi menikmati hal diatas itu tidak gampang bagi rena ia harus memenangkan sebuah permainan terlebih dahulu jika menang rena mendapat tiket VVIP ke ruang BK dan jika kalah rena juga pasti ke ruang BK.

Permainan nya yaitu Escape from giant percayalah permainan ini sungguh menyenangkan bila memang kamu tidak tertangkap ini sangat baik untuk melatih kesehatan jantung.

Let's play the game.

Sekarang rena sedang berada di halaman belakang sekolah lebih tepat nya di luar halaman belakang sekolah, untuk dapat menuju ke dalam kelas nya rena harus memanjat tembok belakang sekolah terlebih dahulu.

"Insaallah Aman".
Gumam rena sambil melihat sekeliling nya.

"Rintangan pertama ditaklukan".
Ucap rena setelah memanjat tembok tinggi yang ada di belakang sekolah.

Setelah masuk ke halaman belakang sekolah ia mengambil tas nya yang tergeletak di atas tanah.

Rena mulai berjalan santai kelewat santai bagai yang akan terjadi nanti hanya seperti daydream baginya.

Di sepanjang jalan koridor sekolah rena berjalan sambil memainkan hp nya.

Setelah ia sampai di depan pintu yang bertuliskan XII-IPA 3 rena menyimpan hp nya terlebih dahulu ke dalam saku seragam nya.

Kemudian rena masuk tanpa menghiraukan orang yang tengah beribicara di depan kelas sambil sesekali menulis di papan tulis.

Merasa ada yang masuk dan menggangu nya saat 'mengajar' orang yang tengah berbicara itu mengalihkan pandangan nya ke arah pintu.

Kemudian raut wajah nya seketika langsung berubah ketika melihat siapa yang masuk itu.

"Ngapain kamu kesini rena?".

"Belajar bu".

"Belajar kamu bilang? 5 menit lagi juga istirahat".

"Better late than never". Sahut rena santai.

Guru itu memandang rena dengan sinis dibalik kacamata nya, kemudian ia menghembuskan nafas kasar.

"KERUANGAN BK SEKA-".

"Istirahat deh bu".
Potong rena sambil meletakan tas di meja nya.

Kemudian bel istirahat berbunyi.

"SEKARANG!!.."

Rena menghembuskan nafas nya kasar.

sementara teman teman nya yang tengah berada di kelas hanya menggumankan kata 'kelar idup lo' tanpa suara.

'Teman baik, bukan nya ngasih semangat malah bilang bentar lagi idup gue kelar'.
Batin rena sambil mendengus kesal.

Bukan kah seorang teman memang seperti itu?
Kamu tertawa ia tertawa kamu menangis ia menangis lalu ketika kamu terjatuh ia tertawa sambil menangis benar?.

Kemudian Rena mulai berjalan tepat dibelakang guru tadi sambil mendengarkan ocehan guru nya, atau lebih tepat nya pura pura mendengarkan.

Sesampai nya di depan Ruang BK guru tadi mengetuk pintu nya, setelah terdengar jawaban 'masuk' rena langsung saja masuk ditemani oleh pengawal nya.

Bolehkah ia menyebut nya pengawal?.

'Bau nya asem kaya yang jaga nya sumvah!'.
Batin rena berdecak sebal.

Kemudia ia dan gurunya masuk ke dalam ruangan BK.

"Permisi maaf ganggu bu, ini biasa ada tamu harian bu".
Ucap guru itu sambil mengiring rena untuk duduk.

"Iyh silahkan masuk, ada ap-".

wajah bu judin langsung berubah drastis ketika melihat rena yang tengah duduk di salah satu sofa lengkap dengan cengiran nya.

Iyalah gimana gak bosen tamu nya itu itu aja?enek!.

"Wainnalilahi rojiun rena baru kemarin kamu kesini sekarang udh kesini lagi, gak malu kamu jadi langganan BK hah?!".
Ucap bu judin dengan wajah seperti 'Preman Pasar'.

"Abis nya ibu ngangenin sih, gak tau kenapa tiap liat ibu saya jadi inget kartun monster inc". Ceplos rena

Demi kolor supermen yang dipake diluar rena sadar, ia sadar saat mengucapkan itu atau lebih tepat nya ia berkata jujur.

Bisa kalian bayangkan wajah bu judin bagaimana?.

Bu judin tau ko kartun monster inc demi kerang ajaib anak nya suka menonton monster aneh itu.

Ntah mengapa bu judin merasa tersindir dengan kata aneh tadi, tapi mungkin itu hanya sugesti nya saja.

"Mau kamu apa rena? Demi tuhan kamu itu perempuan!,  Sebagai seorang perempuan harusnya kamu tidak menyalahi kodrat mu sebagai perempuan bersikap lah semesti nya!".

Tangan nya yang gembul dan dihiasi cincin pernikahan bersama suami nya itu kini menutup wajah nya frustasi.

Baru saja rena membuka mulut akan memjawab pertanyaan guru nya, tapi suara ketukan di pintu menghentikan nya.

Bagaikan slow motion seorang pria dengan sepatu converse nya yang hitam mengkilap terlihat begitu bersih.

"Maaf menganggu bu, ini berkas yang ibu minta tadi kepada saya".

Duarrr!!!...

"Ohh iyah terima kasih adam, kamu boleh kembali ke kelas mu lagi". Wajah bu judin langsung jinak ketika berbicara dengan pria itu,  serius tak seperti berbicara dengan rena urat nya sampai menyembul.

Rena emang berbakat dalam memancing keributan.

Rena terus menatap pria itu.

Siapa yang gak kenal dengan adam fabian si ketua osis yang terkenal dengan perpecksionis, on time, cerdas, deelel. 

Adam itu kaya paket komplit sumpah.

Merasa diperhatikan adam menoleh kepada wanita yang ada di samping bu judin lalu sejenak ia mengernyit aneh.

'Cewek bandel pasti nih'.
Batin adam bergumam

Merasa tertangkap basah rena segera mengalihkan tatapan nya ke arah lain.

Ia malu!, Akhirnya rena punya rasa malu.

Siapa yang gak malu di tatap aneh seperti itu sumvah bikin ilfeel mana ketua osis, cuman satu yang ada di pikiran rena saat ini.

'Hukuman bagi hamba yang gak taat emang berat!'.

-

-

-

-

-

-  

Bersambung...

Haha maaf gaje maaf pendek maaf sempet ngilang kaya php yah?  Maafin aku :(

Dont forget to vote+comment guys. ❤😁


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let's Cacth YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang