Chatroom 6: The Truth

750 111 6
                                    


JUNHOE'S P.O.V

"sampai bertemu besok, Ms." Rosie Park melambaikan tangannya dan berjalan keluar dari kantor. Aneh, entah rasanya aku seperti mengenalnya. Tetapi dimana?

Dan kapan aku mengenalnya? Padahal sudah jelas kalau kita baru saja berkenalan

Tetapi, ini aneh

Apakah dia Rosie yang di chatroom?

Semua pertanyaan yang terbenak di pikiranku semakin membuatku pusing, cukup pekerjaan saja yang membuatku pusing, jangan yang lain.

Tetapi, aku penasaran dengan Rosie. Yah, walaupun kita adalah rekan kerja kan tidak ada salahnya untuk penasaran dengan client dan memiliki rasa ingin tahu tentang client tersebut. Kepuasan client adalah kunci dari kesuksesan project. Tetapi, dia tidak termasuk dalam golongan 'full client' jugasih..karena dia juga ditempatkan untuk bekerja disini sampai project selesai. Sepertinya aku butuh saran dari seseorang, tetapi jangan Wonwoo, Chanwoo, ataupun Hanbin

Karena pasti akan berbahaya dan tidak berguna jika meminta saran ke mereka. Mereka pasti akan menggodaku dan akhirnya tidak memberikanku jalan keluar. Aku memutuskan untuk menghubungi Jaewon hyung

"yeoboseyo?" terdengar suaranya ketika telponku sudah diangkat olehnya

"ah, hyung!" sapaku

"oh Junhoe! Ada apa? Kau ingin mengajakku minum lagi hari ini?" kata Jaewon sambil tertawa kecil

"yah, kau tahu kan kalau aku mengajakmu minum tandanya apa." Balasku

Jaewon tertawa "baiklah, aku langsung saja ke TKP. Sampai ketemu!"

Setelah mematikan telpon, aku melepas jasku dan mengambil dompet,handphone, dan kunci mobil. Kemudian berjalan keluar dari rumah menuju bagasi dan mengendarai mobil menuju 199x bar, tempat yang Jaewon sebut sebagai 'TKP'

Sampai disana, aku mendapati Jaewon sedang sweet talk dengan salah satu bartender wanita bar tersebut, Aku hanya smirk dan menghampiri Jaewon hyung

"hyung." Aku menepuk pundak Jaewon dan duduk disebelahnya, tepukan pundak dariku berhasil membuat Jaewon dan bartender tersebut menghentikan obrolannya, dan bartender wanita tersebut kembali bekerja

"yo! Cepat juga kamu sampai disini." Kata Jaewon

"bagus kan? Jadi aku bisa menghentikanmu untuk sweet talk ke wanita lain." Balasku

Aku memesan silver bullet yang merupakan minuman favoritku, sedangkan Jaewon memesan silver martini.

"kau selalu menyinggung tentang sweet talks, tetapi pada akhirnya kamu meminta saran juga ke aku. Padahal kamu tahu kan kalau aku termasuk tipikal laki-laki jerk." Singgung Jaewon

"karena itulah aku meminta saran kepadamu, aku ingin tahu saja respon laki-laki jerks dalam suatu masalah, jadi aku sebagai gentleman tidak akan seperti itu." Sanggahku, Jaewon hanya tertawa mendengar jawabanku

"Bagaimana kabar Hayi?" tanyaku

"baik-baik saja, tapi sekarang kita sedang not in a good term." Jawab Jaewon

"maksudmu? Kamu menarik ulur dia lagi?"

"tidak, aku hanya meminta sedikit waktu kepadanya. Kau tahu kan, aku bukan tipe cowok yang suka pacaran. Aku ingin langsung menikah, mengingat umurku juga sudah pas untuk menikah. Tetapi kan menikah butuh mental, dan juga biaya."

"lalu kenapa dia marah?"

"dia marah karena aku menolak untuk bertemu orangtuanya lagi. Aku tidak ingin disinggung oleh ayahnya lagi." Jawab Jaewon

Cheese in a Trap | june + roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang