"Mworago??? " Minseok tak dapat menahan keterkejutannya ketika mendengar cerita dari Jieun. Rasanya mustahil jika Jieun mendadak bisa mendapatkan posisi sebagai seorang sekertaris presdir di EXO Group. Tidak, Minseok tahu jika Jieun adalah wanita yang cerdas ia pantas mendapatkan jabatan tinggi hanya saja jika melihat dari pengalaman,Jieun masih nol mungkinkah perusahaan sebesar EXO group akan mempekerjakan sekertaris yang belum berpengalaman?"Jieun-ah apa kau tidak merasa ini aneh? "
"Aku juga berpikir begitu, tapi mau ku pikirkan sampai seperti apapun aku tak menemukan jawabannya. Mungkin ini memang sudah rejeki kita Minseok-ah"
"Entahlah aku tak tenang " lanjut Minseok lagi.
"Percayalah padaku semua akan baik-baik saja" jawab Jieun meyakinkan.
.
.Mata Jieun membola sempurna ketika melihat tumpukan berkas di mejanya.
"Di dalam map hijau terdapat dokumen penting yang harus di tandatangani oleh Presdir. Pastikan semua data sudah lengkap. Dan yang di map biru adalah jadwal temu Presdir dengan beberapa klien. Di map merah berisi laporan dari para kepala bagian. Kau paham? " ujar Sehun.
"Ne, bisa beritahu aku tentang kelengkapan data apa saja yang di perlukan? Lalu jadwal Presdir apakah harus ku seleksi lagi atau tidak? " tanya Jieun kemudian. Sehun memandang Jieun sebentar kemudian tersenyum ini hari pertamanya bekerja dengan pekerjaan yang menumpuk namun Jieun tetap berusaha melakukan semua tugasnya walaupun Sehun tau dengan pasti jika Jieun belum berpengalaman sama sekali.
"Ini, di dalam map coklat aku sudah menuliskan tentang semua pertanyaanmu tadi. Dibaca saja pelan-pelan dan jika ada hal yang tak kau mengerti kau bisa menghubungiku di line telepon 94 "
"Ah ne, khamsahamnida "
Jieun mulai memeriksa beberapa data, dan benar yang di katakan Sehun. Di dalam map coklat sudah di tulis semua hal yang Jieun butuhkan.
Ceklek
Jieun berdiri kemudian menunduk ketika Jongdae keluar dari ruangannya.
"Ikut aku"
"Ne? Tapi anda sedang tak ada jadwal " tanya Jieun bingung namun hanya di balas tatapan tajam oleh Jongdae.
"Jangan banyak tanya, cukup diam dan ikuti aku" balas Jongdae membuat Jieun bungkam.
Jieun berjalan di belakang Jongdae dan ia berani bersumpah jika pandangan seluruh karyawan kini menatap penuh kearahnya. Dan tatapan mereka sungguh menganggu karena jelas sekali jika itu adalah tatapan tak suka
Jieun hanya bisa mengerjap ketika ia dibawa oleh Jongdae ke sebuah restoran mahal, rasanya sedikit canggung berada disini.
"Kau mau pesan apa? "
"Hmm?? " ujar Jieun sedikit kebingungan.
"Jieun kau harus membiasakan diri, karena sekarang kau adalah sekertarisku. Aku akan banyak melakukan meeting di restoran seperti ini. Kau mengerti? "
"Baik Presdir" jawab Jieun patuh dan berakhir dengan ia yang memesan makanan yang sama dengan Jongdae.
Keterkejutan Jieun belum cukup sampai disini, selesai dengan restoran mewah kini Jongdae membawanya ke butik terkenal. Membelikannya beberapa pakaian kerja keluaran terbaru.
"Presdir apakah ini tak berlebihan? " tanya Jieun
"Maaf jika saya lancang, tapi jika memang pakaian saya tak sesuai anda bisa memberitahukannya. Saya akan berusaha menggantinya dengan yang lebih baik. Anda tak perlu membelikan saya pakaian seperi ini " lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In The Dark
FanfictionPercayakah kamu jika di dunia ini ada manusia yang memiliki kekuatan bagai dewa? jika tidak maka pikir ulang karena bisa saja mereka hidup di sekitarmu