👑King In Love Seoul (ChanBaek)🌸

Dendam

"Eegk..." rinti anak kecil karena baru terbangun dari tidurnya

"Kau sudah bangun? Tapi sebaiknya kamu jangan dulu bergerak karena kamu masi belum pulih." Larang seseorang yang menyapanya

"Andah siapa? Dan aku dimana?" Tanya anak kecil itu

"Aku Choi Soo Young, kamu bisa memangilku eomma atau eomonim" kata wanita paru tadi yang bernama sooyoung. Choi soo young "dan siapa namamu?" Lanjut sooyoung bermaksud menayakan nama anak itu

"Yeollie" jawab anak itu singat

"Margamu?" Tanya sooyoung lagi yang tak mendapat respon dari yeolli itu "hm.. baiklah kalau kau tak punya marga bagaimana kalau kau jadi anakku. Sekarang namamu choi yeolli bagaimana?" Lanjut sooyoung dan mendapat seyum tipis dari yeollie. Ingat 'tipis'

"Hm... eomma" jawab yeollie kemudian

Choi sooyoung pun terseyum karena mendapat anak asuh "ah... tempat kau tinggal ini adalah panti asuhan dan kau adalan anak asuhku. Yeollie"

Yeollie pun terseyum lagi. Yeollie mendapat tempat tinggal baru dan orang2 baru biarpun dia masi tidak terlalu akrab dengan teman yang tinggal di panti asuhan bersama dengannya, dia tetap merasa senang dan memulai hidup barunya dengan dendam dihatinya itu.

Di lain tempat seorang pria terlihat berdiri didekat jendela kantornya dan menatap kota seoul dengan berbagai pertanyaan

Tok...tok

"Masuk" sahut pria itu

Cklek...

Orang yang mengetuk pun masuk dan memberikan sebua amplop berwarna coklat budah

"Apa ini?" Tanya pria tadi

"Buka saja. Nanti kau juga tau" balas orang yang mengetuk pintu tadi

Pria tadi pun langsung membuka amplop itu dan melihat isinya, pria tadi hampir terkejut dan langsung meruba ekspresinya sesaat kemudia

"Kenapa? kau terkejut."

"Tidak" jawab pria tadi dengan nada sedingin mungkin dan menaru amplop itu lagi di meja kerjanya

"Aku tau, kau sedang menjari anak itu. Tuan Wu... tapi sepertinya kau harus mengubur impianmu itu karena anak itu sudah mati" jelas orang tadi

Pria yang di pangil tuan Wu itu pun diam tampa menoleh lagi ke arah pria yang sedang mengajaknya bicara, dan melangkah keluar ruangannya tampa perduli dengan teriakan pria tadi. Dia pun sudah berada di luar ruangannya dan melangkah kembali menuju lif dan memasuki lif itu

Drrrr.... drrrrrr

Suara telpon pun mengalikan perhatian tuan Wu itu dan mengangat telponya

"Hallo..."

"....."

"Nee... appa"

"....?"

"Hm.. aku sudah menerima amplop itu"

"....."

"Arraseo"

Pip....

"Kalau anak itu sudan mati, itu artinya... tidak.... tidak.... itu karena ayahnya yang menjobah melakukan-"

Tik...

Tuan Wu pun langsung keluar dari lif dan pergi menuju lobi perusahaannya

"Woon-ssi.." pangil Tuan Wu

"Iya tuan" sautnya kepada atasannya

"Tolong atur semua mitikku dengan para kolega ku, karna aku ingin berlibur untuk melepas stress ku. Arraseo?" Jelas Tuan Wu