PART 3

915 73 29
                                    

Author pov

"kau.." ucap hanbin dan sana bersamaan.

Sana sungguh tak mempercayai kalau orang yang harus diasuhnya selama menjadi baby sister adalah orang yang tidak ia kenal namun sudah membuat sana benci. Sana kali ini meruntuki diri sendiri betapa sial dirinya bisa menghadapi orang seperti itu, untuk sekarang dan selanjut-selanjutnya.

"Loh kalian sudah saling kenal?" tanya eomma hanbin dengan mereka.

"ohh? Ahh ani.. aniya nyonya. Sepertinya aku salah orang, dia mirip dengan temanku. Mianhae" ucap sana lalu membungkuk pada hanbin, sungguh ia membenci hal seperti ini yang harus berpura-pura. Namun tidak ada hal lagi yang bisa diharapkan, mengenai sana membutuhkan pekerjaan.

"oh begitu, ini hanbin babysister kau dan hanbyul. Jadi selama eomma dan appa pergi ke luar negri kalian akan diasuh olehnya, namanya minatozaki sana. Bersikaplah yang baik padanya hanbin!"

Hanbin yang melihat sana sengit sendari tadi hanya melihat sana dari atas sampai bawah

"ck aku tidak butuh babysister, aku tidak mau. Jadi suruh dia pulang saja" ucap hanbin dengan ketusnya lalu pergi menuju kamarnya.

"hyaaa.. tidak bisa. Eomma akan tetap mempekerjakan babysister untukmu dan hanbyul" triak eomma hanbin yang tidak mendapat respon dari putranya yang sudah dikamarnya.

"ahh mianhae sana aah, saya harap kau bisa menerima dan beradaptasi disini. Mengenai soal putra ku, kau bisa lah sedikit keras padanya karena memang dia anaknya susah diatur. Jadi kumohon pengertiannya nde?"

"ahh gwenchanayo nyonya, saya akan bekerja dengan baik" ucap sana dengan ramahnya.

-I LOVE YOU MY BABYSISTER-

Setelah masuk kamar hanbin terlihat sangat gusar, dia terlihat mondar mandir di depan kasur miliknya terlihat raut wajah yang kebingungan memikirkan berbagai cara untuk mengerjai babysisternya supaya tidak betah ada dirumahnya

"ayo kim hanbin, gunakan otakmu itu yang cerdas"

Yaa hanbin memang terkenal mempunyai otak yang cerdas, selain tampan dia terkenal cerdas di sekolahnya.

"yeahhh.. dapat"

Hanbin terlihat seperti mendapat ilham dari ilahi, sekarang wajah bingungnya terlihat hilang digantikan oleh senyuman, tapi bukan senyuman baik dari kim hanbin melainkan senyuman licik menghiasi sudut bibirnnya.

"kita lihat seberapa tahan kau berada disini"

"kita akan mulai permainan yang pertama"

==========================

"hyaa momo, kau pasti sudah tau kan kalau rumah itu milik hanbin sih namja itu ahh?"

Sekarang sana yang bukannya senang mendapat pekerjaan malah merengut karena sahabatnya itu

"mianhae sana ahh, aku tidak bilang"

"aku tidak mau menghancurkan kebahagiaanmu, kan kau bilang kau ingin sekali mempunyai pekerjaan kan?" momo menjawab sana sambil masih fokus dengan jalanan, ya mereka berdua kini sedang dalam perjalanan ke rumah sana

"ahh ne momo ahh, tapi kalau aku harus berurusan dengan namja itu aku malas, aku sangat membencinya" kini sana menundukan wajahnya

"hyaa kau tidak perlu memikirkan itu sana ahh, yang kau harus pikirkan adalah kau mendapat pekerjaan lalu habis itu kau menjalankan dengan baik, selama hanbin tidak menganggumu berjalanlah sesuai yang kau inginkan yaitu bekerja" nasehat seorang momo

Sana yang mendengar itu pun merasa tertegur, benar juga apa yang dikatakan momo. Buat apa aku memikirkan namja tadi, ini adalah hidupku.

"aihh ya kau benar juga momo aah. Hehe"

I LOVE YOU MY BABYSISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang