Chapter I

122 8 0
                                    

Hallo... This is my first story in this work.
Mohon bantuannya, beri kritik dan saran setelah membaca bab pertama ini yak... Thx sbelumnya.

Sorry for typo.

__________

        Pagi hari yang indah, di tambah dengan kicauan burung dan tiupan angin yang  menambah sejuk sekolah terfavorit ini. SMK BAKTI BANGSA, sekolah yang di segani oleh banyak orang karna ke-elit-annya akan fasilitas sekolah yang sangat lengkap dan modern. Sungguh sekolah idaman.

Namanya Putri Kiana, menurut anak-anak popular di sekolahnya dia itu cupu, kampungan, dan payah. Dan yang pasti miskin and tak berkelas. Walau begitu, ia memiliki hati yang sangat berkelas, yaitu penyabar dan pemaaf tak semua orang mempunyainya. Tapi sayang tak ada yang perduli.

Ia bersekolah di sekolah paling high class di Jakarta. Semua orang di tempatnya tinggal di buat heran kenapa ia bisa bersekolah disana. Yaa, tentu saja kiana bisa karna bantuan dari majikan ayahnya. Menurutnya sekolah itu sangatlah menyebalkan, biasa murid lain menyebutnya sebagai surga ia akan bilang kalau itu adalah neraka. Kenapa? karna Kiana harus berhadapan dengan anak-anak yang sombong, tengil dan suka sekali ngebully orang lain. Parah banget kan!. Apalagi dengan genk Kevin CS, jangan di tanya! Para jelmaan bekantan itu senang sekali melihat kiana dan para rakyat jelata di sekolah itu menderita. Maka dari itu, setiap hari, setiap saat dan setiap waktu Kiana pasti jadi sasaran mereka. Walaupun begitu, Kiana tetap tegar dan masih bisa memaafkan walaupun terasa sakit di hatinya.

Seorang gadis berambut pendek sebahu sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya, saat ini ia sudah menginjak kelas 12 SMK sudah 2 tahun lebih ia bersekolah di sekolah ini tapi masih saja sendirian. Bukan karna jomblo tapi karna yaa you know tak ada yang ingin berteman dengan kiana karna status sosialnya. Miris memang..

"Kiana! Lo di cariin tuh sama bu yuni di suruh ke ruangannya." Ujar salah satu murid yang entah ia tidak tahu namanya.

Kiana mengangguk, lalu menepuk dahinya ia baru teringat kalau tadi ia di suruh mengambil buku dari perpustakaan, dan bodohnya di tengah jalan ia lupa malah berbalik ingin ke kembali kelas. Segera ia berlari menuju perpustakaan, Tiba-tiba,,,

Bruukkkhh..

Kiana menabrak punggung seseorang.
Lantas ia terjatuh dan meringis lalu mendongakan kepala, saat itu juga seketika matanya membulat. "Ke-kevin." Gumamnya terbata-bata. Segera bangkit menghadap pria itu.
Pria bernama kevin itu mendengus,

"Lu lagi. Udah bosen hidup lu ya!" Ucap Kevin datar namun menakutkan.

Kiana menunduk takut, "Eng-ngga, maaf gue engga sengaja." Lirihnya.

"Enak banget lu ngomong gak sengaja. Alasan!"

Ia tatap muka geram itu, yang seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup. Kiana menelan salivanya yang sulit, ia tahu kalau Kevin sudah mengatakan hal itu akan ada sesuatu yang terjadi padanya.

Dia adalah Kevin Arvino. Anak dari pemilik sekolah, berwajah Tampan, tinggi, putih dan juga mempunyai badan yang sedikit berotot dan mungkin ia memiliki ABS?

Ia salah satu The Most Wanted di sekolah, tak lupa bersama kedua sahabatnya bernama Bio Ramadhan dan Revan Juniar. Mereka terkenal bukan hanya karna ketampanannya, tapi karna kenakalannya juga. Mereka tiga orang yang suka sekali menjatuhkan orang lain, membuat orang lain berbidik ngeri di kala berpapasan dengan mereka. Termasuk kiana..

"Lu ikut gua!" Ucapnya dingin.

Kiana menggeleng, "maaf gua harus ke perpus buat ambil buku pesanan bu yuni, sori ya bye!" Ucapnya kemudian segera berlari kembali menuju perpustakaan.

Setelah mendapatkan buku pesanan bu yuni, ia segera ke ruang guru. Bu yuni sudah menunggu kiana lama membuatnya di marahi, gadis itu hanya tertunduk dongkol. Namun dalam hatinya ia memberikan sumpah serapahnya untuk guru di hadapannya ini.

Sekeluarnya ia dari ruangan itu di sepanjang jalan ia menggerutu, "Suruh siapa nyuruh gue! Bukannya terima kasih malah marah-marah.. dasar nenek lampir." Gerutunya.

Untungnya tidak ada siswa lain di koridor ini jadi ia tidak di bilang seperti orang tidak waras karna berbicara sendiri. Belum sampai di kelasnya, 2 sahabat Kevin mencegat jalannya.

Kiana terkesiap sekaligus terkejut dengan kedatangan 2 makhluk yang mengesalkan ini, "mau apa kalian!?" Tanyanya was-was.

Tidak menjawab Bio dan Revan malah menyeringai, 'wah, feeling gak bagus nih, gue harus lari' -batinnya.

Ia mulai mundur selangkah demi selangkah, dan ketika ia ingin berlari segera di tangkap oleh mereka berdua, ia di gendong dengan enteng nya oleh Revan.

Kiana memberontak, "turunin gue!!" Teriaknya masih terus menggerak-gerakkan kakinya. Membuat Revan kesal,

"lu bisa diem gak! Gua grepe nih." Ancamnya.

"Jangan!! oke gue diem, tapi please turunin aja gue bisa jalan sendiri."

Revan menghiraukan, ia terus berjalan. Di sepanjang jalan mereka menjadi pusat perhatian karna revan menggendong Kiana bagai menggangkut sebuah karung. Semua berdecak kesal karna iri, yaa jelas saja.. Kevin, Revan dan Bio bukanlah pria yang bisa di katakan jelek. Mereka itu bagaikan seorang pangeran. Tepatnya Pangeran berhati Iblis, menurut Kiana tentunya.


겓....

2 SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang