1

2.1K 134 6
                                    


Minghao POV
Hari ini aku diberi tugas oleh guru, tugasnya adalah mengunjungi industri-industri. Aku beserta kelompokku -Seokmin dan Vernon- memilih untuk mengunjungi hotel. Tak terasa waktu pun semakin sore, setelah selesai aku segera pulang. Biasanya aku dijemput tapi karena aku sedang tidak di sekolah jadi ya aku pulang sendiri naik bus. Sebenarnya dari beberapa hari yang lalu aku sedang tidak sehat, demam dan flu batuk. Tapi syukurlah aku sudah tidak demam, tapi flu batuk betah sekali di tubuhku.

Ah aku hampir lupa mengabari Mingyu -pacarku-. Aku dan Mingyu sudah pacaran lumayan lama, dia tau kalau aku sedang tidak sehat. Aku bilang Mingyu kalau aku sudah sembuh, agar dia tidak khawatir padaku. Ya meskipun belum sembuh total.

KKT
Minghao
Sore sayang

Mingyu
Sore juga sayang
Kau dimana sekarang?

Minghao
Ah aku sedang jalan pulang, kenapa?

Mingyu
Baiklah, kabari aku jika kau sudah sampai rumah

Minghao
Siap bos!

Tak terasa aku sudah sampai di dekat rumahku, akupun turun dari bis dan berjalan sedikit untuk sampai kerumah.

"Aku pulang" kataku.

"Hao~ sudah pulang ya?" kata kakaku -Junhui-.

"Gege~ aku lelah sekali" kataku sembari membaringkan tubuh di sofa.

"Istirahatlah, kau kan belum sembuh total"

"Baiklah ge" aku bangkit dari sofa dan pindah ke kamarku.

KKT
Mingyu
Haoie, apa kau sudah dirumah?

Minghao
Sudah gyu, aku lelah sekali

Mingyu
Pantas saja kau lelah, aku dengar kata Seokmin kau belum sembuh total kan?

Minghao
Eh.. itu.. iya gyu

Mingyu
Kenapa kau tidak memberitahuku?

Minghao
Maaf, Gyu. Aku hanya ingin kau tidak terlalu khawatir denganku

Mingyu
Dengan cara berbohong?

Minghao
Maafkan aku..

Mingyu
Terserah

Minghao
Gyu.. kau marah?

5 menit..

10 menit..

20 menit..

1 jam..

Tak ada balasan dari Mingyu

Normal POV
"Apa dia marah? Sial, dasar Minghao bodoh" bulir putih tak terasa keluar dari mata Minghao. "Aku hanya ingin tidak membuatmu khawatir.. Aku tidak tau akan seperti ini jadinya" gumam Minghao sambil terus menangis.

Mendengar suara isakan dari kamar adiknya Junhui pun segera menghampirinya.

tuk..tuk..

"Hao, kau baik-baik saja?"

"..."

"Hao? Gege masuk ya?" kata Junhui sambil membuka perlahan pintu kamar adiknya. Kemudian dia menghampiri kasur Minghao.

"Hao.. ada apa? Apa kau menangis?" ujar sang Gege sembari mengelus pelan rambut adiknya.

"Ge.." kata Minghao membalikkan badannya. Matanya sembab, badannya panas.

"Hao astaga, kenapa seperti ini? Apa yang terjadi?"

"Mi.. Mingyu.. Marah padaku ge.. A-Aku hanya ingin tidak membuatnya khawatir.. A-Aku.." kata Minghao sambil terus menangis.

"Hei tenanglah.." ucap Junhui memeluk adiknya. "Mingyu hanya khawatir denganmu, dia tidak bermaksud begitu gege yakin.. Dia ingin kau sembuh Hao, sekarang kau tidur ya?"

"Tidak bisa ge"

"Berhentilah menangis adikku.. Atau gege marah juga?"

"Eh? Jangaaaann" kata-kata gegenya membuat Minghao semakin menangis.

"Kalau begitu nurut dengan gege ya?"

"Iya ge, aku tidur.. Tapi Mingyu?"

"Biarkan dulu Mingyu, dia ingin kau sembuh.. Dia begitu karena dia sayang padamu Hao"

"Hmm.. seperti itu. Baiklah, selamat malam gege"

"Malam Hao" Junhui keluar kamar adiknya tak lupa mematikan lampu.

END

Sick [Gyuhao] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang