Alone

11.7K 891 73
                                    

Kisah nyata seorang adik kelasku di sekolah, entah kenapa ingin sekali aku membagikan kisah cinta miliknya yang romantis.




L Pov

Naruto Uzumaki pria dengan senyum manis yang mampu membuat pria dingin seperti Uchiha Sasuke bertekuk lutut padanya.

Pria yang juga menjadi salah satu murid populer disekolahnya. Sasuke sangat mencintai kekasihnya. Apapun yang akan di lakukan untuknya.

"Teme," panggil Naruto pada kekasihnya.

"Ada apa Dobe-koi?!"

"Aku ingin meminta sesuatu padamu? Boleh iya?"

"Hn."

"Terimakasih Teme." ucap Naruto semangat sambil memeluk tubuh kekasihnya.

"Belikan aku sepatu iya? Baju juga?" kata Naruto.

"Hn."

"Oh iya Teme, pulsaku habis Teme jadi aku tidak bisa menghubungimu besok." jelas Naruto.

"Apa perlu aku belikan juga pulsa besok?" kata Sasuke.

"Tidak perlu, Suke. Bisakah kau satu hari saja tanpaku?" ucap Naruto.

"Tentu aku bisa Dobe, kau pikir kau siapa?" kesal Sasuke.

"Hahahahahahahahaha." tawa Naruto pecah mendengar ucapan Sasuke.

Sasuke sendiri sudah akan memukul kepala kekasihnya, jika tidak sayang pada kekasihnya itu.

Seperti yang di minta kekasih manisnya, Sasuke pergi belanja membelikan kekasihnya baju dan juga sepatu untuknya. Tidak perlu bertanya ukurannya, karena Sasuke sudah tahu luar dan dalam ukuran Naruto.

Dia belanjan sendiri karena kekasihnya masih sekolah. Dia sudah mengirim pesan pada kekasihnya juga, bahwa dia sudah membeli apa yang di ingikan kekasihnya itu.

Pukul 14.25 Sasuke berangkat menuju kediaman kekasihnya. Dengan perasaan senang dan senyum tipis terpatri di wajahnya tampannya.

"Dobe itu selalu menyusahkan saja." guma Sasuke.

Sasuke memasuki pekarangan rumah kekasihnya itu. "Ada apa ini?" pikirnya melihat banyak orang yang datang.

Sasuke melihat ibu mertuanya. Segera mungkin di hampiri ibu mertuanya itu guna menanyakan apa yang terjadi.

"Ibu apa yang terjadi?" tanya Sasuke.

"Naru, sudah meninggal Sasuke." jelas sang Ibu dengan sekali ucapan dan tangis kembali pecah.

"APA?!!!"

"INI BOHONGKAN IBU?"

Ibu Naruto tidak menjawab melaikan menujukan sebuah peti mati yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka berdiri.

Dengan perasaan campur aduk Sasuke menuju peti mati tersebut. Dilihatnya tubuh yang kian memucat dari tubuh kekasihnya itu.

Dengan bekas memar di lehernya, kekasihnya gantung diri. Itu sudah pasti guna mengakhiri hidupnya.

"Dobe, apa yang kau lakukan?"

Air mata tidak dapat Sasuke bendung lagi, melihat tubuh kekasihnya terbujur kaku di dalam peti.

"Naru, aku sudah membawakanmu sepatu dan juga baju yang kau inginkan." isak Sasuke.

"Sayang, bangun jangan bercanda begini."

Puk

Tepukan di bahu kanannya membuat Sasuke menoleh seketika. Disana ada Ayah dari kekasihnya. Ibu mertuanya sudah di bawa ke kamar untuk istirahat.

"Ayah?"

"Ini, ada pesan dari Naruto untukmu?" ucapanya sambil menyerahkan surat ke tangan Sasuke.

"Kenapa ini bisa terjadi Ayah?"

"Ayah masih menyelidiki, kenapa Naru sampai nekat begini."

"Aku akan membantu Ayah."

"Terimakasih Sasuke. Kau boleh membaca suratnya di dalam kamar Naru."

Sasuke menganggukan kepalanya tanda mengerti, dia tidak peduli dengan air matanya yang masih mengalir.

Sasuke pergi ke lantai dua, sambil membawa surat yang di berikan Minato tadi padan.

Kreet..

Di bukanya pintu kamar Naruto, kamar yang menjadi tempat yang jadi tempat tidurnya selama ini, tempat yang juga merupakan tempat dia pernah menjamah tubuh kekasihnya.

Di bukanya perlahan surat yang dia bawa, setelah Sasuke mengambil tempat duduk di atas kasur kekasihnya.

To :
Sasuke Pantat Ayam Mesum

Hai Teme, saat kau membaca surat ini. Berarti aku sudah tidak lagi berada di sini lagi. Lebih tempatnya kita sudah berada di alam yang berbeda.
Teme, aku yakin kau pasti sudah membelikan aku apa yang aku inginkan. Terimakasih untuk itu.

Sasuke, kemarin aku sudah bertanya padamu bahwa kau bisa tanpaku kan. Jadi aku harap apa yang kau katakan benar adanya, kau harus hidup tanpaku sayang.

Aku sangat senang dapat mendengar yang kau katakan kemarin, Sasuke aku mencintaimu sangat mencintaimu.

Naruto Uzumaki

Sasuke meremas surat itu, tangisan kembali pecah. "Dobe, bukan seperti ini? Apa kau tidak tahu, bagaimana panik aku saat kau tidak ada kabar?"

"Bahkan aku juga sudah membelikan mu pulsa agar bisa membalas pesan dariku, tapi kau juga tidak membalasnya." lirih Sasuke.

"Aku mencintaimu Naruto." ucap Sasuke pelan.

Fakta baru di dapat, Sasuke dan Minato mencari tahu penyebab kenapa Naruto memilih gantung.

Alasannya karena dia di perlakukan buruk oleh orang-orang di sekolahnya. Sasuke dan Naruto berbeda sekolah. Di tambah dia juga baru menemukan surat dari dokter, anaknya mempunyai penyakit kanker paru-paru.

End..
Gak Bagus iyya, gak ngena pasti..
Habis aku gak terlalu tahu detail bagaimana kematian dia yang sebenarnya...

ONESHOOT SASUNARU | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang