Ha gi suk berjalan menuju taman, di sana ia hendak menemui tetangganya. Tetangganya meminta gi suk untuk menjaga anaknya sementara waktu. Bukan hanya menjaga anak tetangganya, sebenarnya ia mulai merintis karirnya sebagai pengasuh anak (babysitter). Ia sangat mahir dalam menjaga dan bermain dengan anak-anak (karena dia juga bersifat kekanak-kanakan). gi suk tidak menyukai anak kecil, anak kecillah yang menyukainya. Walau begitu, pekerjaan ini tidak cukup menyenangkan untuknya. Di tengah perjalanan, tiba-tiba ia berhenti dan matanya tertuju ke sebuah poster yang begitu menarik matanya. Dengan senyum isengnya yang khas, ia berkata "Coba ah..."
_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+
Sempurna dalam pendidikan, penampilan di atas rata-rata, dan kreatifitas tiada batas. Park Jae Young bisa melakukan segala hal dengan sempurna. Sehebat apapun saingannya, ia pasti akan selalu menemukan cara untuk menjatuhkan mereka. Namun, ia memiliki kelemahan fatal yaitu keangkuhan, ia tidak percaya pada perkataan "di atas langit selalu ada langit". Karena di atas langit itu ada dirinya sendiri, park jae young. Dan sekarang ia sedang menatap brosur di tangannya, berpikir begitu keras. Tapi sekuat apapun rasa tidak mau repotnya itu, pasti akan tertaklukkan oleh rasa bosan (beserta rasa ingin menunjukkan bahwa di atas langit itu ada dirinya). "Daripada aku mati karena bosan....."
________________________________________________________________________________
Tidak kalah dengan Park jae young, Gam Byeong Gook namanya. Menurut gadis-gadis yang satu sekolah dengannya, ia itu tergolong tampan, otaknya juga encer. Tetapi, ia tidak mahir dalam menggambar, melukis, menari, dan berolahraga. Walaupun dia tidak pandai dalam hal-hal tersebut, ada hal yang bisa membuat dia begitu luar biasa yaitu suaranya. Orang-orang berkata bahwa suaranya bisa menghipnotismu seperti suara siren. Dia selalu memenangkan lomba dan mengharumkan nama sekolahnya, sungguh teladan anak ini. "Bagaimana Byeong gook?" tanya sang kepala sekolah dengan penuh harap. Inilah kesempatannya, mimpinya. "Tentu saja pak!"
________________________________________________________________________________
Ekonomi keluarga yang buruk bukanlah masalah besar untuk Nana Han. Bukan masalah besar bila ia tidak bisa bermanja-manja dengan orangtuanya, tidak bisa secantik anak-anak perempuan di sekolah ataupun kawasannya, dan tak masalah bila ia decemooh dan dirundung (bully) oleh anak sekelasnya. Tapi yang menyayat hatinya adalah orangtuanya yang rela membuang harga dirinya hanya untuk menghidupi dirinya dan adik-adiknya, juga adik-adiknya yang harus menjalani kehidupan seperti dirinya. "Aku juga akan membuang rasa malu dan harga diriku..." katanya sambil menatap brosur yang ia remas. Ini adalah harapan terakhirnya.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Seni adalah segalanya, menurut Ahra Choi seni bisa menyelamatkan orang lain. Tapi ia sungguh bingung, mengapa semua peseni selalu menggunakan cinta sebagai tema karyanya. Cinta ada dimana-mana dan dia benci itu. Setelah merasakan patah hati sebanyak 5 kali secara berturut-turut, ia bertekad untuk membuat semua orang berpikir bahwa cinta itu bukanlah segalanya. Ia ingin menghapus semua air mata dan kesedihan karena cinta dan membuktikan pada para wanita bahwa laki-laki itu adalah makhluk yang tak pamtas diutamakan di dunia mereka, di hidup mereka. Dan ia akan menyalurkan semua itu lewat seni, lewat musik. "Baiklah, aku akan berusaha sekuat tenaga!"
________________________________________________________________________________
Tuan putri adalah julukannya, setiap hari hidupnya selalu di kelilingi uang dan emas. Rumahnya yang mewah dan megah, keluarga yang harmonis, fisik seksi nan sempurna dambaan semua wanita, dan keinginannya selalu terkabul. Dibalik semua kelebihan yang ia miliki, ada satu hal yang ia benci dari dirinya. Hal itu adalah dirinya yang tidak pintar dan tidak mampu berbuat sesuatu dengan mandiri. Julukannya si "manja cepu" benar-benar membuatnya ingin mencakar siapapun yang membuat julukan itu untuk Hyeja Kang, dirinya sendiri. Memang benar ia manja dan tak bisa berbuat apa-apa, ia bahkan tidak mengerti bagaimana caranya menyalakan kompor. Walau begitu, ia memiliki satu kemampuan yaitu bermain piano, ia ingin menjadi wanita karir, ia juga ingin membuat orang-orang yang membencinya memakan semua fitnahan yang mereka sebar. "Kau yakin babydoll?" tanya ayahnya. Dengan mata penuh pembalasan dendam ia berkata, "Tanpa penyesalan."
=====================================
Selanjutnya, cara bertemu.
Author: 4
KAMU SEDANG MEMBACA
blast
Fanficbts fanfiction × oc/you/characters bahasa ++skenario atau preference: -jimin -taehyung -rapmon -Jin (Bisa request) ++one shot: (semua anggota)